chapter 12

3.6K 319 15
                                    

Taehyung tersenyum menatap wajah sang adik, di elusnya surai hitam itu dengan sayang.

Sesaat kemudian senyumnya memudar mengingat kejadian yang hampir membunuh adiknya tadi siang.
Ia tak habis pikir, kenapa masih ada orang yang ingin mencelakai jungkook, apa salahnya? Jungkook hanya bocah polos yang tak pernah mencari masalah dengan orang lain.

"Hhh" Taehyung berdiri dengan helaan nafas kasarnya.

Besok adalah keberangkatan sang kakak ke negri orang, lalu apakah dirinya sanggup menjaga sang adik tanpa jin? Taehyung memijat pelipisnya, meredakan pening yang sedari tadi menyerangnya.

"Kumohon eomma appa jaga kami dari sana, jangan sampai adikku kembali menderita aku lelah eomma—appa" Tubuhnya kembali merosot, memeluk lututnya dengan bahu yang bergetar hebat.

Air mata menetes dari sudut mata kiri jungkook, namun bocah itu tak membuka matanya bahkan menunjukan raut wajah menangispun tidak.

Seolah merasakan kesedihan yang taehyung rasakan saat ini.

"Eomma eottokee, apa yang harus kulakukan" Tangan taehyung mengepal membuat jari kukunya memutih seketika rahangnya mengeras.

**

Malam sudah larut, jimin masih terjaga. Pikirannya sibuk memikirkan bagaimana keadaan adiknya dengan taehyung. Besok adalah keberangkatan jin hyung ke luar negri pasti taehyung dan jungkook sangat sedih apalagi dengan keadaan jungkook yang belum bisa melihat dan kejadian tadi pagi yang membuat bocah Malang itu merasakan sakit di dalam lambungnya.

Jimin kembali mengingat kejadian itu, botol aqua itu telah di tukar. Siapa yang melakukannya dan kenapa orang itu melakukannya, jika tak disengaja kenapa botol itu ada di samping jungkook lalu air yang tumpah itu? Ahh

Jimin mengusak rambutnya frustasi. Kenapa banyak sekali masalah yang menimpa nya sekarang, belum selesai masalah kebutaan jungkook, sekarang ada lagi orang yang membuat adik kecilnya terluka.

"Apa yang harus kulakukan" Gumamnya.

"Cctv" Terlihat sebuah lampu kuning di atas kepalanya sekarang. Ya jimin akan mencari tahu lewat cctv.

Jimin beranjak, bukan jimin bukan beranjak untuk pergi kesekolah namun ia beranjak untuk tidur.masalah cctv ia selesaikan besok sekarang waktunya jimin bonteng.

***

07.01

Jin tersenyum.

"Kau janji akan tetap baik?" Jungkook berujar dengan wajah polosnya.

Taehyung saat ini merangkulnya dengan sayang, menguatkan sang adik agar tidak menangis meskipun pada kenyataannya dirinya yang ingin menangis.

Taehyung menengadahkan wajahnya membuat jin menahan air matanya. Jin tau taehyung saat ini tengah menguatkan diri, menguatkan diri agar tidak menangis. Sungguh jin ingin menjerit sekarang, ia gigit bibir bawahnya sekeras mungkin.

Jin menarik nafasnya dalam dalam.
"Aku berjanji, kau juga"

Tubuh jungkook melemas ketika mendengar isakan yang lolos dari mulut jin dan getaran bahu milik taehyung. Ia tau kedua kakaknya menangis saat ini, menangisi apa? Apakah menangis keadaannya?.

"Hyung, jangan menangis" Air mata menggenang di pelupuk mata kosongnya jika saja jungkook berkedip, hancur sudah pertahanannya untuk tidak menangis.

don't cry hyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang