MiC [3]

6.1K 583 145
                                    

"Ugh, makan apa wanita ini."

Sasuke menghempaskan tubuh Sakura yang telah pingsan ke atas kasurnya, malam ini dia harus rela tidur di luar demi membuat tamu tak diundangnya itu merasa nyaman.

Sebenarnya tadi Sasuke akan membawa Sakura pulang ke rumah wanita itu, mengingat kalau dia pun tak tahu di mana rumah Sakura, maka dengan amat terpaksa dia membawa Sakura pulang ke rumahnya sendiri.

Kalau Sasuke mau, dia bisa saja membiarkan Sakura semalaman di kafenya, terlebih dia sedikit kesal menghadapi tingkah wanita itu di pertemuan pertama mereka. Namun karena rasa kemanusiaan yang besar dalam diri Sasuke, mendesaknya untuk membantu wanita berhelai unik itu.

Sasuke menghapus peluhnya, ditatapnya tubuh Sakura yang kotor, perempuan itu harus ganti baju, kalau tidak dia bisa demam besok.

"Oh ya Tuhan," keluh Sasuke untuk kesekian kali sambil menghempaskan bokongnya di atas kasur, ia mulai mengotak-atik ponselnya menelpon seseorang.

Sembari menunggu sahutan, Sasuke memandangi wajah Sakura yang tengah terlelap.

Cantik, memang.

Tak heran banyak pria yang antri ingin menjadi suaminya, tapi yang tidak Sasuke mengerti adalah, kenapa perempuan itu selalu menolak ajakan pria lain untuk menikahinya?

Padahal kemabukannya malam ini sangat jelas menunjukkan kalau dia ingin segera menikah.

"Halo, Sas!" teriak seorang perempuan di seberang telpon sana, membuat Sasuke berjingkat.

"Hn, Hinata."

"Kupikir kau sudah mati karena tidak menyahutku," ejek perempuan itu.

Sasuke menghela, "Apa aku mengganggu tidurmu?" tanyanya.

"Tidak, aku bahkan belum tidur."

"Begitu ya..." Sasuke menggaruk pipinya bingung, segan ingin mengatakan hal ini meskipun Hinata adalah sahabat baiknya.

"Ada apa?" Terdengar tanya dari Hinata lagi.

Sasuke menatap sosok Sakura yang tertidur. "Sebenarnya aku bingung mau mengatakannya, bisa kau ke rumahku?"

"Sekarang?"

"Hn."

"Oh, baiklah."

Sasuke menyunggingkan senyuman, sahabatnya itu tak pernah menolaknya sama sekali, "Perlu kujemput?"

"Tidak perlu, aku akan sampai dalam sepuluh menit, oke?"

"Baik, terimakasih."

"Jangan berkata seolah-olah kau orang asing, Sasuke."

Sasuke hanya tertawa kecil, mengiringi berakhirnya panggilan mereka, sekarang dia berdiri dan menatap Sakura sambil berkacak pinggang.

"Merepotkan," dengusnya yang kemudian berlalu meninggalkan Sakura yang tengah terlelap itu.



Matahari telah menunjukkan dirinya dengan begitu percaya diri, Sakura menggeram tak nyaman saat silau mengganggu tidurnya.

"Tutup tirainya, Shizune!" teriaknya menggelegar, sambil tangannya meraba-raba mencari selimut.

"Ck, mana selimutku?!" Sakura mendudukkan diri dengan wajah kesal, ia membuka matanya perlahan dan terkejut saat menyadari dia tidak berada di kamar indahnya.

Sakura langsung berdiri dan menjauh dari kasur, ditatapnya kasur itu dengan jijik. "Ew," hanya itu yang keluar dari bibir tipisnya.

Ceklek.

Man in Contract [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang