MiC [9]

5.2K 494 159
                                    

Dia kembali..

Tapi, kenapa?



Brak!

Sakura terperanjat saat pintu ruangannya didobrak keras, ia yang termenung karena pesan itu langsung membiasakan dirinya. Tak lupa, dengan segera ia memasukkan ponsel itu ke dalam tasnya.

Pikirannya melayang-layang entah kemana.

Temari dan Ino memasuki ruangan Sakura dengan napas ngos-ngosan. Sesampainya di dalam, keduanya langsung meminta minuman.

"Kalian ini kenapa?" Sakura bertanya dengan raut jijik melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Sial! Ada berita baru untukmu." Ino mengusap bibirnya sehabis minum.

Sakura memutar bola matanya. "Aku lagi malas bergosip, pergilah."

"Ya ampun, sok sekali kau tidak mau mendengar berita ini." sungut Temari yang napasnya mulai normal.

Sakura pun mendesah. "Baik-baik, jangan marah begitu."

"Habisnya kau tidak menghargai sama sekali perjuangan kami yang datang ke sini untuk membawakan berita 'penting' untukmu."

"Aku minta maaf, oke?" Sakura memutar bola matanya malas.

Sakura kemudian memerintahkan Kakashi untuk keluar dari ruangannya, pria itu menurut keluar. Kemudian Sakura menyuruh teman-temannya untuk duduk.

"Berita apa?" tanyanya mulai serius.

Ino menunjukkan sebuah artikel pada Sakura dari ponselnya. "Bacalah."

Dengan tidak mengerti, Sakura mulai membaca artikel tersebut, detik demi detik ekspresinya mulai berubah sampai kedua emerald itu membelalak.

"Kau bilang itu gosip, hm?" Ino menyeringai.

Temari mengangguk setuju. "Sekarang baru terkejut."

Temari dan Ino berdecak bersamaan.

"A-apa ini benar?" Sakura masih tidak percaya di tempat.

Jadi, lelaki itu benar-benar akan kembali?

"Tentu saja benar, kau ini bagaimana." Ino menyeruput minumannya. Bibirnya sedikit berkedut menahan tawa.

Sakura memang patut ditertawakan.

Sakura melamun dengan detak jantung yang berpacu cepat, pesan yang dikirimkan tadi ternyata sesuai dugaannya.

Kenapa dia kembali? Kenapa baru sekarang?

Ingin menangis rasanya mengetahui semua ini. Dibilang senang, sudah pasti Sakura senang. Namun dibilang tenang, dia sama sekali tak tenang.

Saat dia sudah bersuami dan pria itu datang kembali, apa yang akan Sakura katakan padanya nanti? Pria itu akan mengira bahwa Sakura tidak setia selama ini, oh Tuhan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ino mulai cemas.

Sakura menghapus kasar air matanya yang barusan meluncur, kemudian langsung menundukkan kepala.

Temari mendesah. "Aku tak tahu mengapa perusahaan Uzumaki kembali dibuka di Jepang, setelah beberapa tahun lalu sempat bangkrut dan mengalami kesuksesan di Eropa."

Sakura kembali mengusap wajahnya kasar, mencoba untuk terlihat seperti biasa. Temari dan Ino saling berpandangan sejenak.

"Kau keberatan kalau perusahaan itu kembali dibuka, Sakura?"

Sakura menggeleng.

"Atau kau keberatan kalau Naruto kembali?" sahut Ino berhati-hati.

Sakura mendongak menatap temannya, wajahnya begitu kacau di mata Ino dan Temari.

Man in Contract [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang