MiC [4]

5.7K 528 80
                                    

Brak!

"Baca, itu kontraknya."

Sasuke menatap tak suka dengan alis menaut, si wanita angkuh yang membuatnya kesal dari semalam itu benar-benar menguji kesabarannya.

Lihat saja, dengan nada ketus dan wajah sok berkuasa dia melemparkan beberapa kertas yang dibungkus oleh map hijau ke paha Sasuke, lalu dengan tak sopan dia langsung menyandarkan tubuhnya santai ke sofa ruangan Sasuke.

"Apa kau tak pernah diajarkan sopan santun? Kau sedang berada di kafe-ku," desis Sasuke geram, memulai kembali pertengkaran.

"Hei!" Teriak Sakura seraya berdiri. "Aku mengurus semuanya sendiri, dan kau bisa apa? Seharusnya kau malu! Kau bangga dengan kafe jelekmu ini? Detik ini juga aku bisa merampasnya darimu," ejek Sakura.

Sasuke berdiri dari duduknya, mengacungkan jari telunjuk ke depan wajah Sakura, "Kau yang menyeretku masuk ke dalam masalah ini, kau tak berhak melibatkanku dalam mengurus semuanya!"

Sakura terdiam dengan napas menggebu-gebu. Sasuke malah menatapnya penuh kemenangan.

"Lalu kau bisa merampas kafe ini dariku?" Sasuke tersenyum miring. "Berapa banyak yang ingin kau keluarkan dari dompet ayahmu? Satu juta dolar? Bahkan seratus dolar pun aku tak akan menyerahkan kafe-ku pada wanita sok sepertimu."

Sakura melangkah cepat mendekati Sasuke, sampai jarak mereka tinggal selangkah lagi. Dengan murka Sakura menunjuk-nunjuk wajah Sasuke, membuat pria itu harus menjauhkan kepalanya.

"Beraninya kau!"

Sasuke berdecih diselingi senyuman, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, bersikap santai.

"Kau akan menyesal telah merendahkanku seperti itu!"

"Kau merasa rendah?" Sasuke berakting terkejut, "Kalau begitu kau memang rendah." Ia tertawa.

Merasa kekesalannya naik ke ubun-ubun, Sakura menjambak rambut Sasuke tiba-tiba, hingga kepala pria itu sampai tertarik ke bawah.

"H-hei kau!" Sasuke mencoba melepaskan diri dari singa mengamuk itu, namun yang ada kepalanya malah semakin ditekan.

"Rasakan ini, pria gila!" Teriak Sakura seperti orang gila.

"Kau yang gila!" Bantah Sasuke yang malah mendapatkan bonus jitakan keras dari wanita berhelai merah muda itu.

10 menit kemudian...

Keduanya tampak duduk berjauh-jauhan dengan penampilan yang berantakan satu sama lain, wajah mereka ditekuk kesal sambil kedua tangan mereka sama-sama bersedekap di dada.

Terlihat seperti anak kecil yang sedang marahan.

"Apa kau lihat-lihat?" Ketus Sakura begitu mendapati Sasuke meliriknya, padahal ia pun melirik-lirik Sasuke dari tadi.

"Cih, lebih baik aku melihat setan dari pada melihat wajahmu." Sasuke memalingkan wajahnya.

"Kau?! Ingin kujambak lagi?!" Sakura melotot.

Sasuke mendengus, otaknya tiba-tiba menerima hidayah, percuma dia melawan tingkah kekanak-kanakan wanita itu dengan hal serupa, di sini Sasuke harus cukup dewasa.

Akhirnya dengan menghela napas, ia pun memutuskan menyerah. Dan Sakura tersenyum angkuh penuh kebanggaan melihat Sasuke tak melawan lagi.

Sasuke mengambil map yang berisikan kontrak pernikahan mereka. Ia membukanya dan mulai membaca dengan teliti.

Isi kontrak:
Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama: Haruno Sakura
(Bertindak sebagai pihak pertama)

Man in Contract [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang