2.Reuni dan......

10.5K 670 14
                                    

Aku menulis untuk di baca, aku menulis untuk hobi

Syafa pov

Long weekend ....
Waktu yg sangat dinantikan tiap pekerja, setidaknya long weekend memberiku sedikit waktu untuk menghilangkan rutinitas dan kepenatan...

Jum'at sore usai jam kantor aku bergegas ke stasiun gambir, yah..setelah ijin cutiku di acc aku ingin pulkam, sejenak di rumah nan damai meninggalkan riuh ibukota..

Enam hari cukuplah untuk ku menghilangkan rasa rindu pada bunda, rindu pelukan, rindu masakan, juga rindu pada omelan nya. Bunda kesayangan yg selalu menyejukkan hatiku

Mba Rahma calling...

Hpku bernyanyi saat ada panggilan masuk...

Mba Rahma, kakakku no empat ini yang paling memahami aku, dia juga yg menjadi inspirasi ku saat aku berhijrah. Wajah teduh, ayu, santun, lembut dan segala kenyamanan membuatku betah bersamanya

"Wa'alaikumussalam, iya mba... "

......

"In syaa ALLAH jadi mba, ini aku udah di stasiun"

.....

"Iya mba, mba nggak pulang?? "

.....

"Siap, nanti aku sampaikan salam mba ke bunda... Mba.... Aku kangen "ucapku merajuk

Dan mba Rahma paham bila aku seperti ini pasti ingin curhat padanya

"Iya mba... In syaa ALLAH ahad depan aku ke bogor.. Salam ya mba buat mas Ibram ma anak2"

.....

Mas Ibram, suami dari mba Rahma. Jujur aku sedikit mengidolakan sosok mas Ibram. Dia sosok yg suamiable. Walaupun dulu sebelum mengenalnya aku sempat membencinya, karena menganggap mas Ibram mengambil kakak kesayanganku. Hahahhah.... Childish banget aku saat itu, apalagi mas Ibram sangat menjaga jarak denganku, tidak seperti mas Faisal suami mba Anna juga mas Galih suami mba Aida -kakakku yg no 2- yang sangat akrab denganku. Dan baru ku pahami sikapnya seperti itu karena mas Ibram menghormati ku...karena Ipar adalah fitnah

Kereta taksaka malam yg membawaku ke kota kelahiran mulai melaju. Ku alihkan pandangan ke arah jendela.. Kerlip lampu jalanan memanjakan mata, hidup di ibukota yang penuh tantangan.

---–------

Ke geliatkan badan, menghilangkan rasa pegal. Menempuh perjalanan Jakarta - Yogyakarta cukup melelahkan. Sehingga selepas subuh aku membaringkan lagi tubuh lelah ini. Bau harum masakan menyeruak tanpa permisi ke hidungku, enggan mata terbuka namum perut lapar tak bisa kompromi ..

"Mba Syafa ..Di panggil ibu..  "ucap mbak siti, khadimat di rumahku

"Iya mba... Sebentar, aku mandi dulu ya..... "

Tumis bunga pepaya, sop jagung, dan tempe goreng sudah menantiku di meja makan, hasil racikan tangan bunda.

---------

Ikhwan pov

Long weekend ini aku terpaksa pulang. Sebenarnya enggan, jujur aku malas ketemu keluarga besar,yang pasti karena pertanyaan yah... You know you lah apa itu...

Namun kemaren Hafidz memaksaku datang ke acara reuni akbar SMU ku. Yah ku akui, jarang aku datang ke acara seperti ini, karena aku tipe yang memang nggak suka keramaian.

Yah, ku ikuti aja apa maunya sobat karibku itu. Kulihat aja seperti apa solusi yang di janjikannya itu.

Yogyakarta cerah sore ini. Peluh bercucuran dari badanku, saat bermain basket olahraga favorit.

Dalam CintaNya (Tersedia di Google playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang