3.Tanyakan Hatimu

9.8K 629 7
                                    

Saat hati bimbang melangkah, tanyakanlah pada Sang Penggenggam Hati

Ikwan pov

Besok aku sudah harus kembali ke ibukota dengan penerbangan paling pagi. Jadi mau nggak mau hari ini aku harus membuat CV ta'aruf  seperti yang di minta Hafidz, dan menyerahkannya hari ini juga. Setelah Hafidz dapat info bila gadis imut itu belum memiliki calon. Lega rasanya saat tau gadis itu masih sendiri

Ku cari contoh biodata di "mbah google",dan tak butuh waktu lama untuk mengisinya

"Gadis itu sangat menarik, melihatnya aku merasa nyaman, apalagi mata sendunya... "
"Kelihatan nya dia juga cukup famous, entah bagaimana saat dulu sekolahnya, sehingga banyak yg menyapa juga berbincang dengannya"
"Satu lagi yg ku salut, dia tak menjabat tangan pria-pria yg mengulurkan tangan..sangat menjaga juga dia"

Bunyi pesan masuk membuyarkan lamunanku

From : Hafidz

Assalamu'alaikum bro, gimana? Ada kesulitan membuat CV??

Sepertinya Hafidz ingin meledekku, biarlah tak ku hiraukan dia

Namun entah mengapa hati ini merasa menginginkannya, gadis mungil yang meneduhkan.

Biarlah takdir yang berkata, aku hanya minta petunjuk agar di mantapkan atau di hilangkan rasa ini, rasa yang baru pertama kali aku alami. Jantungku berdegup walo hanya melihat senyum nya saja, banyak gadis cantik nan sexy namun aku tak pernah merasa seperti ini.

Gadis itu mengacaukanku, membuatku terus ingin melihat sendu tatapan matanya. Untuk terus mengingat senyum juga cemberut nya..

Astaghfirullah ....

Istighfar ku berkali-kali...

Syafa pov

Semalam sepulang aku QT dengan Nabilla juga Niken, bunda menghampiri ku dan menyampaikan pesan kalo mas Hafidz ingin ngobrol sama aku...

Tumben sepupu jauhku ini minta ijin, biasanya main tarik aja untuk di ajak diskusi. Mungkin ada yg penting batinku.

Maka siang ini, usai dzuhur aku kerumah mas Hafidz yg hanya di sebelah rumahku. Karena melihat ada motor di depan yg ku tau bukan milik si tuan rumah maka aku masuk lewat pintu samping

Mba Ghayda, istri tercinta mas Hafidz tersenyum aneh saat ku jumpai di dapur

"Mba, suamimu lg bener ya... Tumben dia bilang sama bunda pengen ngobrol sama aku.. "

"Hihihi berarti obrolan serius, menyangkut masa depan.. "Bisiknya sambil terkikik yang membuatku merinding

Haduh apalagi ini ya Allah... Lelah hayati hehehehehe...

"Ada siapa mba di depan... Lama banget "ucapku sambil tiduran di ruang keluarga menemani Alia yg sudah berkelana di alam mimpi

"Temen abinya Umar... "

"Oh...,aku ngantuk mba.. "

"Ya udah.. Tiduran dulu, tamunya juga nggak lama kok..Mba tinggal angkatin jemuran dulu ya dek..."

Mendengar langkah masuk, segera ku ubah posisi dari tiduran menjadi duduk sembari membaca majalah.

Mas Hafidz masuk di ikuti temannya. Aku menoleh dan tersenyum menyapa mereka

Deg deg deg

Jantungku berdetak kencang saat aku menatap tamu itu

Tinggi, gagah, dengan paras yg tampan

Dalam CintaNya (Tersedia di Google playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang