Harapan itu harus terus di jaga. Karena semangat ada di tiap harapan yang di pupuk
Ikhwan pov
Hari ini Syafa di ijinkan pulang setelah lima hari terbaring di rumah sakit. Kemaren mas Usman menjenguknya, walau hanya lima menit dan hanya mengatakan "cepet sembuh" tapi itu udah lebih dari cukup buat kami. Mengingat kami yang sempat di tolak saat berkunjung ke rumahnya. Semoga ini awal yang baik untuk hubungan istriku dengan kakak yang sangat di sayanginya itu
Selesai beres-beres rumah, aku segera menuju rumah sakit menggunakan toyota rush, mobil pinjaman dari kantorku.
Ku lihat Syafa lagi berbincang dengan mba Husna. Wajahnya udah mulai cerah,tak pucat lagi. Senyum nya pun mulai menghiasi wajah lembut nya setelah beberapa hari menghilang dari wajah cantik itu.
"Assalamu'alaikum, dek mas beresin admin dulu ya,kamu di sini aja dulu"
"Iya mas, barang-barang nya udah adek beresin "
-------
"Assalamu'alaikum, selamat datang kembali... "Ucapku saat kami tiba di rumah
Istriku hanya diam, dan melangkah ke kamar kami. Tatapannya kembali kosong,seperti awal saat ia mengetahui kami telah kehilangan buah hati.
"Dek, kamu mikirin apa? " tanyaku saat mendapatinya melamun di teras samping rumah.
"Nggak kok mas.. Nggak mikir apa-apa" jawabnya tanpa mau melihat ke arahku
"Mas liat, sedari tadi kita pulang adek selalu diam, nggak merespon apapun. Banyak melamun,barusan mas panggil nggak ada sahutan"
Mendengar nada suaraku yg agak tinggi, Syafa menoleh ke arahku dg tatapan takut. Aku merasa sakit saat tatapan ketakutan itu nampak di matanya.
"A.. Adwk nggak papa mas...masuk yuk udah sore."
Aku menarik tangannya untuk tetap duduk. Ini tak boleh di biarkan. Istriku tak boleh larut dalam kesedihan.
"Adek nggak lagi menghindari mas kan? Apa adek membenci mas?marah sama mas?"bisikku sambil memeluknya
"Mas nggak pengen kita terlarut dalam kesedihan. Kita sama-sama mengkaji islam, jangan sama dengan mereka yg belum mengkaji kita merasa terpuruk tanpa bisa berpikir ini adalah takdir ALLAH, apapun itu sudah di atur. "
"Tapi adek juga manusia yang punya rasa kehilangan,apa salah kalo adek masih sedih?salah??" rintihnya sambil menangis pilu.
"Tidak hanya adek yg kehilangan, mas juga kehilangan. Buah hati yang kita nantikan hadir dan pergi tanpa kita ketahui. Tapi ini udah Qada Allah. Sedih itu manusiawi dek, tapi kita punya ALLAH tempat mengadu yang tak pernah menghianati. Cukup di sini aja kesedihan kita. Mas nggak mau liat adek melamun dan murung lagi. Mas nggak suka itu. Mas merindukan istri yang cerewet dan manja ini... "
"Tapi mas kan nggak suka sama orang manja, adek nggak mau manja lagi, adek takut mas marahin adek " jawabnya mengiris hatiku
"Dek... "Panggilku sambil menarik dagunya
"Maafin mas ya. Mas belum bisa mengontrol emosi... Adek berusaha lebih sabar ya ngadepin pria bodoh dan emosian ini.. "Pintaku sambil memeluk erat
Syafa pov
Dua minggu setelah keluar dari rumah sakit aku mulai kerja kembali. Benar kata suamiku, aku nggak boleh terlarut dalam kesedihan. Harus ada harapan yang aku gantung untuk ku perjuangkan. Mungkin kehadiran anak bukanlah yang terbaik untuk saat ini, ALLAH akan menghadirkan sesuatu hikmah yang besar di balik ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam CintaNya (Tersedia di Google playbook)
SpiritualTulisan pertamaku di sini... Perjuangan cintaku bersamanya untuk mendapatkanNya Berharap berjodoh tidak untuk dunia saja namun juga sampai akhirat. Sebuah penyatuan cinta yg berpondasi pada ridhoNya Jatuh bangun dalam membina rumah tangga Cinta, i...