11.Rainbow

11.3K 593 8
                                    

Hidup itu bukan tentang satu warna, tapi banyak warna. Seperti pelangi yang indah di nikmati karena warna warninya.

Laksana ombak juga kadang besar kadang kecil bahkan tak jarang mematikan

Syafa pov

Pernikahanku tak terasa sudah berjalan enam bulan lebih. Banyak hal sudah kami lalui. Aku bersyukur suamiku sedikit demi sedikit berubah. Sifatnya mulai hangat,bicaranya pun mulai beberapa kalimat, nggak hanya satu dua kata. Yang paling aku suka adalah perhatian perhatiannya ,itu sisi romantisnya dia di balik sifat pendiamnya. Tak banyak bicara namun banyak bertindak.

Aku suka saat dia bantu mencuci saat melihat aku kerepotan di dapur. Menyemir sepatuku tanpa ku minta saat melihat sepatuku kusam. Memijit tangan dan pundakku saat melihat wajah lelahku,yang ku tau diapun juga lelah,menggendongku saat aku ketiduran waktu menemaninya basket atau lembur di kamar kerjanya.

Tapi yg paling aku suka saat dia membangunkanku untuk sholat malam, terasa manis, terasa spesial.

Semenjak mulai kerja, tiap pagi aku harus pencak silat di dapur bikin sarapan, siapin baju kerja, dan....lain lainnya

"Dek... Pasangin dasiku dong"

Hiks hiks... Bikin juice belum kelar bolak balik kamar... Mas adek boleh tenggelam sejenak di palung marina nggak... Sebentar aja.

"Mas nggak bisa ya pasang sendiri. Adek lagi siapin sarapan... "

"Kalo masang sendiri suka nggak rapi dek... "

"Dasar oom oom genit" Ucapku setelah merapikan pakaiannya

"Apa!!Aku belum setua itu dek..."Jawabnya sambil mencubit pipiku

"Ayo  sarapan, adek ganti baju dulu ya"

Beginilah pagiku yang harus gubrak gabruk. Multi tasking pokoknya. Ngucek cucian sambil masak,jemur, bikin juice. Sedang suami tercinta kebagian bersih-bersih ranjang dan sapu-sapu...kerja team.

Bulan ini kerjaanku menumpuk, bahkan dalam beberapa kali terpaksa harus ke luar kota. Seperti minggu depan aku harus berangkat ke Makassar padahal weekend nya ada acara family gathering kantor suamiku. Huft bisa di bayangin lelahnya aku

-------

"Udah di bawa semua? "Tanya suamiku saat mengantarku ke bandara.

Ya hari ini aku berangkat ke Makassar selama tiga hari.

"In syaa ALLAH nggak mas. Oh iya mas bantu packing baju buat ke puncak ya... Biar nanti adek nggak gubrak gabruk...adek kan pulangnya dapet yang pesawat malam"

"Siap boss!! "Jawabnya sambil mencium keningku

------

Badanku terasa remuk saat pesawat ini membawaku kembali ke Jakarta ke pelukan suamiku. Hampir tengah malam saat aku tiba di rumah. Kali ini suamiku tidak menjemputku karena aku menggunakan jemputan mobil kantor.

Segera ku rebahkan badanku setelah aku bersih-bersih.

"Istirahatlah, besok kita pagi-pagi berangkatnya biar nggak kena macet"pinta suamiku sambil memelukku erat.

-----
Perjalanan ke puncak kali ini lumayan lancar karena kami berangkat pagi-pagi. Pemandangan yang terpampang seharusnya menyegarkan otakku, tapi nyatanya tidak..aku masih harus lembur menyusun laporan untuk meeting senin besok. Bisa di bayangkan bagaimana lelahnya aku, apalagi ini menuju acara dari tempat kerja suami tercinta yang nggak mungkin aku tolak.

"Tidurlah dek kalo capek... Nggak usah nemenin mas nyetir. "

"Nggak papa mas, adek malah pusing kalo tidur di mobil, jalannya kan nggak stabil "

Dalam CintaNya (Tersedia di Google playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang