13.Kesakitan...

10.1K 530 6
                                    

Tak pernah tau takdir ALLAH akan berjalan kemana. Yang pasti yang terjadi sudah di aturNya juga itu yang terbaik, entah kita suka atau tidak

Syafa pov

Aku mengerjapkan mata, terasa silau. Perutku terasa sakit, kakiku juga berat untuk di gerakkan. Kepalapun ikut merasa pusing. Perlahan kelebatan bayangan melintas di memori ingatanku, aku ribut dengan mas Wawan, sampai kecelakaan yang ku alami.

"Dek... Dek kamu udah bangun? Alhamdulillah. Mas panggil dokter dulu " Ucapnya sambil menekan tombol dekat ranjang pasien ini

Aku menoleh, melihat wajah khawatir dan lelah di sampingku

"Haus... "

"I iya.. Ini minum. "

Pintu terbuka, aku melihat ada seseorang berjas putih masuk ke kamar rawat.

"Mba Husna... "Sapaku heran

"Iya dek...mba yg dilimpahkan tanggung jawab untuk jadi dokter kamu, boleh mba periksa? "

Aku mengangguk. Aku masih bingung bagaimana aku bisa sampai rumah sakit ini. Siapa yang membawaku. Juga rasa sakit yang sangat di perutku.

"Mba... Kenapa perutku sakit, nyeri banget? "Tanyaku usai memeriksaku

Mba Husna dan suamiku saling menatap dengan tatapan yang sulit ku artikan. Ada sorot kesedihan di mata suamiku.

"Ada apa mba? "Desakku

Mas Wawan menggenggam tanganku. Menenangkanku, senyum tipisnya menyiratkan duka yang sangat. Aku memandangnya bingung.

"Biar suamimu yang menjelaskan ya dek...mba mau liat pasien yang lain." pamitnya

"Mas... Ada apa sebenarnya? "

"Nggak ada apa-apa.Yang penting kamu sehat dulu ya dek. Jangan bikin mas ketakutan lagi"

"Mas... "

"Dek...mas mohon istirahat dulu. Adek tertidur hampir lima belas jam"

Aku nggak sadar lebih dari sehari. Aku menatapnya penuh harap, ada kesedihan di sorot mata wajah lelah itu..

Mataku kembali berat, dan kemudian kegelapan kembali melandaku.

Ikhwan pov

Istriku sudah tersadar setelah hampir luma belas jam ia pingsan pasca kecelakaan yg membuat kami kehilangan calon anak yang bahkan belum kami ketahui kalo dia ada. Ya Rabb...aku bingung bagaimana harus menjelaskannya. Aku udah menyakitinya, padahal aku berjanji untuk selalu membahagiakan, dan melindunginya.

"Mas...kamu kenapa kok murung seperti itu? "

"Nggak apa-apa...gimana, ada yg sakit? "

"Perutku mas... Nyeri banget.. Kayak di remas-remas"rintihnya membuatku semakin bersalah

Ku usap-usap perut datarnya. Perih rasanya hatiku, baru kali ini aku merasakan rasa kehilangan yang sangat berat.

Anak yang kami nantikan harus pergi karena amarahku.

"Mas kok melamun.. Ada apa?"

"Mas, minta maaf.. "

"Mas nggak salah kok, seharusnya adek dengerin nasehat mas waktu itu..maaf ya mas, gara-gara adek mas jadi nggak kerja. " ucapnya yang membuat hatiku makin perih.

"Dek... Mas mau cerita boleh? "

"Ada apa mas...? "

"Dek, adek tau dan pahamkan apa yang ada pada kita titipan cuma titipan, semuanya nggak ada kecuali?"

Dalam CintaNya (Tersedia di Google playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang