Fight

6K 459 6
                                    

Jimin POV (Adult)

Aku membuka web situs pencarian di seluruh dunia, mengetikkan nama "Myoui Mina." Hasil data yang keluar hanya ada "Myoui Akira sang pengusahawan terbesar no.3 di Jepang berhasil memasarkan produknya di 5 Negara yaitu Korea, China, Taiwan, Thailand, dan Singapore." Dan Bla bla bla.

Bahkan di Profile Akira ini tidak tercantum nama sang anak perempuan yang membuat ku gila mencarinya.

Bahkan aku sempat menggeledah web perusahaan Akira demi menemukan identitas Mina. Tapi tetap saja hasilnya nihil.

Tak lama suara handphoneku bergetar dan menampilkan nama "IBU".

"Halo?"

"Jimin, kapan kau akan balik kerumah? Sudah 1 bulan kau tidak pernah pulang kesini."

"Aku sibuk ibu."

"Tidak bisakah kau luangkan waktumu 1 hari saja untuk menemui ibumu ini?"

"Ibu tahu sendiri kan betapa sulitnya pekerjaanku ini."

"Ibu mohon Jimin, datanglah malam ini untuk makan malam bersama."

"Bersama?"

"Iya, kau mau kan?"

"Baiklah ibu, akan aku usahakan. Sudah ya bu ku tutup."

"Hm, Jaga kesehatanmu ya. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, bu."
Aku mengakhiri panggilanku dengan ibu. Sudah lama aku tidak makan bersama dengan ibu di meja makan. Membuatku teringat kembali akan Mina, saat pertama kali aku mulai mengakrabkan diriku dengannya.
.
.
Mina POV (Teen)

Saat ini aku sedang berada di dalam kamarku, jam kamarku menunjukkan pukul 8 malam. Semenjak kehadiran keluarga baruku entah kenapa perasaanku jadi malah tak tenang.

Kenapa ini? Disisi lain aku takut ayah untuk menikah lagi, disisi lain juga aku pun bahagia bisa merasakan hal baru dan hal yang telah lama ku rindukan.
.
.
Normal POV

Knock Knock Knock

Tiba-tiba suara pintu Mina di ketuk oleh seseorang, Mina bergegas untuk membuka pintu tersebut. Pak Kim berada di depan pintu kamarnya.

"Oh, pak Kim. Ada apa?" Tanya Mina.

"Ini ada kiriman dari Nyonya Myoui" sambil memberikan kotak berwarna coklat seukuran tempat pensil itu kepada Mina.

"Tumben sekali nenek memberiku ini, ada apa? Apa nenek tidak mengatakan apapun?" Tanya Mina. Matanya reflek berpindah kearah Jimin yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Jimin menatap datar Mina yang sedang berbicara dengan pak Kim. Mina pun kebingungan harus bagaimana saat di tatap langsung oleh seseorang yang baru dia kenal.

"Nyonya Myoui hanya mengatakan bahwa bulan depan nona Mina di persilahkan mengunjungi rumahnya, sudah lama sekali Nyonya Myoui tidak pernah mengatakan ini tapi ku rasa Nyonya ingin melihat nona yang mulai tumbuh dewasa." Ucap pak Kim yang sontak membuat Mina kaget.

"Benarkah nenek berkata seperti itu?" Ucap Mina dengan menggunakan Bahasa Jepang agar Jimin tidak mengetahuinya.

"Iya, Nyonya Myoui terdengar serius saat menelepon saya barusan, nona. Sudah lama juga anda tidak mencoba berbicara pada nenek anda sendirikan nona?" ucap pak Kim dengan Bahasa Jepangnya.

Mina terdiam mencerna apa yang dikatakan pak Kim barusan.

"Khm." Jimin berdeham saat di tengah pembicaraan privasi kedua orang di depannya ini.

"Ah, Selamat malam tuan Jimin." Ucap pak Kim langsung menunduk.

"Kalau begitu, terima kasih atas infonya. Bilang kepada nenek, aku akan kesana bulan depan." Ucap Mina lagi menggunakan Bahasa Jepangnya.

Gone 「Jimina」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang