Normal POV
Mina terbangun dari tidurnya, badannya terasa kaku. Matahari dari jendela menyinari wajah ngantuknya.
Mina memutarkan tubuhnya, kini orang yang dia harapkan sedang tertidur tepat dihadapannya.
“Wajahnya babyface sekali.” Gumam Mina memegang wajah Jimin.
Mina mengambil handphonenya, ada 3 kali panggilan masuk dari ayahnya. Mina kembali menelepon ayahnya balik.
“Halo, Mina kau dari mana saja? Cepat ke hotel sekarang.” Ucap Ayahnya tiba – tiba.
“Ada apa ayah?” Tanya Mina bingung.
“Nenekmu.. nenekmu terkena serangan jantung mendadak. Kita akan mempercepat pesawat kita. Ayah tunggu sampai jam 9.” Ucap Ayahnya langsung mematikkan handphonenya.
Mina yang mendengarnya pun langsung bangun terburu – buru merapihkan dirinya, sejenak dia melihat Jimin masih tertidur. Mina mencium kening Jimin sekilas, tanpa berniat untuk membangunkan Jimin.
“Aku mencintaimu.” Ucap Mina langsung meninggalkan Jimin.
.
.
.Kini Mina sudah berada di Jepang, langsung menuju rumah sakit.
“Bagaimana ibuku, Aiko?” Tanya ayahnya yang sudah berada didepan kamar UGD.
“Maaf.. maafkan aku.” Ucap Aiko sambil menangis.
“Apa maksudmu?” Tanya ayahnya.
“Ada apa dengan nenek, ibu!” Ucap Mina.
“Ibu sudah tiada.” Ucap Aiko terjatuh sambil menangis.
Mina kaget, begitupun ayahnya. Ayahnya langsung membuka pintu UGD tersebut dengan kasar, memperlihatkan neneknya sedang tidur dengan tersenyum.
Wajah neneknya sangat pucat, ayahnya terjatuh memegang tangan neneknya yang sangat dingin.
“Ibu.. kenapa ibu meninggalkan aku begitu cepat? Padahal aku belum sempat membuatmu bahagia. Maafkan aku bu..” Tangisan ayahnya membuat Mina sakit.
Mina tidak tahu, dirinya tidak bisa mengeluarkan air matanya.
Walaupun memang dia masih tidak percaya, tapi entah kenapa dia tidak bisa bersedih seperti ayahnya.
.
.
.Jimin terbangun dari tidurnya, meraba kasurnya. Dia tidak menemukan sosok perempuan yang menemaninya sepanjang malam tadi.
“Kemana Mina?” Gumam Jimin yang masih setengah sadar.
Jimin terbangun dari tidurnya, sekilas dia tersenyum.
“Ternyata bukan mimpi.” Ucap Jimin sambil memakai bajunya.
Jimin keluar dari kamarnya, mencari Mina. Tapi nihil, dikamar mandi dan di dapurnya Jimin sama sekali tidak menemukan gadisnya itu.
“Kemana sebenarnya dia?” Gumam Jimin mengambil handphonenya.
Jimin mencari kontak Mina dan segera langsung meneleponnya, suara handphone Mina terdengar dari sofanya.
‘Dia meninggalkan jaket dan handphonenya disini?’ Batin Jimin saat menemukan handphone Mina.
Jimin pun langsung menelepon Sana, siapa tahu saudara Mina yang satu ini tahu dimana keberadaan gadisnya.
“Halo?” Jawab Sana.
“Kau tahu dimana Mina sekarang?”
“Jimin oppa? Aku tidak tahu, terakhir aku bersamanya kemarin. Dan katanya jam 4 sore ini dia akan berangkat ke Jepang.”
Jimin melihat jam kamarnya, masih jam 11 siang. Seharusnya Mina masih berada di Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone 「Jimina」 ✔
FanfictionSaat ego mu lebih besar dari rasa cintamu? Kehilangan akan datang menghantuimu. Park Jimin BTS Myoui Mina Twice #16 in MyouiMina