Bingung

3.1K 309 24
                                    

Normal POV

Jimin hanya terdiam, wanita yang dia tunggu kini ada dihadapannya.

Mereka sedang duduk berdua disebuah kafe yang tak jauh dari sekolah Jimin.

Mina? Mina sedang menunggu Jimin di luar Kafe. Jimin menyuruhnya untuk tidak mengikutinya, tapi bukan Mina jika dia pulang begitu saja.
.
.
“Apa yang maumu?” Tanya Jimin.

“Yah.. kau tidak merindukanku?” Tanya Seulgi yang masih tersenyum.

“Kau gila? Kau menyuruhku menunggumu tanpa kabar dan sekarang muncul begitu saja.” Ucap Jimin.

“Maaf, tapi saat datang di Amerika tasku dicuri. Uang dan handphone ku hilang, Jimin.” Ucap Seulgi membenarkan.

“Setidaknya kau bisa mengirimku surat atau apalah.” Ucap Jimin acuh.

“Iya, maafkan aku.” Ucap Seulgi mengelus pipi Jimin.

Tak suka! Jimin tak suka Seulgi masih menganggapnya seperti anak kecil.

“Hentikan, aku pergi.” Ucap Jimin keluar meninggalkan Seulgi.

“Ya!” Panggil Seulgi yang mengikuti Jimin dari belakang.

“Oppa.” Panggil Mina yang melihat Jimin keluar dari kafe.

“Kenapa kau masih disini?” Tanya Jimin.

“Aku-“

“Jimin, jangan pergi begitu saja. Aku masih belum selesai.” Ucap Seulgi menarik tangan Jimin.

Jimin hanya diam begitupun juga Mina, tidak ada yang membalas kata – kata Seulgi. Seulgi pun tersenyum.

“Siapa dia, Jimin?” Tanya Seulgi lagi.

“Bukan siapa – siapa.” Jawab Jimin. Mina hanya diam melihat Seulgi.

‘Cantik sekali.’ Batin Mina.

“Kenapa kau belum pulang?!” Ucap Jimin kepada Mina.

“Aku belum terbiasa pulang sendiri, aku takut salah jalan.” Jawab Mina.

“Pacar barumu?” Tanya Seulgi.

“Bukan!” Ucap Jimin. Mina lagi – lagi hanya diam melihat Seulgi yang tersenyum kearahnya.

“Perkenalkan aku Seulgi, belahan hidup Jimin.” Ucap Seulgi mengulurkan tangannya ke Mina.

‘Belahan hidup?! Jangan – jangan dia ..’ Batin Mina.

“Mi-mina, Myoui Mina. Adik Jimin.” Ucap Mina membalas tangan Seulgi.

“Myoui? Bukan asli Korea?” Tanya Seulgi.

“Hm, aku orang Jepang.” Ucap Mina.

“Wah, Koreamu bagus ya.” Ucap Seulgi.

“Te-terima kasih.” Balas Mina.

“Seulgi, kita bertemu lain kali saja. Ayo pergi.” Ucap Jimin menarik tangan Mina.

Seulgi hanya menghela nafas dan tersenyum.

“Dia tidak pernah berubah.” Ucap Seulgi kecil.
.
.
.

Selama di bus Jimin dan Mina tidak saling bicara, mereka duduk di belakang kursi bus. Jimin menatap kaca, mengabaikan Mina.

Mina sendiri pun tidak bisa bertanya tentang hubungan mereka Jimin maupun Seulgi, melihat Jimin yang sekarang saja tidak berani.
.
.

Jimin berjalan di depan Mina menuju rumah mereka, masih tetap diam tidak ada yang membuka suara. Mina hanya menghela nafasnya berat.

Gone 「Jimina」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang