JIMIN POV (Adult)
“Taehyung, laporannya sudah ku kirim ke emailmu. Hari ini aku akan pulang cepat, karena ada urusan. Aku pergi dulu.” Ucapku sambil bergegas membawa barang – barang dan turun ke lobby.
‘Jika aku bisa memutar waktu, aku ingin kembali ke hari dimana Mina membutuhkan seseorang disisinya. Dan aku mengetahui suatu kebenaran.’ Batin Jimin dalam hati.
.
.
.Normal POV (Teen)
Setelah mencuci piring Mina membawa yougurt ke dalam kamarnya, dan mulai berfikir kembali.
‘Kenapa aku berbicara seperti itu tadi? Atau aku hanya terbawa suasana? Ini tidak benar Mina. Kau bahkan baru mengenalnya sebentar. Tapi kenapa hatiku tidak karuan seperti ini.’ Sambil menatap wajahnya di depan kaca.
Mina membuka jendela kamarnya agar udara segar masuk. Tapi saat ia memegang kenop jendelanya, tak sengaja dia melihat Jimin sedang duduk di Jendela kamar Jimin dengan memegang sepuntung rokok.
“Ha, apa yang barusan ku lihat? Di-dia merokok?! Di umur segini?” Ucap Mina mengalihkan wajahnya dari depan jendelanya. Tak lama kembali melirik Jimin yang masih di posisinya.
“Oppa.. kenapa kadang kau terlihat mengesalkan, dan sesaat terlihat menyedihkan, dan sangat menakutkan? Sebetulnya.. siapa dirimu yang sesungguhnya?” Ujar Mina sendirian melihat Jimin.
Tiba – tiba suara hape Mina berbunyi, tertera di layar hapenya adalah nomer Hp ayahnya.
“Halo ayah, apa ka-“
“Ini nenek, Ayahmu sedang berada diluar.” Mina pun langsung merinding mendengar suara neneknya yang sedang sakit.
“A-ada apa nenek meneleponku?” Tanya Mina ragu.
“Aku tahu kalian sedang menyembunyikan sesuatu dari ku, bukan?” Tanya sang nenek mulai serius.
“Sesuatu.. apa.. maksud nenek?”
“Kenapa kalian berpura – pura tidak mengetahuinya? Terutama kau Mina, bagaimana bisa kau membiarkan orang miskin didalam rumah Myoui?!”
“A-apa?”
“Nenek tak habis fikir, kau sama saja dengan Sachiko ibumu itu. Padahal baru saja ku kira kau mulai berubah semenjak Sachiko pergi, tapi dugaanku ternyata salah.” Ujar neneknya di balik telepon itu.
“Tidak nenek, bukan seperti itu. Aku juga baru tahu saat aya-“
“Diam. Tutup mulutmu. Sopan santunmu dimana Mina? Masih bisa kau menjawab pertanyaan kepada yang lebih tua?” Neneknya memotong ucapan Mina, saat itu juga Mina menangis.
“Aku tak habis fikir bagaimana ayahmu mendidikmu selama ini? Semua ini karena Sachiko. Jika bukan karenanya, mungkin kau takkan lahir dan Akira mungkin sudah menikahi Aiko.” Balas neneknya lagi.
Lagi-lagi neneknya mengatakan hal itu, berulang kali dari saat ia masih kecil.
“Seharusnya kau tahu diri Mina, dimana tempatmu itu. Aku menyesal telah mengundang mu kerumah ku kemarin.” Ucap neneknya langsung mematikan panggilan itu.
Mina pun kembali menangis memegangi dadanya yang terasa perih. Lagi – lagi neneknya membuatnya seperti ini.
.
.Pagi pun tiba, raut wajah Mina terlihat murung. Ini sudah hampir jam 8 tapi dia tidak kuat untuk beranjak dari tempat tidurnya.
Mata dan wajahnya sudah membengkak, dan suhu badannya terasa dingin. Mina berusaha membuka matanya yang berat, kepalanya terasa pusing.
Ini sudah kesekian kalinya ia mendengar suara ketukan pintu dari kamarnya, bahkan ingin berbicara saja sulit bagi Mina hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone 「Jimina」 ✔
FanficSaat ego mu lebih besar dari rasa cintamu? Kehilangan akan datang menghantuimu. Park Jimin BTS Myoui Mina Twice #16 in MyouiMina