Wait...waitt...ngapain Nico disini? Hah? Masa sih? Apa mungkin seorang Ashella yang bukan siapa-siapa digendong sama 'most wanted'nya sekolah? Hmm.. paling dia disuruh guru gendong gue kesini. Udah napa Shell ekspetasi lo tinggi amat." batin Ashella.
"Ll-o yang gendong gue kesini?" Bibir Ashella mendadak kelu ditambah keheningan UKS membuatnya semakin speechless. Shell ogeb banget lo make nanya kek gitu, batin Ashela.
Nico tidak bergeming dan pergi meninggalkan UKS. Ashella tersentak kaget dengan perilaku Nico seperti itu. Segitunya emang cowok itu? Sedingin itu kah? Ashella membatin.
Matanya melirik ke nakas yang terletak disebelahnya dan mendapati ada sekotak P3K dan segelas air putih. Ia segera membersihkan luka goresan di tangannya yang disebabkan gesekan dengan beberapa kerikil di lapangan tadi. Sesekali Ashella meringis kesakitan karena perih di lukanya ditambah dia harus membersihkannya seorang diri. Setelah ia memasangkan plester pada sikutnya ia pun beranjak bangun dan pergi meninggalkan UKS.
Tiba-tiba dari arah lain sudah ada kericuhan yang sepertinya mengarah kesini. Ashella memutar kepalanya dan mendapati seorang cowok yang seperti sedang dikejar-kejar anjing.
Fino.
"Ehh, Shell plis bantuin gue ya?" Ucap Fino sembari memegang kedua lengan Ashella dengan nada memohon dan nafas yang tersengal-sengal.
"B-bantuin apa?" Ashella menatap Fino yang sedang menatapnya pula. Mata mereka bertemu kembali untuk kesekian kalinya Ashella terjatuh. Jantung Ashella berpacu cepat seketika.
"Lo harus lindungin gue dari geng psychonya Nadia yang hiper!" Rengek Fino kepada Ashella sembari menunjuk ke arah WC sebelah kanan.
"Emang ada apasih?" Ashella semakin tidak mengerti keadaan yang terjadi. Sampai suara hentakan kaki yang sedang berlarian sambil berteriak ricuh membuat pandangan Ashella berpaling dan mendapati ada beberapa cewek yang wajahnya nampak kewalahan juga.
"FINOOO SAYANGGG!!"
"HONEY WHERE ARE U NOW?"
"SINI FIN SINI!"
"SWEETHEART!!"
Terdengar suara ricuh dari beberapa murid cewek yang ngaku-ngaku fans berat Fino. Ashella yang mendengarnya serasa mual dan ingin muntah seketika.
Ashella yang sudah mulai menyadari sesuatu mulai berdiri di depan Fino dan melindungi Fino dengan melentangkan tangannya untuk menghalangi jalannya fans alay Fino.
"Ehh santai napa," Ucap Ashella sarkas.
"Ngapain sih lo minggir sana!" Ucap seorang siswi yang berpakaian minim dengan rok ketat lengkap dengan anting berwarna pink yang begitu mencolok perhatian mata untuk melihatnya.
"Ehhh nyolot aja lo ya! Gue nanya ada apa lo malah nyuruh gue minggir, SINTING!!" Ashella sengaja menekankan kata 'sinting' pada Nadia yang statusnya adalah ketua geng tersebut.
"Ehh ni cabe satu ribet amat sih udah lo minggir sana!!" Teriak Nadia tanpa dosa dan mendorong tubuh Ashella hingga Ashella jatuh terhempas ke tembok depan UKS.
"Eh Nad! Lo apaan sih galucu tau dorong-dorong Ashella seenaknya!" Fino angkat bicara dan berteriak keras didepan wajah Nadia. Setelahnya ia bergegas membantu Ashella yang sudah meringis pelan sedari tadi. Fino memegang tangan Ashella dan membantunya berdiri. Mata mereka saling bertemu. Dan kedua insan itu menikmatinya sampai suara dehaman Nadia menyadarkan keheningan mereka berdua.
"Ekhem.. mau sampai kapan si cabe natap mata Fino gue hah? Udah ah Fin sini! Cabe kek gitu gausah dibantuin." Ujar Nadia sambil menarik-narik lengan Fino.
KAMU SEDANG MEMBACA
NiCold
Teen FictionKehidupan Ashella berubah saat Nico, cowok dingin yang selalu menjawab perkataan Ashella dengan anggukan dan 'oh' dititipkan di rumahnya. Ditambah cinta pertama Ashella, Fino membalas perasaanya yang selama ini ia pendam. Siapakah yang akan kamu pil...