Tepat, hari ini adalah tanggal 20, seperti tanggal yang sudah ditetapkan Fino untuk hari penembakan. Ia datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya dan bergegas menyiapkan seluruh dekorasi yang dibawanya seperti; lilin, balon, dan juga sebuket bunga mawar merah.
Disisi lain, Ashella sedang sarapan bersama dengan Nico. Sarapan yang singkat tanpa ada perbincangan sedikitpun. Mereka membisu.
○○●●
Lorong koridor kelas yang tadinya ramai, dikarenakan banyak siswa yang berlalu lalang, mendadak sepi karena perintah Fino. Siapa sangka popularitas Fino tidak kalahnya dengan Nico, buktinya semua siswa tunduk akan perintahnya. Ia sudah menyiapkan ini matang-matang dan ia harap Ashella akan menerimanya.
Ashella berjalan beriringan dengan Nico di koridor kelas 10, mata Ashella menatap jejeran kelas 10 yang sepi sama sekali tidak seperti biasanya. Ashella menapakki anak tangga satu demi satu lalu melangkah menuju kelasnya.
"Nic, gue masuk ya." Ashella pamit dan memberikan senyuman kepada Nico.
Nico hanya mengangguk dan melenggang pergi.
Ashella memasuki ruang kelasnya dan melihat kegelapan pekat menyita seluruh penjuru kelasnya. Ia mengerutkan dahinya, tidak biasanya kelas sesepi ini. Perasaan takut yang ia pupuk sedari tadi pun membuncah, jantungnya berdetak kencang. Pikirannya berjalan mundur tentang bagaimana Cindy, teman sekelasnya mengatakan konon salah satu ruangan di sekolah ini memiliki cerita angker . Ashella mencoba tetap stay cool walaupun sekarang rasanya ia mau berteriak dan kabur.
Nico memundurkan langkahnya saat ia menyadari kejanggalan yang ia rasakan saat melewati kelas Ashella. Ia memilih melihat dari celah pintu yang sedikit terbuka, ia mencurigai sesuatu. Bukan apa-apa, kalau misalkan terjadi sesuatu dengan Ashella, pasti ia yang akan kena getahnya.
Suara petikkan gitar menginterupsi keadaan hening di dalam kelas Ashella. Membuat Ashella memutar-mutar tubuhnya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh pojokkan kelas.
Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamuAshella mengerutkan dahinya, ia mengenali suara itu, tanpa sadar senyuman terukir di wajahnya.
Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta iniDengan sedikit berlari, Ashella menarik tirai yang menutupi jendela, dan membiarkan pancaran sinar matahari menembus masuk kedalam kelasnya. Ia membuka mulutnya lebar saat melihat Fino menyanyikan lagu yang 'romantis' menurutnya.
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan sisa cintaku
Hanya untukmu...Virgoun- Surat cinta untuk starla.
Lutut Ashella mendadak lemas dan kaku. Selaput cairan bening sudah menutupi bola mata indahnya. Tinggal dipejamkan saja mata itu, maka cairan itu pun akan mengalir.
Lilin di tengah kelasnya sudah terbentuk dengan pas, Fino menyalakan pemantik dan menyalakan semua lilin yang sudah dibentuk sedemikian rupa.
Fino berdiri di belakang Ashella, dengan sebuket bunga mawar yang sudah di pegangnya. Lampu pun menyala dan ia bisa melihat Fino dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
NiCold
Teen FictionKehidupan Ashella berubah saat Nico, cowok dingin yang selalu menjawab perkataan Ashella dengan anggukan dan 'oh' dititipkan di rumahnya. Ditambah cinta pertama Ashella, Fino membalas perasaanya yang selama ini ia pendam. Siapakah yang akan kamu pil...