-30-

59 2 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Sekarang aku berada di dalam mobil yg sedang di kendarai oleh thomas. Ya aku sudah kembali dari tournya why dont we dan melanjutkan aktifitasku. Aku dan thomas sekarang sedang menuju dimana tempat peragaan busana itu di tampilkan.

Sampai di tempat aku pun berjalan berdampingan dengan thomas ke arah pintu masuk. Aku memberi kartu undangan peragaan tersebut kepada sang penjaga pintu , sebenarnya satu undangan ini bisa untuk dua orang maka itu aku mengajak thomas. Setelah kami di beri nomor urut tempat duduk kami , aku dan thomas pun masuk ke dalam gedung itu.

Aku dan thomas mendapatkan duduk di barisan pertama, yang mana aku dan thomas bisa melihat peragaan busana tersebut dari dekat.

Aku dan thomas mendapatkan duduk di barisan pertama, yang mana aku dan thomas bisa melihat peragaan busana tersebut dari dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira kira gini lah tempatnya)

Aku pun melihat siapa saja orang yg duduk di sebrang tempatku. Saat ku lihat beberapa disana terdapat orang yg ku kenal seperti loren,baby ariel, lele dan juanpa , sempat td saat ku melihat ke arah lele dan juanpa mereka berdua melambai ke arah ku dan ku balas melambai balik.

"Lihat persis di bangku sebrang tempat mu apakah dia simon yg pernah kau ceritakan kepadaku" kata thomas di telinga ku. Saat dia berbicara di telinga ku sebenarnya aku sedikit terkejut.

Dengan suruhan dari thomas, aku melihat orang yg berada persis di sebrangku. Dan benar saja kata thomas , itu simon dan di sebelahnya terdapat kekasih barunya. Saat ku melihat simon bertepatan saat simon menghadapku juga. Aku dan simon saling bertatap tatapan. Tatapan kami tidak lepas.

"Jangan melihat nya seperti itu dia akan memandang mu seperti kau tidak bisa move on darinya" kata thomas menaruh telapak tangan nya di pipi ku dan menarik wajahku untuk menatap matanya agar aku mengalihkan padangan ku terhadap simon.

Dia pun menjauhkan telapak tangannya dari pipi ku dan manaruh telapak tangan nya di atas tangan ku.

"Bersikap lah seperti kita ini seorang sepasang kekasih . Hiraukan para paparazi yg masuk ke acara ini yg ingin memfoto kita. Aku menyuruh mu seperti agar membuat simon cemburu " kata thomas menatap ku.

"Jd menurut mu semua lelaki yg melihat mantan nya bermesraan dengan lelaki lain dia akan cemburu?" Tanya ku balik sambil menatap thomas.

"Sebenarnya tidak semua nya" kata thomas masih menggenggam tangan ku.

"Lalu apakah kau seperti itu?" Tanya ku menggoda thomas.

" ti..tidak aku tidak seperti itu" katanya gugup.

"Ya kau seperti itu jujur lah tommy" goda ku.

"Tidak aku tidak seperti itu" kata thomas tak mau kalah.

Aku pun tertawa melihat tingkah lakunya. Saat ku lihat ke arah simon lagi , ternyata dia menatap ku dan thomas dingin. Apa peduli ku dengan nya lebih baik aku memperhatikan peragaan busana ini karna sedikit lgi akan di mulai.
/////////
Acara peragaan busana ini pun berjalan dengan lancar. Acara ini selesai pada pukul 7 malam . Sebenarnya terdengar cepat acara ini. Aku pun sekarang beralih menuju bar yg sudah di sewa oleh acara tersebut. Aku dan thomas pun masuk ke dalam bar tersebut. Kenapa aku bisa masuk ke dalam bar ini padahal umur ku blm sepantas nya masuk ke dalam bar ini, seperti yg ku bilang td bar ini sudah di sewa jd tamu undangan yg di bawah umur saja blh masuk tetapi tetap saja kami tidak bisa meminum beberapa minuman yg terdapat di bar ini. Tetapi tidak semua para remaja tidak bisa masuk bar terkadang aku melihat para remaja yg sudah masuk bar atau sekedar membuat pesta sendiri di rumahnya.

Saat aku dan thomas sampai di bar , aku langsung bicara ke thomas bahwa aku harus ke toilet dan dia meng iya kan . Mungkin thomas langsung memesan minuman.

Saat aku selesai dari toilet. Aku mencoba mengambil ponsel ku di dalam tas ku sambil berjalan keluar toilet.

Brukk...

"Kau sedang mabuk sampai aku saja yg lewat kau tabrak" kata lelaki yg tidak sengaja aku tabrak saat berjalan.

Aku pun melihat ke arah mukanya.

"Simonn" kata ku terkejut.

Sepertinya dia terkejut juga karna yg menabrak dia adalah aku. Itu terlihat dari raut wajah nya.

"Katness avery. Tak sangka kita bertemu lgi disini" kata simon dengan raut wajah sinis.

"Ya ini suatu keburuntungan atau kesialan bagi ku" jawab ku tak kalah sinis.

"Sepertinya benar saat berita sampah itu tersebar bahwa kau dan si pria London itu berpacaran" kata simon sambil melihat ke arah thomas yg sedang duduk tak jauh dari kami berdua.

"Apa peduli mu tentang hubungan ku dengan nya. Oh dan bagaimana hubunganmu dengan gadis yg kau mainkan bocah pirang" balas ku mengejeknya.

"Aku bukan bocah, kau bisa menjaga ucapanmu katness atau perlu ku panggilkan kekasihmu untuk mengajarkan tata bahasamu" kata simon geram.

Saat aku ingin menjawab tiba tiba thomas datang di sampingku dan langsung melingkar kan tangan nya di pinggangku lalu mencium pipi ku sekejap.

"Ada masalah apa kau dengan kekasihku?" ucap thomas kepada simon setelah mengecup pipiku.

Untung saja bar ini tidak terlalu terang jd tidak akan terlihat pipi ku yg memerah karna di kecup oleh thomas. Aku hanya tersenyum ke arah simon setelah thomas bertanya kepada simon.

"Tidak aku tidak ada masalah. Bajumu bagus senada dengan warna dress kekasihmu. Aku harus pergi" kata simon gelagapan dan meninggalkan ku dengan thomas. Simon memang sangat pengecut.

Aku baru sadar jika warna dress ku sama dengan pakaian thomas. Akhirnya thomas melepaskan tangan nya yg melingkar di pinggangku lalu dia langsung mengajak ku untuk pulang.
///////
"Knp kau mengajak ku pulang?" Tanya ku saat aku dan thomas sudah memasuki mobil nya.

"Karna disana tidak baik. Baru masuk saja kau dan mantan mu itu sudah bertemu" kata thomas sambil menyalakan mobil lalu menjalankan nya.

"Lalu apa masalahnya jika aku dan simon bertemu" tanya ku sambil melihat ke wajah nya yg sedang fokus menyetir.

"Karna jika kau bertemu di bar akan terjadi perang dunia ke 5" jawab thomas enteng.

"Kau bodoh sekali perang ke 3 saja blm terjadi" jawabku.

"Aku bukan bodoh aku thomas" jawab nya masih sambil fokus menyetir.

"Siapa yg menanyakan namamu tommy arghh.." jawab ku frustasi.

"Oh ya kat maafkan aku sudah mencium pipimu. Kau tau itu kulakukan hanya untuk membuat dia cemburu dan kau berhutang budi padaku" jawab nya.

"Jadi kau sudah mendengar apa yg ku bicarakan dengan simon?" Tanyaku.

"Tentu, aku ini mempunyai telinga yg baik jd aku masih bisa mendengar dengan baik. Lgi pula kalian mengobrol sangat dekat dengan jarak tempat duduk ku" jawabnya.

"Ok lalu aku harus apa agar bisa membalas budi mu?" Tanya ku kepada simon.

"Jadilah kekasihku"

Degg... apakah ini mimpi. Jika kalian berada di posisiku, pasti tidak akan bisa menjawab. Jantungku berdebar 10 kali lipat cepat dari biasanya. Oh tuhan aku benar benar mati kata.

"Haha aku hanya bercanda katness" ucap thomas kembali.

Saat thomas mengucapkan bahwa perkataan nya hanya bercanda. Ada kejanggalan didalam diriku. Entah perasaan apa yg muncul, tetapi aku sadar jika aku berada di dekat thomas, jantung ku selalu berdebar.

"Ya aku tau itu tommy. Jadi apa yg kau inginkan untuk membalas budi mu" kataku berbohong dan langsung menanyai apa mau nya.

"Bagaimana jika besok kau mengajak ku makan siang bersama" ucap thomas.

"Baiklah , besok kau menjemputku kan?" Tanyaku.

"Ya tentu" jawab nya.

Aku pun sampai di rumah carla. Aku pun turun dari mobil thomas dan mengucapkan terima kasih karna dia mau menemani ku dan mengantarku.

Happy reading guys. Yg baik boleh vote lah. Oh iya baru nyadar kesinian kata kata nya jd alay ga tau knp bisa begitu. Tp maklumin aja ya saya ini amatiran masih baru nulis cerita. Maaf juga baru publis cerita, soalnya lgi masa masa nya buka buku mulu.

Only time will tell {Thomas Brodie .S}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang