Tidak terasa, setalah menempuh perjalan yang jauh terlebih lagi karena keterlambatan pesawat, akhirnya Mino dan juga Irene tiba di London.
"Uwah, akhirnya kita berada di London!" Seru Irene kesenangan. Mino hanya tersenyum manis melihat kelakukan istrinya itu.
Disana sudah terlihat para rekan kerja Mino yang lainnya, yang sudah menunggu kedatangan Mino diLondon.
"Hello, Mr.Song. Welcome to London" ucap salah seorang rekan kerja Mino.
"Oh hello, nice to meet you. This is my wife, Bae Joohyun. You can call her Irene" balas Mino seraya memperkenalkan Irene kepada rekan kerjanya di London.
Setelah berbincang-bincang singkat, akhirnya Mino dan juga Irene mengunjungi Hotel. Hotel berbintang lima, letaknya tidak jauh dari kantor Mino bekerja nanti dan juga disekitar Hotel banyak tempat Pariwisata dan juga taman-taman untuk bersantai.
Mino dan Irene akhirnya tiba di Hotel, Irene pun langsung turun dari mobil lalu mengeluarkan seluruh barang-barang miliknya dan juga Mino.
"Irene-ah, biar aku saja. Kau masuklah duluan ke Hotel" ucap Mino yang tidak ingin membuat Irene kelelahan.
Irene menolak suruhan Mino tersbut, ia malah melanjutkan mengeluarkan barang-barang dari dalam mobil.
"Masuklah, aku tidak ingin kau kelelahan," lanjut Mino membuat Irene menyerah. Irene pun langsung berjalan masuk ke dalam Hotel.
Irene pergi ke tempat registrasi untuk mendata dirinya dan juga Mino, sejujurnya ia dan juga Mino sudah memesan Hotel ini terlebih dahulu saat masih berada di Seoul, jadi tidak perlu repot-repot lagi.
Irene mulai berjalan menuju kamar Hotel dengan nomor 201 yang berada dilantai empat.
***
Mino terlihat sudah selesai mengeluarkan barang-barangnya dari mobil. Tidak lupa, ia menyuruh para pelayan Hotel untuk membawakan semua barangnya ke kamarnya.
Mino pun menyusul Irene yang sudah berada di kamar Hotel.
Akhirnya Mino tiba dikamar Hotel, tanpa mengetok pintu lagi Mino langsung membuka pintu dan apa yang ia dapati?
Irene sedang memasak untuk makan siang hari ini. Mino pun tercengang dari ambang pintu, saat melihat Irene memasak. Aura istri inilah yang Mino inginkan.
Mino mulai berjalan menghampiri Irene yang terlihat sangat sibuk memasak. Dan tiba-tiba saja, Mino memberikan backhug kepada Irene. Sontak Irene terkejut dengan perlakuan itu."EOMMA!!" teriak Irene kaget, seraya menutup kedua matanya rapat. Sadar kalau yang memeluknya adalah Mino, Irene langsung membebaskan diri dari pelukan itu, lalu memberikan satu pukulan kecil ke lengan kekar Mino.
"Ya!kau tau betapa terkejutnya aku!aish," lanjut Irene.
Mino tersenyum nakal.
***
Disaat seperti ini, Mino tau apa yang harus ia perbuat. Kesempatan inilah yang harus Mino gunakan dengan baik.
Mino berjalan ke arah ruang tv yang letaknya tidak jauh dari kamar, seraya membawa dua gelas coffee buatannya. Terpampang nyata, Irene tengah duduk di sofa sambil menonton tv dengan santai.
"Irene-ah," panggil Mino sambil tersenyum tipis.
"Wae?" Irene mempalingkan wajahnya mengarah ke Mino.
"Ini minumlah," Mino menyodorkan segelas coffee kepada Irene, Irene pun meraih segelas coffee itu.
Irene mehirup coffee panas itu dengan perlahan. Tapi ia baru sadar, bahwa Mino sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa. Irene mengentikan kegiatannya, menaruh cangkir itu ke atas meja, membalas tatapan Mino dengan wajah yang bingung.
"Ada apa denganmu?kau bersikap aneh hari ini," tukas Irene menyilangkan kedua tangannya didada. Mino tersadar dari lamunannya.
'Kenapa wajahnya begitu damai?'-Mino
Maapkan karena slow update, tugas banyak tjoy.
Jangan lupa vote dan comment sayang.
Maap storynya pendek yhaa❤[TBC]