Tidak terasa, pernikahan Mino dan Irene sudah melewati 7 bulan lamanya. Rasa cinta dan sayang sudah mulai dalam diantara keduanya. Namun Irene masih belum mengandung juga. Hal itulah yang membuat Irene sedih, padahal Mino tidak selalu menuntut Irene untuk cepat mendapatkan baby.
Hari ini Mino mengajak Irene pergi berbelanja disebuah pusat berbelanjaan terbesar di Kota Seoul. Terlihat Irene yang tengah sibuk menyiapkan dua mangkuk bubur untuk sarapan sebelum mereka berangkat--sudah menjadi rutinitas diantara mereka sebelum melakukan kegiatan mereka mengawalinya dengan sarapan walaupun itu hanya satu gelas susu saja.
"Kau mau tambah lagi, oppa?", tutur Irene yang kini telah terbiasa memanggil sang suami dengan sebutan 'Oppa'. Mino menggelengkan kepalanya tanda menolak, "arasso" balas Irene dengan nada yang terlihat ragu-ragu.
Setelah menyelesaikan sarapan, mereka langsung berangkat. Diperjalanan terlihat Irene yang sedang tidak mood hari ini. Mungkin karena sikap Mino tadi pagi--yang terlihat dingin kepadanya. Mino menatap ke arah Irene, "kau kenapa?" tanya Mino dengan polosnya--tidak paham dengan apa yang terjadi, Irene hanya membalas dengan gelengan kepala yang artinya dia baik-baik saja, namun nyatanya tidak. Mino dibuat bingung dengan sikap Irene kepadanya hari ini.
Selang beberapa saat, akhirnya mereka tiba. Irene langsung turun dari mobil lalu berlari memasuki gedung perbelanjaan tanpa menunggu Mino yang masih berada didalam mobil. Hal itupun membuat Mino semakin bingung, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa Irene bersikap seperti itu?
Mino pun langsung berlari keluar mobil--mengejar istrinya yang sudah berada didepan pintu masuk. Untungnya Mino dengan sergap menarik tangan Irene--menahannya untuk memasuki gedung perbelanjaan. Mino langsung menatap ke arah Irene, "waeyo? apakah aku melakukan kesalahan?" ucap Mino khawatir. Irene menundukkan kepalanya, ia tidak punya nyali untuk menatap ke arah suaminya itu, Irene hanya bisa menahan tangisnya. Jujur, Irene bingung kenapa ia bisa bersikap seperti ini kepada Mino, "Oppa, seharusnya aku yang bertanya kepadamu, kenapa kau sangat dingin kepadaku?" tangis Irene pun pecah, ia tak bisa menahan sesak yang berada di dadanya. Mino terdiam.
"Aigoo, jadi itu yang membuatmu kesal? Mianhae, aku tidak bermaksud berlaku dingin kepadamu" tukas Mino seraya mengelus lembut rambut Irene. Irene hanya terdiam--menyalahkan dirinya sendiri, kenapa ia bisa berlaku kekanak-kanak seperti ini?
***
Setelah kesalah pahaman itu terjadi, akhirnya mereka pergi berbelanja bersama. Terlihat irene yang sedang membeli barang pokok, dan juga ia membeli beberapa kebutuhan lain.
"Irene-ah, aku lupa untuk membeli dasi!" Seru Mino dengan wajah paniknya, "bagaimana bisakau lupa dengan hal seperti itu, oppa" balas Irene dengan kekehan kecilnya. Kedua pasangan pasutri itupun langsung pergi dimana disana terdapat pakaian pria--pokoknya all about men.
Irene memilihkan satu dasi yang warnanya sangat match dengan jas milik Mino, "oppa, ini sangatlah bagus dan cocok untuk jas mu" jelas Irene seraya melingkarkan dasi dileher Mino, "eoh, aku rasa ini akan cocok" balas Mino sependapat dengan istrinya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk membeli dasi itu. Setelah berjalan cukup lama, Mino mengajak Irene untuk pergi makan di sebuah restoran Jepang di mall itu, "kau mau sushi, eoh?" Tawar Mino kepada Irene, "tentu saja aku mau, oppa aku juga mau green tea" pinta Irene lagi.
Mino pun menulis pesanan yang akan mereka santap, setelah menunggu beberapa saat akhirnya makanan yang mereka pesan telah tiba. Mino memesan banyak sekali sushi, karena ia tau Irene sangatlah menyukai makanan Jepang--apalagi kalau sushi. Saat hidangan sushi berada dihadapan Irene, entah kenapa ia merasa sangat mual dan tidak ingin memakannya, "hoek" ucap Irene seraya menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Mino yang melihat Irene terlihat tidak sehat itupun, langsung sergap memberikan respon.
"Waeyo?gwenchana?" Tanya Mino yang terlihat sangat khawatir. Mino sesegera meninggalkan restoran tanpa menyicipnya sekalipun--Mino membawa Irene ke rumah sakit. Diperjalanan Irene terus saja menutup matanya menahan rasa tidak nyaman diperutnya.
Sesampainya dirumah sakit, Mino langsung memopong tubuh Irene menuju ruang Unit Gawat Darurat, "kumohon periksalah istriku" ucap Mino kepada para Dokter yang ada disitu. Mino pun menunggu Irene yang sedang diperiksa para Tim Medis. Selang beberapa waktu, akhirnya Dokter keluar dengan memasang wajah yang ceria, "cukkahae, istri anda tengah mengandung" jelas sang Dokter.
Jujur saja, Mino masih bingung dan terkejut dengan pernyataan Dokter tadi. Tanpa menunggu lama, Mino langsung masuk ke ruangan Irene untuk melihat langsung kondisi istrinya itu. Dan bukan main, Irene memang benar-benar tengah mengandung. Irene memasang wajah yang amat sangat senang, "yeobo..." lirih Mino yang langsung memeluk Irene.
"Aku hamil, oppa" ucap Irene sambil menangis senang. Mino pun langsung menghubungi kedua orang tuanya dan juga orang tua Irene untuk memberitahu kabar yang sangat bahagia ini.
Dont forget to vote and comment guys.xoxo.