Yap, berakhir sudah liburan mereka di London. Irene dan juga Mino sekarang sudah kembali ke Korea lagi, melakukan kegiatan seperti biasa. Irene dan Mino terlihat baru saja landing di Bandara Incheon pada pukul 3 sore KST. Tepat saat mereka keluar dari penerbangan Luar Negeri, sudah terlihat eomma-Mino dan appa-nya yang menjemput. Irene pun berlari ke arah mertuanya itu lalu memeluknya erat. Mino tersenyum senang.
"Aigoo, kami sangat merindukan kalian" ucap eomma-Mino seraya mencium kening menantu kesayangannya itu, "nde eomonim, nado bogosipeo" balas irene dengan suara lembutnya.
Mereka memutuskan untuk singgah disalah satu restoran yang berada di Bandara. Karena perut Irene dan Mino yang sudah berbunyi sedari tadi, mereka juga rindu dengan masakan Korea, "jadi bagaimana keadaan disana?apakah bisnisnya berjalan lancar?" tanya appa-Mino kepada anak pertamanya itu, Mino mengangguk singkat. Setelah apa yang terjadi semalam, membuat Mino tidak bersemangat menceritakan pengalamannya.
"Irene-ah, kau harusnya makan ini saja. Jangan terlalu banyak minum soju eoh?" eomma-Mino meraih salad yang ada dihadapannya, lalu memberikannya kepada irene, "ah nde eomma'' balas Irene melanjutkan makannya.
Melihat tingkah eomma-nya Mino angkat bicara, "aigoo eomma, Irene sudah terlalu sering makan salad disana, biarkanlah dia memakan makanan Korea" ucap Mino seraya mengambilkan ttobokki untuk Irene.
"Lihatlah, setelah kembali dari London mereka begitu dekat" goda eomma-Mino, yang membuat Irene dan Mino tersipu malu.
Setelah mereka selesai makan, kedua orang tua Mino langsung mengantarkan pasangan itu pulang kerumahnya. Diperjalanan terlihat Irene yang sangat kelelahan, Mino yang memandangai Irene sedari tadi itupun langsung memberikan gerakan, "tidurlah" ucap Mino--menarik kepala Irene ke dalam pelukannya. Yang benar saja, eomma-appa Mino menyaksikannya dari pantulan kaca.
Irene pun terlelap didalam dekapan suaminya itu, "Mino-ah, kenapa wajah Irene terlihat pucat eoh?" Tanya appa tiba-tiba, Mino pun menceritakan semua kejadian yang terjadi sehari sebelum kepulangannya ke Korea, "eh?!benarkah?!wah pantas saja dia terlihat letih" lanjut appa-Mino.
***
Setelah menempuh beberapa jam perjalanan dari Bandara, akhirnya mereka tiba dirumah Mino-Irene. Irene yang masih terlelap membuat Mino tidak tega untuk membangunkannya, "gendong saja" sahut eomma-Mino yang melihat putranya itu kebingungan.
Mino pun memopong tubuh Irene dengan kedua tangannya yang kekar, membawanya ke kamar untuk meletakkannya dikasur.
"Mino-ah, tolong bantu eomma!" Seru eomma-Mino dari lantai dasar. Mino segera datang menghampiri eomma-nya itu, "waeyo eomma?" Tanya Mino sesaat tiba mengahampiri ibunya. Eomma-Mino pun menyuruh anaknya itu untuk membeli bahan-bahan makanan, ia juga menyuruh Mino untuk membelikan bubur untuk Irene, tidak lupa obat.
Irene terbangun dari tidurnya, ia baru saja sadar bahwa ia berada di atas kasur dan sudah tiba di rumah. Irene mendengar ada suara orang yang sedang memasak, Irene pun keluar dari kamar--ia menemukan ibu mertuanya yang sedang memasak didapur. Irene berjalan menghampirinya.
"Eomma...." lirih Irene dengan suara seraknya, melihat kondisi Irene yang tidak memungkinkan--eomma-Mino meminta suaminya untuk membawa Irene ke sofa, "duduklah, nak" ucap appa-Mino kepada Irene, sungguh mertua yang sangat baik, "appa, Mino eodiya?" Tanya Irene sesaat ia tak melihat kehadiran Mino.
"Mino sedang keluar, eomma-kau memintanya untuk membeli bahan-bahan dapur" balas appa-Mino.
Meskipun Irene merasa lelah, ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan rumah yang seharusnya ia wajib lakukan, perempuan itupun langsung berjalan menuju dapur, membuka kulkas lalu mengambil beberapa bahan-bahan makanan."Ya, Irene-ah...kau jangan melakukan apa-apa," tahan appa-Mino.
"Waeyo appa?" Balas Irene heran.
"Hanya saja, kau terlihat sangat lelah. Lebih baik kau beristirahat yang cukup," ucap appa-Mino.
Jujur, kalau tidak ada hal dilakukan membuat Irene semakin bosan. Terlebih lagi, Mino yang sedang bekerja. Membuatnya semakin bosan. Irene pun berjalan menuju taman belakang rumahnya, duduk disalah satu bangku taman seraya menatap langit biru yang sangat cerah.
Sesekali ia berpikir tentang kejadian saat di London, jikalau saja ia memang benar hamil, mungkin hal ini sangat membuat semua keluarga bahagia. Irene menatap perut mungilnya, lalu mengelus perutnya dengan lembut berharap besok atau kapanpun ia akan segera mempunyai anak.
***
Waktu tak terasa berjalan cepat, hari sudah mulai gelap. Terdengar suara mobil Mino dari halaman rumah, Irene pun langsung berlari menghampiri suaminya yang baru saja tiba dirumah, "annyeong" sambut Irene dengan senyuman. Mino langsung memeluk erat tubuh istrinya itu dengan erat seraya mengecup pelan leher Irene.
Mereka berdua pun masuk kerumah, "dimana appa?" Tanya Mino.
"Ah, baru saja aku ingat. Appa-eomma baru saja pulang. Mereka bilang ada acara," jelas Irene sambil mempersiapkan makan malam untuk Mino dan juga dirinya, "cepatlah ganti pakaianmu, lalu makan" sambung Irene lagi.
Mino pun langsung menuju kamar, untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Mino langsung menuju meja makan. Terlihat Irene yang sangat sibuk dengan masakannya, membuat Mino merasa kasihan.
"Irene-ah, kau tidak perlu memasak. Seharusnya kita beli saja tadi" oceh Mino sambil menggigit buah pisang yang ada ditangannya, "kau tau? Membeli itu beda rasanya dengan membuat sendiri," balas Irene.
Mino menghampiri Irene, memeluk Irene dari belakang--melingkarkan kedua tangannya di perut Irene. Sontak Irene berhenti dari kegiatannya, "wae" gumam Irene. Mino hanya diam sambil mengelus perut Irene pelan, "aigoo, kalau begini makanannya akan dingin" lanjut Irene lagi, namun Mino tidak memperdulikannya.
Irene pun membalikkan tubuhnya menghadap ke Mino. Menatap kedua mata suaminya secara dalam lalu tersenyum lebar, "mianhae," lirih Irene yang langsung memeluk erat Mino, "kenapa kau meminta maaf?" Jawab Mino lembut--Irene tau apa yang diinginkan Mino adalah seorang baby namun apa daya sampai sekarang Irene belum mengandung.
Halo, bertemu lagi dengan saya^^ mianhae karena telat updatenya hehe, dikarenakan tugas sekolah yang menumpuk hehe, so keep reading this ff yaa chingu^^
Jangan lupa untuk vote dan comment❤