All of the characters belong to J.K Rowling.
Sorry for typo(s)
•••
6A
Draco merasa seperti sedang berhalusinasi. Dia seperti mendengar suara Hermione. Suara yang sama saat Hermione berada di Manor. Suara yang penuh pilu dan kesakitan.
Setelah beberapa waktu ia dan Hermione menghabiskan waktu bersama dia merasa mulai memiliki ikatan batin dengan Hermione—layaknya seorang ibu dengan anaknya.
Draco berusaha mengabaikan suara erangan kesakitan Hermione. Dia memfokuskan pendengaran dan pengelihatannya untuk mencari keberadaan Hermione.
Sebuah titik cahaya terlihat di tengah-tengah hutan. Perlahan Draco melangkahkan kakinya menuju sumber cahaya itu.
Semakin Draco mendekat ke arah sumber cahaya, Draco tahu jika cahaya itu berasal dari sebuah tongkat sihir. Namun Draco tak mengetahui siapa orang yang mengenggam tongkat itu.
Dari siluetnya yang samar-samar Draco menyadari jika orang itu adalah wanita.
“Hello, Draco.” Ujar wanita itu sebelum Draco sempat mengeluarkan suaranya.
“Kau ? Untuk apa kau kemari ? “ Tanya Draco menyuarakan pikirannya.
Belum juga Draco mendengar jawaban yang keluar dari mulut wanita itu, sebuah kilatan cahaya keperakan melintas di depannya.
Detik selanjutnya Draco merasakan tubuhnya mati rasa, dan semuanya berubah gelap.
•••
“Mrs. Malfoy, kau bisa menunggu di villa ini jika kau mau.” Tawar Harry.
Setelah mendengar kabar dari Narcissa Harry dan beberapa teman aurrornya datang. Meskipun Hermione hilang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Harry sangatlah panik.
Dia tahu Hermione penyihir yang pintar dan Harry yakin Hermione bisa mempertahankan dirinya sendiri. Tapi lagi-lagi karena Harry selalu memandang Hermione sebagai saudaranya maka ia merasa punya kewajiban untuk selalu melindungi Hermione.
“Aku ikut Potter. Sudah berjam-jam Draco juga tak muncul.”
Para aurror dan Harry berbagi tugas menelusuri hutan. Harry bersama Narcissa menjelajah sisi timur hutan berharap menemukan Hermione dan bertemu dengan Draco.
Samar-samar dari kejauhan Harry melihat sesuatu yang bersinar dalam kegelapan.
Bukan sinar dari tongkat sihir maupun binatang atau bahkan patronus. Rambut pirang dan kulit putih pucat yang sangat kontras dengan suasana malam. Seketika Harry tahu jika itu mungkin Draco Malfoy.
Tapi apa yang terjadi padanya ?
Bagaimana bisa ia tergeletak tak berdaya di tanah ?
Tanpa berusaha menebak lebih jauh kemungkin yang ada Harry mengajak Narcissa mendekat ke arah sosok yang diduga sebagai Draco.
Harry mengecek nadi Draco dan syukurlah Draco masih hidup.
Harry tak bisa menepis pikirannya yang menduga jika Draco dengan sengaja diserang seseorang. Tidak mungkin Draco pingsang karena kelelahan sembari mengengam erat tongkat sihir Hermione.
Semuanya menjadi tambah rumit sekarang.
Hermione menghilang, dan Draco tiba-tiba diserang.
Harry mencoba mengabungkan semua kemungkinan yang mungkin terjadi sembari melihat Narcissa yang merapalakan mantera non-verbal kepada Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (Dramione) ✅
FanfictionCOMPLETED All characters belong to J.K Rowling. Jika Hermione Granger bukan seorang muggleborn semua ini tak akan terjadi. Jika Draco Malfoy bukan seorang pureblood mungkin takdir akan berkata lain. Ps : dedicated to Dramione 😊 Setiap ch...