6C
Hello, i really appreciate for all of you who reading this story.
Thank you for voting, comment, adding this story to your reading list or library.
P.s sorry for making some character look bad
A few chapter left
Once again, thank you so much.
Like usually if you find typo(s) please tell me
Happy Reading
•••
Teriakan Hermione terus mengema di Malfoy Manor seiring dengan kutukan 'curiatus' yang dilemparkan Draco. Bahkan keadaan Hermione sekarang tak bisa dikatakan baik-baik saja-Hermione mulai memutahkan darah dan sekujur tubuhnya sudah penuh dengan luka.
Namun semua itu tak juga membuat Draco merasa kasihan, justru intensitasnya mengeluarkan kutukan semakin sering. Kebencian memenuhi Draco.
"Please Stop it Draco-aakkhhh." Jerit Hermione.
Draco mendadak menjadi tuli.
Hermione berharap jika memang Draco berniat untuk membunuhnya, lebih baik Draco menggunakan mantra 'avada'.Hermione sudah tak kuat lagi merasakan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.
Jangankan untuk merapalkan mantra untuk melindungi tubuhnya, untuk mengerakan saja sekarang Hermione merasa tak sanggup. Saraf tubuhnya tak mau lagi berkerja sinergis.
"Sectumsem-" Samar-samar Hermione mendengar Draco merapalkan mantra padanya tapi sebelum Draco berhasil merapalkan mantra itu seseorang sudah memotongnya."Stupefy."
Seseorang dengan suara yang Hermione sangat kenal merapal mantra.
Draco, tapi bagaimana mungkin ?
Samar Hermione melihat tubuh Draco terpental ke sisi dinding ruangan ini, namun anehnya lagi kini ia melihat Draco Malfoy berdiri di depannya.
Draco di depannya merapatan tubuhnya ke arah Hermione, seolah melindungi Hermione dari serangan yang akan menghantamnya.
Hermione masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Bagaimana mungkin di ruangan ini terdapat dua orang Draco Malfoy.
Hermione tak mengetahui mana diantara mereka berdua yang merupakan sosok Draco Malfoy.
Seolah melupakan bahaya yang ada di depan mata, sosok Draco yang berdiri di depan Hermione tanpa ragu berlutut di sebelah Hermione.Hati-hati ia merengkuh Hermione ke dalam pelukannya.
Hermione ingin menolak tetapi ia sudah kehilangan tenaga. Jadi ia hanya pasrah."Granger apakah kau baik-baik saja ?" Tanya sosok Draco.
Hermione dengan ragu berusaha mengapai wajah Draco. Dengan sigap tangan Draco mengenggam erat tangan Hermione seolah meyakinkan pada Hermione bahwa dirinya memang benar Draco Malfoy.
"Granger, ini aku Draco Malfoy dan kau aman sekarang." Ucap Draco sembari meyakinkan Hermione.
"Be-nar-kah ?" Tanya Hermione dengan terbata-bata.
Setiap ucapan yang keluar dari mulut Hermione terdengar menyakitkan. Suara Hermione mencerminkan rasa kesakitan yang luar biasa.
Draco mengangguk pelan.
"Maafkan aku, Granger-"
"Well, Draco bukannya aku sudah mengatakan kalau kau tidak boleh berteman dengan seorang mudblood." Ucap Lucius menyadarkan Draco kembali terhadap apa yang sedang terjadi.
"Kau lihat sendirikan akibat menentang ucapanku." Tambah Lucius.
Draco menatap benci ke arah pria yang selama ini ia sebut sebagai seorang ayah.
Pria itu yang sudah membuat hidup Draco berantakan.
Draco tak mengatakan apapun, ia justru menaikan tongkatnya (tongkat Hermione) ke arah Lucius.Ia bersiap meluncurkan kutukan, namun rencananya harus tertunda karena sosok dirinya yang lain berdiri menghadangnya.
Seseorang itu pasti menggunakan polyjuice, tetapi siapa orangnya.
Tanpa harus menunggu lebih lama lagi, sosok itu perlahan berubah ke wujud aslinya.
Pansy Parkison.
Gadis yang menyerangnya di hutan sebelum ia pergi ke Malfoy Manor dan juga orang yang memantrainya menggunakan "Petrificus Totalus" sehingga ia harus menunggu efek dari mantra itu hilang sembari mendengar teriakan kesakitan Hermione.
Draco berjanji akan membuat Pansy menderita.
"Kau bodoh Draco. Kau lebih memilih bersama mudblood daripada aku."
"Hermione lebih baik dari pada kau. Dan menurutku di sini kau yang jauh lebih bodoh."
Ini kali pertama Draco membela Hermione di depan orang lain.
"Draco kau milikku dan selamanya akan begitu. Lagipula aku yakin para leluhur tak akan setuju jika kau bersama mudblood itu."
"Diam kau Parkison." Gertak Draco.
Draco melemparkan kutukan ke arah Pansy tetapi Pansy berhasil menepisnya.
"Ayolah Draco, untuk apa kau melindungi mudblood itu."
Draco kembali melancarkan kutukan kepada Pansy. Draco melupakan keberadaan Lucius hingga ia kembali mendengar Hermione memekik kesakitan.
Sial.Bagaimana mungkin Draco lupa memasang mantra pelindung untuk Hermione terlebih dahulu.
Semuanya sepertinya terlambat, karena kali ini Draco melihat Lucius merapalkan mantra hitam ke arah Hermione. Tanpa berfikir 2 kali Draco langsung melindungi tubuh Hermione.
Dia juga mengambil kutukan itu dari Hermione.
Kesadaran perlahan mulai meninggalkannya, samar-samar Draco melihat kedatangan Harry Saint Potter dan ibunya, Narcissa.
Draco tak lagi memperhatikan keadaan sekitar ia hanya peduli pada gadis yang kini berada dipelukannya.
"Hermione, apakah ini semua menjawab pertanyaan yang kau ajukan beberapa hari lalu ?"
Draco belum sempat mendengar jawaban Hermione tetapi semuanya berubah menjadi gelap. Kesadaran telah meninggalkan tubuh Draco.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (Dramione) ✅
FanfictionCOMPLETED All characters belong to J.K Rowling. Jika Hermione Granger bukan seorang muggleborn semua ini tak akan terjadi. Jika Draco Malfoy bukan seorang pureblood mungkin takdir akan berkata lain. Ps : dedicated to Dramione 😊 Setiap ch...