5A

7.1K 869 103
                                    

Update twice in one day 😍

Have you seen beauty and the beast ?

•••

Pagi hari saat matahari masih belum beranjak muncul. Narcissa, Draco, dan Hermione sudah berada di halaman Malfoy Manor. Mereka bertiga bersiap-siap pergi menggunakan portkey.

Baik Hermione maupun Draco tak ada yang mengetahui kemana mereka akan pergi.

Draco sudah membujuk ibunya untuk memberitahunya kemana mereka akan pergi tapi ibunya enggan memberi tahu.

"Ayo cepat kita bisa ketinggalan portkey." Seru Narcissa.

Draco dan Hermione hanya bisa menuruti keinginan Narcissa.

Memang terlihat aneh, karena bagaimana mungkin Hermione mau memenuhi keinginan Narcissa. Tapi inilah yang terjadi.

Flashback

Saat Draco berada di kamarnya bersama Blaise. Narcissa mengajak Hermione masuk ke salah satu ruang tamu yang ada di Manor. Awalnya hermione enggan tapi akhirnya dia menuruti kemaun Narcissa.

Sesaat setelah mereka berdua memasukki kamar itu, Narcissa mengunci pintunya dan memintang Hermione untuk memasang mantera kedap suara. Sama seperti Draco, Narcissa belum diijinkan memegang tongkatnya kembali.

"Hermione, aku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah kau berikan kepada keluargaku. Dan terima kasih Hermione telah menolong Draco."  Ucap Narcissa.

"Sama-sama. Terima kasih pula telah menolong sahabatku, Harry saat di hutan terlarang. Jika bukan karenamu mungkin sekarang Harry benar-benar meninggal dan perang tak akan dimenangkan oleh kami semua."

"Kau dan sahabatmu juga menyelamatkan Draco saat perang. Draco sudah cerita padaku." ( baca novel ke-7 deh. Baca bagian Draco diselamatkan dari death eathers sama waktu ada api )

"Hermione, bolehkah aku meminta satu hal padamu ? Kau boleh meminta apapun sebagai balasannya. Bahkan jika kau meminta nyawaku akan kuberikan."

Hermione tertegun mendengar ucapan Narcissa. Dia menerka-nerka apa yang diminta Narcissa hingga ia rela mengorbankan nyawa.

"Em--maaf tapi apa yang bisa aku bantu Narcissa ?" Tamya Hermione ragu.

"Aku ingin kau selalu berada di samping Draco. Maksudku jangan pernah tinggalkan Draco, apapun keadaannya. Kau tau dia memiliki hari-hari yang berat. Dan aku tahu jika kau bisa membuat Draco bahagia dan melewati ini semua.

Aku tak ingin Draco menderita lagi. Cukup sudah penderitaannya selama ini. Selama ini aku dan Lucius selalu mengaturnya. Kali ini aku ingin dia menjalani kehidupan yang bebas. Dan aku juga menyesal tak bisa mencegah saat Draco dijadikan sebagai salah satu anggota death eathers. Aku tahu sebenarnya dia tak ingin menjadi bagian dari death eather, tapi lagi-lagi karena nyawaku dia mau. Di umurnya yang masih muda dia harus terbebani secara mental dan fisik. Dia sangat menderita Hermione. Dan sebagai ibu aku tak bisa berbuat apapun.

Dan sekarang saat semuanya telah usai, Draco justru dicemooh dan dikucilkan. Aku tidak tega melihat keadaannya sekarang. Dan sebagai ibu aku tak bisa berbuat apapun. Jadi aku meminta bantuanmu untuk membantu Draco menghadapi ini semua." Ucap Narcissa sembari menangis pelan.

Hati Hermione terenyuh. Narcissa sangat menyayangi Draco. Begitu pula sebaliknya. Hermione jadi merindukan kedua orang tuanya, dia ingin bertemu kedua orang tuanya. Tapi hingga kina Hermione belum bertemu dengan mereka.

Rasa sesak memenuhi dada, tanpa sadar Hermione juga ikut menangis.

Narcissa menarik Hermione ke dalam pelukannya. Hermione tak menolak. Mereka berdua bertahan dalam posisi ini dalam kurun waktu yang cukup lama.

Hermione merasakan kenyamanan saat berada di pelukan Narcissa.

"Aku merindukan orang tuaku." Kata itu meluncur begitu saja dari mulut Hermione.

Narcissa melepaskan pelukannya. Dan menatap mata Hermione. Terlihat jelas di mata Herniome, jika ia terus dihantui penyesalan karena telah menghilangkan  ingatan kedua orang tuanya.

"Meskipun aku tak bisa menggantikan peran ibumu. Anggap saja aku sebagai ibumu sekarang."

•••

Sebuah desa kecil menyambut kedatangan Draco, Hermione, dan Narcissa.

Sebuah desa dengan pemandangan alam yang indah. Jauh dari hingar bingar kota. Semua terlihat alami. Pilihan yang tepat untuk menyegarkan pikiran. Tapi sampai saat ini Draco dan Hermione tak tahu dimana mereka berada.

Segera saja mereka bertiga menuju tempat penyewaan villa.

Tidak tahu  kali ini harus disebut keberuntungan atau kesialan. Satu-satunya villa yang tersedia hanya menyediakan 2 kamar.

"Mother, bagaimana ini ? Apakah kita bisa mencari villa lain ?" Tanya Draco.

"Tidak Draco. Semua villa penuh. Lebih baik kita ambil villa ini atau kita tidur di hutan."

"Tapi bagaimana dengan kamarnya Narcissa ?" Tanya Hermione yang akhirnya mengeluarkan suara.

"Kalian akan sharing kamar dengan begitu urusan selesai."

•••

TBC...

Gimana rencana Narcissa  😝?

Ps : ini baru sebagian rencana Narcissa ya, oh iya maaf buat php kalo di chapter ini bakal ngasih tau rencana Ron. Wkwk, nanti aja lah Ron dimunculin. Biarkan Hermione, Draco, dan Narcissa menjadi keluarga bahagia untuk sesaat. 😝😝

Shadow (Dramione) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang