Hii hehe... gua rajin kan up date nya :3 plak! :V
Oke Happy reading my lovely reader :*Mata Emmelly semakin membulat saat ia mendengar jika pamannya lah yang sudah menjadi korban Kevin. Dia tertunduk dan menangis tanpa suara, Kevin hanya menahan nafas marahnya. Berkali-kali ia memukul setir dengan keras, ia merasa tak menyesal karena menghabisi orang kepercayaan ayahnya itu--ia juga tau jika pria itu adalah paman Emmelly. ia hanya tak ingin melihat sahabatnya menangis.
Isakan Emmelly semakin menjadi ketika Kevin keluar dari mobil dan meninggalkannya di jok penumpang. Emmelly merasa hatinya perih ketika tau bahwa pamannya membuat kesalahan, ia yakin karena Kevin tidak sembarangan menghabisi orang terdekatnya tanpa alasan yang pasti.
Di balik jendela Emmelly melihat seseorang berdiri memandangi nya, penglihatan nya tak terlalu jelas karena matanya berair. Ia menggosok matanya dan mulai menajamkan penglihatannya, kali ini ia bisa melihat seorang gadis yang sepertinya lebih dewasa dari dirinya menatapnya. Parasnya anggun memakai pakaian khas zaman Victoria, ia mendapati gadis itu mendekat.
Dan tanpa sadar ia berada di jok pengemudi, Emmelly tidak takut pada gadis tersebut. Karena ia sama sekali tidak menyeramkan dan entah mengapa gadis di sampingnya menatap Emmelly dengan penuh simpati, Ia ternyenyum dengan raut kesedihan.
"Siapa namamu?" Emmelly bertanya untuk mencoba berkomunikasi.
"Namaku Emmellia"
"Hei nama kita sama... aku Emmelly"
Gadis bernama Emmellia itu hanya tersenyum tipis, pandangannya kosong saat melihat Emmelly. Sejenak masalah nya dengan Kevin terlupakan karena sibuk memperhatikan mahluk tak kasat mata bagi orang laIn , dan menunjukan rasa simpatik padanya.
"Apa kau pernah membenci dirimu sendiri karena cinta?"
"Yeah.."
"Aku benci diriku sendiri karena dia adalah sahabatku"
"Siapa?"
"Orang yang aku cintai" air mata Emmelly luruh saat mengingat kembali perasaannya. Tanpa di duga mahluk tak kasat mata bernama Emmellia itu memeluk Emmelly, entah keanehan apa lagi yang dirasakan Emmelly tapi ia merasakan hangat Yang menyeruak ke seluruh bagian tubuhnya.
Ia merasakan sebuah ketulusan saat Emmellia memeluknya, tidak takut ataupun jijik padaku sosok tersebut. Emmelly nyaman dan menitikkan air mata nya lagi, kali ini karena ia sadar bahwa tak semua mahluk itu lebih baik. Bahkan ia sempat perpikir mengapa hantu lebih mengerti dirinya dibanding manusia--dengan wujud yang nyata.
.
.
.
Kevin pergi sejenak dari mobil dan bergerak ke satu tempat, ia bersyukur karena bahu jalan yang ia jadikan tempat parkir dekat dengan mini market. Ia memasukinya dan membeli beberapa makanan juga obat tidur, sebenarnya obat tidur hanya akan memberi efek tenang pada Kevin.Satu-satunya yang dapat membuatnya tidurnya nyenyak dan tenang adalah berada di samping Ibunya atau Emmelly, ia tidak tahu mengapa tapi itulah kenyataannya. Ia tak lupa membeli selimut yang cukup besar untuk persiapan, untunglah mini market yang ia datangi sepertinya cukup lengkap.
Ia berjalan kembali ke bahu jalan tempat ia meninggalkan mobil milik Gladys dan Juga Emmelly di dalamnya. Sesampainya di mobil, ia mendapati Emmelly yang sudah terlelap dengan posisi duduk. Kevin berinisiatif untuk mengubah posisi tidur Emmelly dengan menurunkan sandaran kursi jok ke belakang, dan sepertinya berhasil walaupun sedikit butuh perjuangan. Pasalnya mengubah posisi tidur seseorang sangat sulit jika tanpa membangunkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the psychopath meet indigo's girl
Mystery / ThrillerApakah takdir dari Emmelly? Seorang gadis indigo yang menghabiskan hampir setiap harinya bersama seorang Psychopath bernama Kevin? Dan apakah cinta Emmelly akan tersampaikan Pada Kevin? "Aku ingin menjadi alasan mu untuk berhenti" -Emmelly- Bagi p...