the psychopath meet indigo's girl

Hard coice [17]

Hi Pembaca setia, followers, dan sider yang setia nungguin The Psychopath Meet Indigo's Girl

I miss you so much, 
Percaya lah susah buat lanjut cerita ini tanpa motivasi kayak dulu. Maaf sebesar-besar nya juga karena udah bersikap culas dengan ninggalin lapak ini

Tapi belakangan ini ada dorongan entah dari mana buat lanjut dan nuntasin ini. Tentunya dengan dukungan kalian ya...

Sempat kan untuk Vote+kasih saran ya....

Oke love yaaa my lovely readerr ❤❤

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Emmelly POV

Sudah hampir 1 bulan dari kejadian menyeramkan juga berbekas manis di hati ku, kini hari-hari ku bersama Kevin kembali ke fase yang bisa di sebut perubahan karena hampir tak pernah lagi Kevin membuat kasus. 

Dan yang mencengangkan di akhir masa sekolah kami, Kevin menyibukkan diri dengan ikut serta di bisnis ayah nya. Itu bagus untuk nya, walaupun tak jarang ia mengeluh dan hampir menyerah. Dan sejak kejadian itu pula kami putuskan untuk tidak lagi memakai rumah singgah untuk tempat tinggal kami, kami sepakat tinggal dan menginap di rumah masing-masing. Terlebih lagi karena Kevin sudah mengetahui soal perasaan ku pada nya.

Tapi untuk komunikasi dan hubungan baik antara kami masih terjalin, bahkan bisa di bilang lebih normal dari sebelum nya. Pernah satu kali Kevin mengajak ku untuk makan malam di sebuah restoran di dekat taman kota, dari penampilan dan sikap nya jelas ia sangat berusaha untuk berubah. Tapi rasa tak nyaman nya terhadap orang banyak juga yang mengacaukan makan malam itu, daripada di sebut kecewa aku malah tertawa geli karena tingkah Kevin begitu polos saat mencoba hal yang ia kira dapat mengubah penilaian ku terhadap nya.

Tapi sebenarnya penilaian ku tak penegakan berubah dari dulu, aku selalu berfikir jika Kevin itu yang terbaik. Masa bodoh dengan hal buruk yang ada pada dirinya.

Dari situ pula Kevin sedikit membatasi pergaulan nya dengan Gladys. Jujur saja itu membuat hati ku senang, dan boleh di bilang wanita itulah yang membawa dampak buruk untuk Kevin selama ini. Atau ini hanya kecemburuan ku? . Entahlah.

"Kau terlihat senang, apa ada hal yang menarik sayang" lelaki di seberang meja makan bertanya dengan demikian lembut, membuat ku mendongakkan kepala dan berhenti menyantap makan malam ku.

"Tentu aku bahagia, tapi tak ada hal khusus. Ayah suka masakan ku?" aku menjawab lelaki yang ku sayangi itu, dia ayah ku. Sejak aku pulang ke rumah ia selalu menyempatkan diri untuk makan malam di rumah.

"Ayah senang mendengar nya, ya ini lezat" balas nya dengan senyuman khas nya.

Sebenarnya aku kagum dengan lelaki di depan ku, dia selalu mengutamakan kebahagiaan ku. Dan hal terbaik dari nya adakah, ia tak menikah dengan siapapun lagi setelah ibu meninggal.

Tapi ada kalanya dia tak setuju dengan beberapa keputusan ku, salah satu nya untuk menetap bersama Kevin. Tapi ia percaya ketika aku meyakinkan nya jika tidak akan terjadi apapun padaku.

"Bagaimana dengan Kevin? Ayah rasa dia jarang menemui mu akhir-akhir ini"

"Dia sedang ikut ayah nya untuk membepelajari bisnis. Ya dia belum menemui ku sejak sepekan" aku sedikit merengut saat ayah menanyakan hal itu.