Hi my lovely readers...
Berapa bulan aku ga update? Ya allah lama banget ya? :"
Maaf ya, hampir stuck di cerita ini weh:" abis ga ada yang kasih masukan, dan ada ga sii yang baca cerita ini? Hm?
Whateve', ...
Pokoknya happy Reading...
Apa yang terlihat oleh Emmelly sangatlah mengerikan, semakin ia berteriak meminta pertolongan, semakin tak terdengar apapun dari mulutnya. Kakinya masih tertahan oleh sesuatu, entah itu tangan atau benda lain. Satu hal yang pasti--lebih baik jika Emmelly tidak mengetahui apa yang menahan kakinya.
Wanita itu masih menutup matanya tak berniat melihat--apapun itu yang ada di sekitarnya. Namun sentuhan dingin di pergelangan tangannya membuat ia membuka mata dan terpaksa melihat hal yang sungguh membuat Emmelly ingin mengeluarkan isi perutnya saat itu juga.
Ia menatap tubuh tegap berseragam tentara dengan cengkeraman yang tak begitu kuat di lengan Emmelly, namun yang membuatnya lemas adalah karena tentara bertubuh sekitar 6 kaki yang berada di samping kiri Emmelly itu tak memiliki kepala, hanya leher yang di penuhi darah dan luka menganga tempat di mana seharusnya kepala tentara tersebut berada.
Rasa lemas yang menjalar dari lengan tempat si tentara tanpa kepala itu menggenggam lengan Emmelly. Hampir saja ia kehilangan kesadaran jika seseorang akhirnya memanggil namanya.
"Em, sadarlah..." suara itu membuat Emmelly tersadar dan penglihatannya mulai memudar, sosok-sosok menyeramkan itu mulai menghilang.
"Em, aku di sini...sadarlah" Emmelly menarik nafas lega karena akhirnya ia bisa sedikit lebih tenang, suara itu semakin jelas Emmelly dengar dan ia juga sudah tau siapa pemilik suara itu.
"Emmelly!!" Kevin akhirnya memegang pipi Emmelly untuk menyadarkan gadis itu dari apa yang membuatnya diam dengan mata yang tertutup rapat dalam posisi berdiri dekat bibir pantai.
"Vi..." akhirnya Emmelly bersuara pelan, namun belum membuka matanya.
"Apa yang kau lihat? Buka mata mu Em, aku di sini" Kevin sedikit khawatir pada Emmelly yang masih belum mau membuka matanya.
"Apa mereka sudah pergi?" ucap Emmelly yang lebih seperti bisikan, Kevin hanya tersenyum tipis karena sudah mengerti jika Emmelly sedang ketakutan dan melihat hal-hal aneh seperti sebelumnya.
"Hanya aku yang ada di depanmu saat ini, kau bisa membuka matamu sekarang. Aku jamin mereka sudah pergi" Kevin meyakinkan Emmelly untuk segera membuka matanya.
Emmelly mulai membuka matanya perlahan, dan ia baru menyadari jika pantai sudah tak secerah dan seramai saat ia berjalan-jalan tadi. Dia menengok ke kiri dan kanan dan menghela nafas lega karena semua kembali normal, dan tak ada lagi sosok-sosok menyeramkan itu lagi.
"Aku mencarimu, aku sudah bilang jangan terlalu jauh." keluh Kevin yang sedikit kesal karena Emmelly mengabaikan perintahnya, bagaimanapun Kevin tetaplah Kevin--tak pernah ada kata bantahan di kamusnya.
"Maaf, aku hanya bosan" ucap Emmelly penuh penyesalan karena ini adalah kesalahannya juga.
"Yang terpenting kau tak apa-apa. Lebih baik kita lekas kembali ke penginapan " pria itu menggenggam tangan Emmelly untuk berjalan kembali ke resort karena sudah menjelang sore.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Apa yang kau lihat saat di pantai tadi?" Kevin membuka percakapan saat mereka berdua makan malam di kamar mereka, Emmelly yang memilih makan di kamar karena terlalu lelah dan takut untuk kembali ke pantai di mana Restoran berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
the psychopath meet indigo's girl
Mystery / ThrillerApakah takdir dari Emmelly? Seorang gadis indigo yang menghabiskan hampir setiap harinya bersama seorang Psychopath bernama Kevin? Dan apakah cinta Emmelly akan tersampaikan Pada Kevin? "Aku ingin menjadi alasan mu untuk berhenti" -Emmelly- Bagi p...