[6] Karena Romy

194 17 0
                                    

"Bahagia itu sederhana. Ketika kita dapat tertawa dengan orang-orang yang kita cintai"

"Eh,  lo mau kemana?" tanya Samantha melihat Shiland yang pergi hanya karna Samantha meledek pipinya yang memerah.
Cewek memang suka begitu.

Samantha mengikuti Shiland dari belakang. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat banyak ulat yang disimpan di dalam toples.

Shiland yang tidak mendengar lagi suara langkah Samantha pun berbicara, "Kenapa lo berhenti? Takut?" tanya Shiland sambil memasukkan pucuk daun ke dalam toples.

Samantha tidak menjawab. Membuat Shiland menoleh ke belakang ke arah Samantha. 

"Ck,  ternyata lo masih sama kayak yang dulu,  payah" ucap Shiland saat melihat wajah Samantha yang memucat.  Shiland berjalan ke arah toples yang lain.

"Ya gimana gue gak takut? Liat dong bulu nya. Anjir merinding" ucap Samantha membuat Shiland menyeringai.

Shiland mengambil Romy, ulat berwarna coklat kesayangan Shiland. 

"Kok gue gak takut?" ucap Shiland sambil mengelus-ngelus Romy ditangan nya.

"Yah,  beda lah lo kan gak nor-"

"APA?" ucap Shiland sambil mendekat ke arah Samantha.

"Nngg.. Mmm.. Maksud... Gue" ucap Samantha sambil berjalan mundur dari Shiland.

"Gue gak normal? Gitu maksud lo?"

Tubuh Samantha yang bergetar membuat tanduk merah tumbuh di kepala Shiland. Makan nih,  batinnya. Shiland mendekatkan Romy pada Samantha dan....

"AAAAAAAAAA...... " jerit Samantha sambil berlari menghindari Shiland.

"MAU KEMANA LO?" teriak Shiland langsung mengejar Samantha.

"AMPUN SHIL AMPUN"

"APA?  GUE GAK DENGER"

"AMPUN SHIL AMP-"

"AAAAAAAAAAA" ucapan Samantha terpotong oleh jeritannya karna Romy berada tepat di kepala Samantha.  Samantha berkeringat, ia sangat ketakutan sementara Shiland tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Samantha.

"HAHAHAHA PAYAH LO SAM"

******

Samantha dan Shiland duduk di kursi taman dengan keringat yang membanjiri mereka. Jus jeruk sudah habis karna mereka kelelahan berlari-lari.

"Gila ya lo!" ucap Samantha membuat Shiland tertawa.

"Hahaha,  itu mah sih lo yang payah,  Sam" jawab Shiland. "Masa,  sama ulet aja takut. Cowok apaan lo?"

"Yah,  dimana-mana mah orang juga takut kali sama ulet. Itu mah lo nya aja yang gak-" lagi-lagi ucapannya terpotong saat melihat mata Shiland yang menatapnya tajam.

Samantha mendengus kesal, lalu ia melihat ke arah jam tangan nya.

"Kata bunda,  ada cewek cantik yang bisa gue godain,  tapi kok gue belum ketemu ya?" tanya Samantha "gue malah ketemu nenek sihir" tambahnya.

"Kampret, kata ibu juga bakal ada cowok ganteng disini.  Tapi,  yang gue liat cuma ayah sama pak ayat aja yang ganteng"

Lalu keduanya diam,  sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Beberapa detik kemudian mereka berdua saling menatap seolah-olah berkata jangan-jangan yang mereka maksud itu adalah lo?

Samantha dan Shiland [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang