[10] Nonton Theater

150 9 0
                                    

"Denganmu, dunia terasa menyenangkan dan lebih berwarna!"

Cita-cita Samantha adalah menjadi seorang arsitek. Tidak ada alasan spesial mengapa ia ingin menjadi seorang arsitek. Samantha hanya berpendapat bahwa akan sangat keren jika Samantha dapat membuat tempat berteduh bagi banyak orang. Dan kemarin, saat pendaftaran SNMPTN, Samantha memilih ITB, universitas impian Samantha.

Sebentar lagi Ujian Nasional, tidak ada yang Samantha takutkan. Samantha yakin dapat melaksanakannya. Biar Samantha tukang pembuat onar tetapi Samantha masih memikirkan masa depannya. Samantha akan menjadi kepala keluarga, Samantha tidak ingin membuat anak cucunya nanti menderita karena ulah Samantha di masa muda.

Samantha menulis catatan yang ada di papan tulis. Sesekali menandainya dengan stabilo. Keadaan saat ini sangatlah tenang, tidak ada yang membuat gaduh, sepertinya semua sedang pusing dengan pikirannya masing-masing. Samantha bersyukur, rencana untuk ke depannya sudah Samantha pikirkan dari kelas 10. Jadi, saat ini ia tinggal menjalani saja.

Samantha melirik ke arah jam tangannya "Shila, lagi ngapain ya?"

*******

Bel pertanda pulang sekolah sudah terdengar. Samantha langsung pergi berlari menuju kelas IPS. Samantha berencana mengajak Shiland pergi menonton. Samantha menunggu di koridor, menunggu Shiland lewat.

Saat Shiland sedang berjalan dan tertawa bersama kedua temannya. Samantha berlari dan menjitak kepala Shiland.

"Aww.. orang tuh dimana-mana kalau baru ketemu di sapa hai, lah ini malah di jitak!" Ucap Shiland sambil mengusap kepalanya.

Samantha tertawa geli "kode? Minta disapa?"

"Ih tau ah, ngeselin!" dan Shiland berjalan meninggalkan Samantha. Samantha mengejar lalu menarik tangan Shiland.

"Kenapa sih? Bisa gak sih lo gak ganggu gue?"

"Gak bisa, eh kalian gue pinjem Shiland dulu ya. Bye" ucap Samantha sambil berlari mengajak Shiland pergi.

Di sepanjang perjalanan, Shiland mengamuk dan mengatakan Samantha penculik. Namun, Samantha tidak peduli. Yang terpenting, saat ini Samantha bersama Shiland.

Sesampai di tempat tujuan, Shiland diam. Bagaimana tidak? Samantha mengajaknya menonton theater. Hal yang belum Shiland coba. Samantha menggenggam tangan Shiland dan mengajaknya masuk ke dalam.
Suasana berubah menjadi sangat gelap, dan saat itu juga Shiland sadar akan Samantha yang terus menggenggam tangannya. Desir darahnya meluncur sangat cepat, aneh. Perutnya pun terasa geli.

"Ehm.." Shiland berdehem, dan Samantha menyadari apa yang baru saja ia lakukan.

"Eh.. sorry" jawab Samantha dengan canggung.

Lalu keduanya menikmati pertujukan Theater yang berjudul Baroq (Tidak bodoh, tidak tahu, sebab tidak pernah). Sesekali mereka tertawa jika ada adegan yang menurut mereka lucu. Samantha melirik Shiland. Gelap, namun Samantha dapat melihat mata Shiland yang berbinar.

Ini kedua kalinya gue liat mata lo berbinar. Gue seneng liatnya, Shil. Ucap Samantha dalam hatinya.

Tak terasa, pertunjukan telah selesai. Tempat yang tadinya gelap pun berubah menjadi terang. Lalu Samantha dan Shiland keluar dengan tawa diwajahnya.

"Aku Karnadi. Manusia tidak bodoh yang telah menjadi tahu tentang apa pun kekayaan manusia. Meski aku tetap tidak punya" tiru Samantha sambil memukul dadanya.

Shiland tertawa melihatnya "Aku barok. Manusia yang terpaksa menjadi Karnadi. Karena nasib tidak mendadak merobah keadaan manusia. Sementara rasa menuntut aku harua bergerak segera!" Tiru Shiland tak kalah hebatnya.

"Hahahaha" gelak tawa Samantha terdengar.

Dan Shiland tersenyum "I know, sam. I know, gue lucu pake banget jadi lo ketawa begitu"

"Haha, pede banget sih cewek yang satu ini" ucap Samantha sambil mengusap puncak kepala Shiland.

"Suara lo, suara lo menakutkan. Suara lo menakutkan kalau lagi tiru suara cowok. Hahaha"

Senyum Shiland luntur, "tau ah, sebel"

"Becanda elahh, gimana lo nyesel gak gue culik kesini?"

"Nggak! Gila seru banget! Thx ya lo udah ajak gue"

"Yayaya, langsung balik aja ya? Gue harus belajar"

Shiland hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Belajar? Orang kayak Sam belajar? Gila gue gak percaya! Ucap Shiland dalam hatinya.

Seolah Samantha dapat membaca pikiran Shiland, Samantha berkata "gini-gini gue memikirkan masa depan gue loh, Shil"

"Siapa?"

"Gue.."

"Nanyaaaa... hahahaha" Shiland berlari meninggalkan Samantha dan memeletkan lidahnya.

Samantha tertawa lalu ikut berlari mengejar Shiland. With you, the world feel so fun! Ucap Samantha dalam hatinya.

Author Note's

Hai gais, maaf baru update lagi. Ya walau, aku tau gak ada yang nungguin cerita ini He He :'v

Maaf kalau part ini gaje, aku sedikit kehilangan feel sama cerita ini:')
Semoga ke depannya bakal lebih baik lagi. Dan mungkin minggu depan gak tau bisa update atau ngga karena minggu depan aku UKK. Hehehe

Semangat buat yang UKK, bye.

Sumpah ini author note's terpanjang:'V

Samantha dan Shiland [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang