[7] Perkataan Samantha

193 14 0
                                    

"Bagaimana aku tidak mengejar? Jika kamu, selalu membuatku ingin berlari mengejarmu"

"Good morning, babies.." ucap Shiland sambil melambaikan tangannya pada toples yang berisi ulat.

"Sekarang Sabtu, masih libur dan gue mau main. Doain ya, semoga hari ini gue ketemu cogan Bandung yang manis-manis". Ucap Shiland sambil memasukkan daun-daun ke dalam toples.

"Abisin ya, biar lo semua berubah jadi kupu-kupu cantik. Biar lo bisa terbang tinggi. Dan biar semua orang tau kalau semua yang terlihat buruk juga punya sisi yang indah"

"Bye, gue mau mandi"

Shiland berlari ke kamarnya. Saat ini baru pukul 8 pagi. Setelah mengisi perutnya dan perut ulatnya. Shiland pergi siap-siap karena hari ini Shiland akan main dengan teman-temannya di Kafe Andromeda.

Shiland mengajak main, karena Shiland ingin mengenal lebih jauh teman-temannya. Agar tali persahabatan mereka erat, walau dipisah oleh jarak. Shiland berharap, semoga kedua teman-temannya ini tidak seperti temannya yang dulu. Yang ketika dipisahkan oleh Jarak, mereka melupakan Shiland.

"Yeay, siap!"

Shiland memperhatikan dirinya dipantulan kaca. Hari ini, ia menggunakan kaos panjang berwarna army, jeans putih dan sepatu nike putihnya. Rambutnya ia urai dan sebagian di kepang kecil-kecil. Shiland juga memoleskan liptint berwarna pink sedikit agar tidak terlalu terlihat pucat.

Shiland berangkat diantar oleh Mang Ayat, supir di rumahnya. Awalnya Shiland ingin membawa mobil sendiri tapi Ibu bilang harus sama mang Ayat karna Shiland belum tau kemana-mana. Shiland akhirnya menuruti, toh ini cuma buat pertama kali.

Saat membuka pintu kafe, aroma coklat langsung tercium, sangat menenangkan. Shiland langsung berjalan menuju meja yang dekat dengan kaca agar bisa memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di luar.

Biancaaa : gue bentar lagi nyampe nih, pesenin Macchiato ya satu

PrincessGoby : gue juga nih lg dijalan, kalau gue milkshake aja ya

Shiland menuruti apa yang kedua temannya inginkan. Beberapa menit kemudian, Bianca datang bersamaan dengan pesanan mereka.

"Udah lama?" tanya Bianca sambil merapihkan jaketnya.

"Iya, gue sampe jamuran" ucap Shiland dengan wajah kesal

Sedangkan Bianca malah nyengir kuda.

"Nyengir lagi lo? Goby mana? Pada ngaret amat"

"Gata-"

"Haii, kangen princess goby ya???" Tanya goby dengan suaranya yang melengking.

"Idihh, pede amat lo" jawab Bianca kesal dengan sikap Goby.

"Yeee, suka-suka gue lahhh" balas Goby sambil memeletkan lidah.

"Oh iya, btw kok lo bisa kesini sih, Shil? Kan kita udah deket sama UN" tanya Bianca sambil menyeruput macchiatonya.

"Bisa aja lah. Gue jujur ya, gue masuk lewat orang dalem. Jadi, gue bisa pindah".

"kenapa lo gak tetep tinggal disana? Terus ayah lo disini".

"Nah, itu masalahnya. Ibu gue udah bilang gitu tapi ayah gue gak mau. Pokoknya, dia mau kalau tiap dia pulang kerja. Yang pertama dia liat di ruma itu Ibu sama gue"

"Wahh, romantis banget ya" ucap Goby sambil meletakan tangannya di pipi.

"Terus gue mau nanya. kenapa nama lo, Goby? aneh tau gak?"

"Oh ini sih nickname aja, Shil. bibir gue kan tebel, nih." Ucapnya sambil memonyongkan bibirnya. "Jadi di panggil Goby"

"Oh ya, Dalam rangka apa lo ngajak kita berdua main?"

"Sekarang kan libur, bi. Gue juga pengen tau tentang lo berdua lebih jauh. Karena, persahabatan itu kayak pacaran. Yang harus dijaga keharmonisannya. Gue harus tau tentang lo berdua semuanya, begitu pun sebaliknya".

Bianca yang mendengar akan jawaban Shiland langsung banyak berbicara disusul oleh Goby yang rusuh. Gelak tawa sesekali terdengar jika Goby mulai ngawur. Hingga, saat waktu menunjukan pukul 2 siang. Mereka bertiga memutuskan untuk pulang. Beristirahat karna besok kembali ke sekolah.

*******

Disebuah salon, duduklah Samantha, Lucas dan Joy yang sedang mencukur rambut bersama. Kegiatan yang rutin mereka lakukan setiap 1 bulan sekali di Salon Mahkota. Abang-abang disini pun sudah tau dengan gaya rambut yang mereka bertiga inginkan.

"Wih, gue makin ganteng 'kan?" Tanya Joy sambil berkaca dan mengelus-elus rambutnya.

"Iya, ganteng Joy kalau diliat dari Zimbabwe" jawab Lucas santai.

"Dasar semprul, Sam nongkrong gak nih?" Saat menunggu keputusan Samantha Joy membalikkan tubuhnya ke arah Samantha karena Samantha tidak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Yah, coeg. Dia malah pacaran" ucap Joy sambil menyenggol tubuh Lucas untuk melihat Samantha yang sedang berlari ke kafe sebrang.

"SHIL..." teriak Samantha saat berlari. Dan yang dipanggil hanya menatapnya malas lalu menghentakkan kakinya ke jalan. Samantha hanya tertawa geli melihat hal itu.

Sebelum melangkah lebih dekat dengan Shiland, Samantha merapihkan baju dan rambut yang baru saja di cukur.

"Untung lo pake celana putih, coba kalau lo pake celana coklat. Pasti gue bakal ngira lo itu pohon"

"Tau begitu tadi gue pake celana coklat aja biar lo mengira gue itu pohon dan gak dateng kesini" jawab Shiland ketus.

"Wah, kalau lo pohon. Gue makin pengen kesini, lah. Sekarang lagi panas kalau lo pohon gue bisa bersandar dibawahnya" balas Samantha sambil menggerakkan alisnya.

blush.

Pipi Shiland terasa panas, Shiland langsung pergi meninggalkan Samantha.

"Eh..eh lo mau kemana?" Panggil Samantha sambil berusaha mengejar Shiland.

Shiland mempercepat langkah kakinya. Ia sangat kesal pada Samantha. Mulutnya itu tidak bisa direm. Shiland benci dengan cowok yang seperti itu.

"Bodo amat! Jangan peduli! Gila ya, gue yakin banget dia ngomong gitu ke semua cewek!" Ucap Shiland sambil menyelipkan rambutnya ke telinganya.

"Shil..Shil" panggil Samantha namun tetap Shiland abaikan. Shiland melihat ke arah lampu rambu lalu lintas yang masih menunjukan warna hijau.

"Shil...."

"Kenapa sih? Lo ngikutin gue mulu? Gue risi tau gak? Gue pergi, pokoknya lo diem disitu jangan ikutin gue" perintah Shiland dan langsung berjalan menyebrang.

Saat Shiland melangkahkan kakinya di Zebracross tiba-tiba motor dengan kecepatan penuh lewat.

"SHIL, AWAS!"

Samantha melangkahkan kakinya cepat dan menarik tangan Shiland. Membawa Shiland ke dalam pelukannya. Shiland terkejut atas perlakuan Samantha. Shiland juga dapat mendengar detak jantung Samantha yang berdegup kencang.

Samantha melepaskan pelukannya dan menyimpan tangannya di bahu Shiland.

"Gimana gue gak berhenti buat ngejar lo? Liat? Barusan lo nempatin lo dalam bahaya, Shil!" Shiland kaget saat mendengar Samantha membentaknya dan raut wajah Samantha yang sangat ketakutan.

"Ma..maaf" Shiland menitikkan air matanya.

"So..sorry gue bentak lo, Shil. Gue cuma. ..takut"

"Sekarang, mending kita pulang. Gue bakal anter lo"









Author Note's

Semoga kalian suka! :)
Maaf baru update lagi, baru pulang tour He He :D

Samantha dan Shiland [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang