[20] Meet You Again

107 8 0
                                    

"Meet you it's feel like a memory which i bury. Climb to the land."

Shiland menatap dirinya di cermin. Wajahnya yang dulu kencang, kini, sedikit-demi sedikit mengkerut karena faktor umur. Saat ini, Shiland sadar bahwa ini mungkin ini saatnya Shiland melupakan Samantha.

Masa lalunya, untuk menggapai semua masa depannya. Yaitu, Brandon. Ya, mulai hari ini, Shiland akan mencoba untuk membalas perasaan Brandon. Semoga Shiland bisa. Semoga..

Tin..tin..

"Itu suara klakson mobil Brandon" ucap Shiland dalam hatinya.

"SHILAND...... ADA BRANDON NAK DI LUAR..." teriak sang Ibu dari taman.

Shiland langsung berlari ke luar lalu ia melihat pemandangan ketika Brandon tersenyum meminta izin pada Ibu. Setelah, mereka berpamitan keduanya pun menaiki mobil Brandon.

Hari ini, Shiland dan Brandon akan pergi ke Space Needle salah satu keunggulan dari kota Seattle bagi kalian yang tidak tahu. Kira-kira perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 30 menit.

"Kamu cantik hari ini.." ucap Brandon pelan. Membuat Shiland menoleh pada Brandon yang kini menatap jalan dengan serius.

Wajahnya datar, tapi sayangnya Brandon masih terlihat seperti tersenyum karena Brandon memiliki bibir yang berbentuk seperti tersenyum.

"Makasih.." hanya itu yang keluar dari mulut Shiland.

Selanjutnya, Shiland hanya memejamkan matanya karena terasa kantuk. Di saat Shiland mengantuk dan hendak tidur. Shiland mendengar samar-samar Brandon berkata

"Shil, nama Samantha masih menjadi nomor 1 dihatimu bukan?"

Dan setelah itu, Shiland lebih memilih terus memejamkan mata karena tidak ingin mendengar sesuatu yang menyakitkan bagi Shiland.

******

Samantha saat ini berada di Westin sedang menjalankan pekerjaannya. Melihat-lihat tempat yang nantinya akan dibangun rumah. Saling bertukar cerita dengan Mr.Abbey. Agar Samantha dapat tahu selera Mr.Abbey.

Setelah berbincang-bincang Samantha hendak kembali ke Heatman Hotel. Tetapi, ditengah jalan Samantha berubah pikiran dan berencana untuk jalan-jalan kecil mencari inspirasi, melihat arsitektur bangunan di Seattle. Setelah merasa bosan, Samantha berencana pergi ke Space Needle. Karena katanya, Kota Seattle akan terlihat sangat indah disore hari jika melihatnya di Space Needle.

Setelah 20 menit, Samantha pun sampai di Space Needle. Samantha naik dengan lift untuk berada di puncak menara Space Needle. Sesampainya disana, Samantha takjub dengan pemandangan dari atas sini. Dari puncak menara, kita tidak hanya dapat melihat keseluruhan kota Seattle, namun juga pegunungan Olympic, Gunung Rainier, Gunung Baker dan juga Elliot Bay.

Samantha menghirup udara yang terasa sangat menyegarkan ini. Menatap langit dan sesudahnya, Shiland kembali muncul dalam pikirannya.

BUGH

Seorang anak kecil yang sedang berlari menabrak Samantha tidak sengaja. Samantha berjongkok pada anak kecil tersebut.

"Are you okay?" Tanya Samantha yang hanya dijawab dengan anggukan.

Lalu seorang Ibu muda datang pada Samantha "Oh, Sorry, sir. Hey, Davin apologize to this uncle!"

"I'm sorry uncle.."

Lalu setelahnya, Anak kecil itu berlari menuju layar besar yang ada disana. Sebelum itu, Sang Ibu dari si anak itu tersenyum sebelum pergi Samantha bertanya pada sang Ibu.

"What's make he's so enthusiastic?" Tanya Samantha.

"Oh, it's about big screen on there. If we enter our name, we will know who the people come here that come from the same country"

"thank you.." ucap Samantha yang langsung di balas dengan senyuman.

Samantha juga ikut berjalan menuju layar besar tersebut. Menunggu orang-orang yang mengantri pergi. Samantha melihat ke arah jam tangannya waktu menunjukan pukul 5.30 PM yang artinya matahari tengggelam sebentar lagi.

Di depan layar sentuh raksasa inilah Samantha berdiri. Kita disuruh mengisi nama kita, asal negara dan juga kode pos. Dengan begitu, layar akan menampilkan berjuta-juta orang yang berkewarganegaraan sama dengan kita dilayar tersebut. Samantha pun mengisinya dengan perlahan, membaca ulang karena takut ada yang salah dan mengkliknya.

Samantha tersenyum, tidak ada Shiland disana. Dan Samantha tertawa kecil, sebenarnya apa yang ia harapkan?

Dan Samantha membalikkan dirinya. Melangkah kembali menuju hotel. Tidak ada Shiland disini, tidak ada. Dan memang sepertinya Samantha tidak akan bertemu dengan Shiland lagi.

******

"Wahhh... it's amazing, brandon" ucap Shiland dengan senyuman di bibirnya.

"Yeah, but you're more amazing, Shiland" balas Brandon dengan kecil.

"I hear that, dude!" ucap Shiland sinis yang langsung dibalas tawaan oleh Brandon.

Shiland menyadari bahwa Brandon memiliki senyum yang manis.

"Shil, wanna take a photo with me?"

"Sure, let's go.."

"Why not we try to take a photo on there?" Ucap Brandon sambil menunjuk sebuah kamera yang menempel di dinding.

Itu adalah keistimewaan Space Needle yang kedua. Yaitu, memiliki kamera yang langsung memfoto kita. Tetapi, karena mengantri, Shiland tidak ingin.

"I won't. I hate waiting.."

"Okey, i will looking for someone, wait me for a minute.."

Dan Shiland hanya membiarkan Brandon mencari seseorang untuk memfotokannya. Shiland berjalan ke arah layar raksasa disini. Dan mencoba seperti orang-orang yaitu memasukkan nama, asal negara dan kode pos.

Dengan sangat malas, Shiland menunggu siapa yang telah hadir. Dan betapa terkejutnya Shiland melihat Samantha berada disana. Menggunakan coatt berwarna coklat.

Tak disangka, Air mata Shiland jatuh ke pipinya. Ia menangis dan segera menghapusnya. Ada perasaan lega juga, akhirnya ia bisa melihat Samantha walau hanya dalam sebuah gambar yang diambil beberapa menit yang lalu.

Shiland membalikkan tubuhnya. Mencari keberadaan Brandon. Lama-lama Shiland pusing juga melihat banyaknya orang disini.

"SHIL..." teriak Brandon

"Let's take a photo with me. I'm bring a people who want help me.."

"Where?"

"Oh, sir.. come here, please help me to this.."

Shiland mencari-cari siapa yang sudah berbaik hati mau menolong Brandon untuk hal yang tidak penting ini. Pria itu masih menundukkan kepalanya sedang memeriksa kamera.

Saat pria itu menghadapkan kepalanya lurus dan menatap Shiland..

Samantha...?

Dan saat itu, rasanya detak jantung Shiland berhenti. Bertemu dengannya, rasanya seperti semua kenangan yang telah ia kubur, naik ke darat. Melihat wajah dewasanya kini, kenangan akan masa lalu terputar kembali di dalam benaknya.

Dan kenapa pula Shiland harus bertemu Samantha dalam keadaan seperti ini? Kenapa takdir sangat jahat padanya?






Author's Note

I know it's weird😭😭

Samantha dan Shiland [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang