Epilog

222 10 1
                                    

"Menetaplah untuk waktu yang lebih lama dari abadi."

Hal yang paling aku syukuri adalah pertemuan dengan wanita yang kini sedang tersenyum padaku dengan celemek dipinggangnya. Sebuah senyuman yang hanya boleh diberikan padaku. Senyuman yang masih saja cantik walau kerut-kerut di wajahnya mulai tumbuh.

Aku pun sangat berterima kasih pada wanita itu karena telah memberikan sebuah malaikat kecil yang sangat menggemaskan. Berterima kasih karena sudah selalu mencintaiku dengan amat walau dipisahkan oleh jarak dan waktu. Berterimakasih karena sudah sabar menungguku.

Wanita itu adalah Ratu Shilandra. Wanita yang saat masa kecil sangat gemar meninju wajahku.

"Ini kopinya. Aku mau bersih-bersih badan dulu ya, sayang. Kamu bisa kan jaga, Lou?"

Aku hanya menjawabnya dengan menganggukan kepalaku. Dan ia tersenyum lalu meninggalkanku.

Louis Siregar, malaikat kecil yang membuat hidupku semakin bahagia. Anak pertama kami yang sangat pintar dan cerewet seperti Shiland saat mudah.

"Daddy...Daddy.." ucap Lou dengan lucunya.

"Kenapa sayang?"

"Aku takut zombie.." ucapnya sambil memelukku.

"Jangan takut, Lou. Kan ada daddy disini.."

"Tapi, aku tetap takut, daddy.."

Aku mengelus puncak kepalanya dan berkata dengan lembut "Lou, dengarkan daddy, ya. Zombie itu tidak menyeramkan. Itu hanya make-up yang tebal."

"Make-up? Tebal? Seperti mommy?" Tanya Lou dengan polosnya.

"Ya, seperti mommy.." ucapku sambil menyentil hidung mancung nan mungilnya.

"SAM... AKU DENGER LOH.." teriak Shiland dari asal kamar.

Dan saat itu, Samantha hanya dapat tertawa mengingat betapa bahagianya pagi Samantha walau hanya dengan hal-hal kecil yang sangat lucu ini.

Shiland, tetaplah disini untuk waktu yang lebih lama dari abadi..










Started at : 29 Mei 2017
Finished at : 29 Juli 2017 (12.49 AM)

Thanks for your attention!
See you in next story :) bye!

Love,

Afifah

Samantha dan Shiland [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang