"Kamu tuh sebenarnya manusia atau minuman sih? Kok dingin banget kayak Es."
-Rayna***
Kamar besar yang bernuansa pink dan putih. Barang-barang yang tertata rapih dan bersih. Mulai dari poster korea dan poster pemilik kamar terpampang jelas di dinding kamar mungil itu. Lampu tumbler berwarna gold yang dihias sangat indah pun masih menyala dengan sempurna. Siapa saja yang masuk ke kamar itu, wangi permen yang sangat manis akan menyeruak ke indra penciuman. Dan di kamar itu terdapat pemiliknya yang sedang tertidur pulas dengan gaya tidur yang sama sekali tidak mirip seorang gadis perempuan.
"Hoamzzz," gumam gadis pemilik kamar tersebut. Gadis itu mengucek-ngucek matanya lalu melihat kearah jam, "What? Jam enam? Gimana nih, setengah jam lagi kan masuk," kata gadis itu dengan wajah yang sedikit panik.
Gadis itu langsung bangkit dari tempat tidurnya. Ia segera menuju ke kamar mandi tanpa memperdulikan nyawanya yang belum terkumpul. Setelah selesai mandi, ia segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum itu, ia tidak lupa untuk memakai bedak tipis dan minyak wangi. Gadis itu tidak memakai make-up. Bahkan gadis itu tidak bisa memakai make-up. Gadis itu sudah terbiasa tampil natural dimana pun.
Gadis itu segera keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga yang ada di rumahnya. Kali ini ia berangkat sekolah dengan terburu-buru, ia yakin bahwa hari ini akan telat.
Shera sedang menyiapkan sarapan pagi di ruang makan untuk suami dan anak tercinta. Tetapi ia melihat anaknya menuruni anak tangga dengan jalan yang sedikit terburu-buru. Setelah itu keluar rumah tanpa pamit kepadanya. Itu bukanlah sifat anaknya yang ia kenal selama ini.
Shera memanggil anaknya yang berjalan ke luar rumah, "Adek, kok kamu buru-buru banget? Enggak sarapan dulu?" tanya Shera, mamahnya dengan lembut.
Gadis itu sampai lupa pamit kepada mamahnya karena terburu-buru. Dengan cepat, ia memberhentikan langkahnya lalu berbalik badan setelah itu menghampiri mamahnya untuk sekedar pamit.
"Aku gak sarapan dulu ya, Mah. Aku langsung berangkat ke sekolah aja, soalnya udah telat. Salam buat papah. Assalamualaikum," pamit gadis itu sambil mencium punggung tangan Shera dengan sopan.
Setelah itu, gadis cantik berambut panjang itu langsung melanjutkan langkahnya keluar dari rumah.
"Waalaikumsalam," balas mamahnya sambil menggeleng-gelengkan kepala karena tingkah anaknya yang lucu kalau sedang panik seperti ini.
Gadis itu tidak peduli ucapannya akan dibalas oleh mamanya atau tidak. Karena yang terpenting untuk saat ini adalah CEPAT SAMPAI DI SEKOLAH!
Dengan cepat, gadis itu langsung memanggil seseorang di parkiran rumahnya, "Mang Odi, anterin aku ke sekolah ya?"
"Siap, Non."
Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Dan lebih tepatnya lagi adalah hari pertama gadis yang bernama lengkap Rayna Clarissa Aldrich menempatkan sekolah barunya, SMA 12 Jakarta. Sekolah yang terkenal favorit karena kecerdasan siswa-siswinya.
***
Setelah sampai di depan gerbang sekolah, gadis itu langsung turun dari mobil. Tanpa aba-aba, ia langsung memasuki sekolah barunya dengan langkah yang sedikit cepat.
Gadis yang memakai seragam putih abu berlari kecil di koridor sekolah. Ia tidak mau pengalaman masuk sekolah barunya menjadi buruk hanya karena telat. Itu adalah hal yang memalukan. Rambut panjangnya bergerak kesana kemari mengikuti irama langkahnya. Gadis berwajah oval, memiliki mata coklat terang, hidung mancung, bibir tipis berwarna merah alami, dan gayanya yang terlihat polos tapi anggun. Satu lagi, gadis itu terlihat mungil dengan postur tubuh yang tingginya 150 cm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Vs Adek Kelas
Teen FictionPertemuan yang tak disengaja antara Ketua OSIS dan Adek Kelas di koridor sekolah yang membuat adek kelasnya memasuki kehidupan si ketua OSIS tersebut. Semakin adek kelas itu memasuki kehidupan ketua OSIS, semakin berat tantangan yang akan dihadapiny...