2+2= 4

4.1K 390 20
                                    


Ingin rasanya Dino nangis meronta-ronta. Cuma diread doang? Apa salahnya? Niat dia baik bukan? Dia terus-terusan membaca tanda Read itu, lalu membaca ulang apa yang terakhir ia bilang. Semakin dibaca, semakin sakit hatinya.

"Ngapa muka lo kek induk ayam kehilangan anaknya?" tanya Mingyu.

"Garing." jawab Dino sewot.

"Hah si bangsat." Mingyu membuka tank top-nya dan melemparnya sembarangan. Kemudian ia duduk di kasur Dino. "Nih liat kotak-kotak perut gue biar nggak murung lagi." lanjutnya

Jujur Dino terpana melihat bagian tubuh yang dibanggakan Mingyu. Segera ia membangunkan dirinya dari pikiran yang tidak-tidak.

"Hahah! Melongo lo kan. Malam ini yok, mumpung Wonwoo nggak ada." Mingyu mendekat kearah Dino.

"Apa sih bang gue masih bocah ingusan, tahun depan deh baru legal gue digituin. Eh, kok gue malah becanda ama lo, gue lagi marah ni." kata Dino sambil mendorong Mingyu.

"Mana sini hp lo," Mingyu mengambil hp Dino dari tangannya.

"Anjir diread doang? Gue nggak tau harus ketawa abis-abisan atau kasian ama lo." kata Mingyu yang masih nge-scroll chat Dino bersama Chaeyoung. Dino kemudian memukul keras bahu Mingyu.

"Eh btw, ceritain dong si Chaeng Chaeng ni. Gue cuma tau dia pacaran ama lo, trus anakTwice." Mingyu meletakkan hp Dino di lamp table lalu membuka sweatpants abu-abunya. Sekarang ia benar-benar setengah telanjang, hanya berbalut boxer Calvin Klein hitam yang sudah ia pakai selama 3 hari berturut-turut.

"Lo mau main?" Dino yang again, terpana melihat Mingyu.

"Ayok."

"Eh, kami udah lama kenal, tapi baru deket pas ada geng perkumpulan gue, Rocky, Mark, Yeri, Dayoung, ama Chaeng. Setiap Rabu malem pasti ngumpul di park kota, di depan toko buku langganannya Hoshi. Gue sama dia udah..." Dino yang lagi asyik-asyiknya cerita tiba-tiba diputus oleh Mingyu.

"Bukan cerita cinta idup picisan lo ama Chaeng. Maksudnya tu group Twice, " kata Mingyu

"GUE KESEL AMA LO ANJING." Dino menjewer telinga Mingyu hingga merah.

"Ih gaada sopannya! Sana kamu tidur di kamar Seungcheol." kata Mingyu sambil mengusap-usap telinga kirinya.

"Sok berani lo tidur sendiri. Nonton Insidious dikit, langsung jadi toa masjid. Capcuss cyinn.." Dino hendak mengambil bantal dan selimut rajutnya.

"Eh jangan tinggalkan daku kakanda." Mingyu menarik lengan Dino

"Eh Ming, kita kan deket ama anak Twice, masa lo gatau sih." kata Dino

"Belom semuanya gue deket, kasih tau dong nama-namanya," Mingyu memelas di depan Dino berharap ia mendapatkan nama member Twice yang sudah lama ia suka.

"Nggak ah, tar lo nyulik dia trus maksain biar bikin anak sepuluh." kata Dino melepaskan tangan Mingyu dari lengannya. Ia berjalan menuju closet mereka dan menarik 2 buah koper dari atas rak yang berada di bawah gantungan mantel-mantelnya.

"Lo ngapain?"

"Lagi bersihin udel, ya lo pikirlah gue ngapain sekarang."

Mingyu ikut menarik koper dari dalam closet dan mengambil pakaian-pakaian yang mau dibawanya. Ia melihat muka Dino yang serius tapi murung lagi memasukkan celana-celana dalamnya. Kok jadi merasa bersalah betulan gue... pikirnya dalam hati

"Eh, bayangin ntar kita ketemu dia di US tiba-tiba! Ih lucu banget..." kata Mingyu berusaha menghibur Dino, plus menjauhi mereka dari kecanggungan.

"Ealah si abang makin sedeng. Dah ah, gue nanti subuh aja packingnya. Eyke tidur dulu yak Ming, mimpiin eyke ya nanti. Muah..." Dino berdiri lalu beranjak ke kasur dan menggulung dirinya dengan selimut rajut.

>>----> <----<<

"Ayy Josh, you're still up?" tanya Vernon yang barusan keluar dari kamar mandi sambil mengucek rambutnya yang basah dengan handuk.

"I wonder if she's gonna be there." kata Joshua yang masih memandangi pemandangan malam kota mereka.

Vernon duduk di sebelah Joshua ikut memandangi lampu-lampu kota Seoul, lalu melirik kearah Joshua dengan aneh, kemudian memandang ke luar lagi mencari apa yang Joshua lihat.

"She? Lo ngomong apa sih?" tanya Vernon

Joshua akhirnya memutar pandangannya ke arah Vernon. Ia menghembuskan nafas berat, siap-siap ingin bercerita panjang atau bercerita sesuatu yang menyakitkan.

"Someone Non. We used to be so close, but..." Joshua menghela napasnya, terlalu sakit kalau ia ceritakan. Joshua beranjak dari sofa yang pas di bawah jendela tadi. Ia membuka kemeja-nya, dan tidur di kasur Vernon. Setiap kali merasa down, pasti Joshua tidur berdua sama Vernon sekasur, begitu juga sebaliknya.

Vernon kembali menatap ke arah luar, mencari bulan purnama.

"Somi..." bisiknya, lalu membuka tank top-nya dan tidur di sebelah Joshua.

• • •

yang vomment dpt kecupan basah dri jeonghan <3

los angeles; seventwice ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang