Quindici

2.6K 223 12
                                    


"Silahkan duduk nyonya." kata Jun menggeser sebuah kursi untuk Sana

"Street food fest toh, emang lo tau apa yang bakal dimakan?" tanya Sana

"Kagak, makanya bagus. Surprises are going to surprise you." kata Jun yang udah duduk di depan Sana

"Common sense itu mah ogeb, surprises are going to be your first love no matter what." kata Sana tersenyum

"Kok gitu?"

"Namanya kan surprise, pasti kita bakal jatuh cinta duluan bahkan sebelum disurprise-in. Tapi tergantung surprise-nya, apakah bakal membuat orang itu tetep jatuh cinta apa jadi benci selamanya ama surprise tadi." jelas Sana

"Lo kok tiba-tiba jadi sebijak ini?" Jun tertawa

"Gue ada baca dari blog, dia tuh bikin short stories gitu." jawab Sana

"Gue pengen ketemu ama si blogger/author ini, bisa ngebuat lo dari amburegul jadi bijak," kata Jun. "Dah yuk, nyari makan. Perutku sudah merintih." kata Jun menarik lengan Sana lalu merangkulnya.

"Hahaha, mampus lo perut Jun." Sana mengusap-usap perut Jun. Ia berusaha untuk tidak menjerit karena yang ia usap ada jendolan-jendolan otot.

Mereka tak henti-hentinya memakan makanan yang ada disetiap vendor. Kadang-kadang mereka mengambil foto-foto, lalu dipost di tautan private khusus untuk Seventeen dan Twice.

"Hahahaha, trus si Siwon gimana?" tanya Sana lalu memakan burrito-nya

"Ya Siwon ketakutan, akhirnya dia ngizinin Woozi." kata Jun

"Kenapa Woozi ngga jadi CEO kalian aja coba?"

"San, dia aja yang posisinya jadi CEO masih bisa gemetaran gara-gara Woozi, apalagi kalo Woozi yang jadi CEO-nya? Mati loncat-loncat si Siwon." kata Jun membuat Sana tertawa

"Eh anak Twice pada nelfon, tar ya." kata Sana membalikkan badan dari Jun 

Jun mengangguk lalu pergi ke vendor es krim. 

"Nih, orang gembel yang gue ikutin dari tadi malem." kata Sana menunjukkan Jun yang lagi mengantri ke member Twice yang lain.

"Mau jugaaaa... Kapan sih dia peka anying." kata Jihyo. Member Twice pada ketawa.

"Gue nitip tolong pekain hati si Dokyeom buat Jihyo. Nih dia udah nangis 7 hari 7 malem." kata Jeongyeon

"Alay lo, makin cocok ama Jeonghan." kata Sana

"Gue nitip apa aja deh tapi jangan cinta kalian, nanti hati ini makin sakit." kata Momo

"Berarti, Jihyo nitip hatinya DK, kalo Momo nitip hatinya... Wonwoo ya." kata Jun

"Kok Wonwoo sih? Gue ga mau ama mayat idup." kata Momo

"Yaude lo ama Hoshi." kata Mina

Jun dan Sana lalu tertawa melihat ekspresi Momo ke Mina saat ia diship sama Hoshi.

"Udah ya, kami mau lanjut." kata Sana

"Ingat, kalian ada apartment, jangan singgah dulu di hotel." kata Jihyo menutup video call.

"Anak Seventeen gaada nelfon lo? Chat gitu, nanyain kabar?" tanya Sana sambil memasukkan hp-nya kedalam tas

"Nelfon gaada sih, kalo chat mah banyak dari tadi tentang kita, 18+ semua." jawab Jun

"Ternyata sifat engas tu udah turunan keluarga ya." kata Sana

"Pelopornya Seungcheol, mentornya Mingyu," kata Jun. "Eh udah jam berapa?"

Sana mengecek jam tangannya.

"Udah jam 12, lo yakin masih mau es krim? Tar sakit." kata Sana

"Kalo gue sakit, emang lo kenapa? Jadi khawatir gitu." tanya Jun berjalan keluar dari antrian es krim

"Ya kalo ada temen gue sakit, gue khawatir dong, apalagi kalo lo yang sakit Jun." Sana tersenyum

Jun membalas senyuman Sana. Mereka mengobrol sampai di Metro Trains. Karena waktu sudah larut, Sana tidur di bahu Jun. Diam-diam Jun mengambil foto dirinya dan Sana lalu mengirimkannya ke group chat Seventeen.

duda-duda kece (13)

Wen Junhui: Sent a picture

Choi Seungcheol: dino, contoh perilaku abangmu ini ya

Lee Chan: jdi gentleman krn ngebiarin sana tiduran di bahunya?

Choi Seungcheol: iya itu, sm bisa nge gaet cewek ampe larut malem

Lee Chan: babeh ngajarin yg ga baek

Xu Minghao: papa pulang siap2 gue tampol pake sendok nasi ya

Wen Junhui: mamah krng menggoda lagi

Xu Minghao: masih byk kok yg ngantri buat mamah, pergi aja sono

Joshua Hong: HARAMMM HARAMMMM, lanjutin nanti di hotel lah. apartment masih suci

Kim Mingyu: ga suci2 amat, gue ama wonu udah main di kamar lo

Joshua Hong: APAH?! gapapa sih, brarti lo main di bekas gue ama vernon

Vernon Chwe: mampus. bertiga lagi tdi ama jeonghan

Choi Seungcheol: mamah, kita talak 3!

Yoon Jeonghan: yang made in amerika ternyata lebih nikmat. lo enyah aja sana ama si nayeon

Choi Seungcheol: ngga sudi gue ama dia

Jeon Wonwoo: jan ngaku gyu, gue tuh udah ada yg memiliki

Kwon Soonyoung: sopo? mimi peri?

Jeon Wonwoo: punya nya sehun itu gaboleh diganggu. namanya Sierra Steele

Kim Mingyu: cuih cuih, sierra. alay

Lee Jihoon: lo berharap apa dri nama belakangnya? biar bisa seganas dan senikmat ana steele?

Jeon Wonwoo: yes of course, pilihan gue mah harus ganas2 semua

Kwon Soonyoung: bawain gue cewe daerah sana dong jun, masa gue malem ini ama dokyeom doang

Wen Junhui: momo siap melayani mu tuan

Kwon Soonyoung: kok momo? diluarnya aja udh ganas, tar klo main bisa remuk badan gue

Lee Seokmin: klo gue?

Wen Junhui: park jihyo

Kwon Soonyoung: jihyo dong sapa lgi, yuju mah palingan udh beranak pinak ama sunyoul

Lee Seokmin: bodo

Boo Seungkwan: dapetin jihyo harus ngelewatin gue ama eyang dulu

Lee Seokmin: ga perlu lewat2 ga akan mau gue

Chat tadi masih berlanjut sampai di Metro Stop.

"San, udah nyampe." kata Jun membangunkan Sana pelan

Tidur aja lo cantik kek bidadari San...

"Eh, yuk yuk." Sana berusaha berdiri lalu mereka keluar dari train dan berjalan menyusuri blok-blok di Downtown LA.

Saat sampai di depan pintu apartment, Jun mengetuk pintunya.

"Nih gue balikin dia tanpa noda apapun," kata Jun meletakkan lengan Sana yang masih setengah tidur ke bahu Dahyun dan Chaeyoung

"Lo mabuk-mabukkan?" tanya Dahyun siap menabok Jun

"Gue gentleman ya please. Kami kebanyakan makan tadi, soalnya ke street food fest." kata Jun

"Enak bangettt, kok ngiri gue yah." kata Chaeyoung diikuti anggukan Dahyun

"Kalau ngode langsung ke orang nya aja, cabut ya." Jun lalu pergi

"Sana lo, syuh." kata Chaeyoung menutup pintu

los angeles; seventwice ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang