x5 = 25.4

2.4K 195 6
                                    




Saat mereka sedang asyik membicarakan Siwon dan Nana, Vernon menunduk lalu memakan sushi-nya, ia menoleh kearah depan. "Yun, ikut gue yuk."

Dahyun yang lagi tertawa kemudian menoleh ke depannya, "Kemana? Hotel?"

Vernon tertawa keras, "Ke rooftop dulu, baru ke hotel."

Vernon membungkukkan badannya sambil menarik tangan Dahyun keluar dari ruangan itu, untung mereka berada di ujung meja sehingga bisa keluar tanpa sepengetahuan yang lain.

Ia masih terus menggenggam erat tangan Dahyun sambil menaiki anak-anak tangga, seperti mengatakan bahwa Dahyun itu miliknya dan kali ini takkan dilepasnya.

"Gila non, di sini nggak ada orang, ntar dikira aneh-aneh lagi." kata Dahyun

"Dah ah, lo mau duduk dimana?" tanya Vernon celingak-celinguk mencari tempat duduk. "Gak ada yang asik, di ujung sono aja yuk."

"Ogeb, lo mau nyari mati? I still wanna live this life, non." Dahyun menarik tangannya dari tangan Vernon

Vernon kembali menggenggam tangan kanan Dahyun, "And if we are dead, at least i'm living this night with you."

Dahyun tersenyum menatap mata hazel Vernon yang tah mengapa bersinar seterang bintang- bintang pada malam itu. Mereka duduk bersebelahan di ujung rooftop menghadap pemandangan malam Downtown LA. Selang beberapa menit sebelum mereka akhirnya berbicara.

"Non, lo ngapain sih bawa gue ke sini?" tanya Dahyun

"Berisik banget sih di meja makan, gue awalnya ke sini mau sendirian doang mencari kedamaian sambil ngeliat-liat pemandangan kota, tapi bakalan lebih damai kalau ditemenin, makanya gue ngajak lo." jawab Vernon

Anjing ni anak bikin w baper mulu...

Dahyun menjerit-jerit di batinnya, tapi ia seketika teringat sesuatu tentang Vernon.

Yun yun, nggak mungkinlah secepat itu, hahaha ogeb lo

"Kenapa diam aja, lagi melayang lo ya." Vernon tertawa kecil melihat Dahyun

"Apasih ribut, butuh lebih dari itu untuk bikin gue melayang." kata Dahyun

Vernon segera melingkarkan lengan kirinya di leher Dahyun lalu menyenderkan kepalanya ke kepala Dahyun. "Kalau sekarang?"

Dahyun menggeleng sambil tertawa kecil, "Bolehlah."

Tingkah Vernon itu membuat Dahyun lupa dengan apa yang dipikirkannya tadi.

"Untung gue ngajak lo Yun, kalau enggak gue mojok ama wewe gombel." kata Vernon

"Ini mah simbiosis parasitisme, lo yang untung gue yang menderita karena harus nempel-nempel ama bule songong." kata Dahyun

"Lo pernah mimpi mojok ama Leonardo DiCaprio? Sekarang mimpi lo terwujud." kata Vernon

"Dih, lo anak sapa sih kok bisa alay banget?" kata Dahyun

"Gatau, kalo bisa sih jadi daddy dari anak kamu." kata Vernon tertawa keras.

WHAT THE FAK , KOK GUE GELI GELI BAPER YA

"Nggak nyambung tolol," kata Dahyun mengacak rambut coklat Vernon, "Nyambungan kalau lo jadi daddy gue ga sih?" lanjutnya

Astaga Tuhan, Dahyun, lo siap jadi Ana Steele gue?

"Muka lo biasa aja dong kalo gue gituin." kata Dahyun sambil mendorong pelan wajah Vernon yang merah

Tiba-tiba pintu rooftop terbuka lebar, "BUBAR BUBAR KABEH!"

"HARAAAAM!!"

Vernon dan Dahyun menoleh ke belakang mereka dan mendapati Dokyeom dan Hoshi yang sudah terengah-engah di depan pintu.

"Ngapain kesini?" tanya Vernon

"Serah gue dong, emang nih rooftop punya buyut lo?" kata Dokyeom

"Ya tapi kan sekarang lagi punya nya gue ama Dahyun." kata Vernon

"Huwat? Apah? Lo ama Dahyun? Najis." kata Hoshi sambil duduk di sebelah Dokyeom

"Meja dinner lagi kenapa sampe kalian naik keatas gini?" tanya Dahyun

Hoshi mengusap jidatnya yang penuh dengan keringat, "Pada main panco."

"Kalian pasti kabur karena kalah ama si Minghao kan." kata Vernon

"Kami kabur karena Chaeyoung." kata Dokyeom

Vernon dan Dahyun tertawa, "Chaeyoung? Gue gasalah? Badan lo tu lumayan gede lo Yeom." kata Dahyun

"Yeom, lo aja main panco ama Chaeng udah lari kebirit-birit, gimana ngadepin eyangnya Jihyo?" kata Vernon masih tertawa

"SEOKMIN AMA SOONYOUNG, GILIRAN KALIAN!" teriak Tzuyu yang sudah berada di ambang pintu rooftop.

Dokyeom dan Hoshi turun dari balkon lalu berjalan agak menggigil kearah Tzuyu, "Hahaha, lo bakalan dipitesin sampe mati ama Chaeyoung." Tzuyu tertawa, ia menoleh ke arah Vernon dan Dahyun, "Jangan di sini ya, di apartment banyak kasur." lanjutnya lalu menutup pintu.

Dahyun tertawa, "We have a lot of crazy friends."

Vernon tersenyum ke arah Dahyun, "Well..." Vernon mengusap kepala Dahyun lalu membisikkan sesuatu di telinganya dengan lembut, "I'd go crazy if I hadn't taken you to the moon."

Dahyun tersenyum sambil mengernyitkan dahinya, "Lucu banget sih, masa ke bulan."

"The moon is beautiful, so I'd like to take you to a beautiful place."

Non udah non.... Gue lagi meler-meler darah nii astagaa... -D

Gombalan gue mantep juga ya, udah mirip Wonwoo aja nih gue. -V

"Well," Dahyun menyelipkan rambutnya di telinga kanan, "I'd go crazy if I say no."

Vernon tersenyum selebar mungkin sambil menatap mata coklat Dahyun yang bersinar seterang bintang-bintang pada malam itu.

  • • •  

jan lupa vomment yak, nggak haram nggak dosa kok <3

los angeles; seventwice ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang