Eleven

3K 270 14
                                    


"Eh gue nggak jadi nge gym ah, capek." kata Chaeng kemudian turun dari taksi.

"Sono lu, hush." Tzuyu lalu masuk ke dalam gym.

Di gym lagi sepi, mungkin cuma ia sendiri yang ada di gym itu. Tzuyu bersyukur karena kalau lagi rame dia bakal di godain mas-mas narsis yang sering ngeliatin dirinya sendiri di kaca bak dewa.

Pas selesai mengikat rambutnya dan memakai earphone, Tzuyu berjalan ke tempat treadmill dan melihat ada yang sedang treadmill, cowok dengan tinggi dan badan yang familiar.

Shit.

Tah mengapa, dia berharap yang ia kira adalah benar-benar orang itu. Tzuyu menaiki treadmill yang pas di sebelah cowok tadi sok-sok tidak melihat ada cowok itu di sebelahnya.

Mingyu menoleh ke sebelah kirinya, ia melihat cewek yang tak sengaja terpegang kelapa-nya kemarin sedang treadmill-an.

Astagaaaa, dari sekian banyak treadmill dan dia memilih yang di sebelah hamba. Gila, why your body look so nice... Ga, gaboleh liatin Gyu, lo jangan jadi pedofil.

Mingyu sibuk berbicara sendiri dan diam-diam memuji badan Tzuyu yang bagus. Tiba-tiba Mingyu terpeleset jatuh dari treadmill dan mengenai lengan kiri nya ke lantai dengan keras.

"FAKKKK!" Mingyu berusaha untuk tidak teriak terlalu keras.

Dengan cepat, Tzuyu mematikan treadmill-nya dan menolong Mingyu berdiri.

"Anjing... Tangan gue Yu! Gue gabisa ngerasain! Eomma!!" kata Mingyu berusaha berdiri dipegangi Tzuyu.

"Shushhh, tar ama staff-nya lo dikira nyabulin gue." kata Tzuyu

Ambil kesempatan ah...

"Gue takut patah Yu. Ke rumah sakit anterin!!" kata Mingyu

Modus lo, cuih.

"Tapi naik apa?" tanya Tzuyu

"Mobil gue."

Mereka berdua keluar dari gym dan berjalan menuju mobil Joshua. Saat mau membuka pintu mobil, Tzuyu tiba-tiba ditahan oleh Mingyu.

"Biar gue yang nyetir. Lo masih bocah ingusan." kata Mingyu sambil masuk ke mobil.

"Tangan lo kan sakit bang. Gue mending nyetir secara ilegal daripada nanti mati ama lo." kata Tzuyu

"Kalo mati ama gue kan kita ke surga barengan. Dah masuk sana." Mingyu memakai kacamata hitam-nya. Tzuyu mengangguk sambil senyum-senyum.

Mamah, maafin Tzuyu karena lagi jatuh cinta ama oom-oom.

>>----> <----<<

Chaeyoung masuk kedalam sebuah cafe tak jauh dari tempat gym.

"Welcome." sapa bartendernya

"Umm, I'd like some chicken and waffles please, but no ice cream and also can you make the waffles a little burnt. Oiya, make the chicken with extra seasoning. Thank you." kata Chaeyoung 

"This is the first time I saw 2 people ordering the same menu, literally." kata bartender tadi sambil tertawa kecil

"2 people who?"

"You and that guy." tunjuk bartender itu ke arah cowok yang lagi memakan waffles-nya.

Chaeyoung langsung tersentak. Ia beranikan diri untuk duduk di sebelah cowok itu.

"Annyeong Din." Chaeyoung menarik kursi di depan Dino yang lagi asyik bermain hp.

Dino mematikan hp-nya dan berusaha untuk tidak menjerit.

"Eh Chaeng. Lo ngapain di sini?" tanya Dino

"Tadi gue diajakkin Tzuyu nge-gym, tapi gue akhirnya kesini." jawab Chaeyoung

"Mingyu juga lagi nge-gym. Jodoh mereka ya." Dino kemudian tertawa

"Kita lagi di sini trus nge-order makanan yang sama, jodoh nggak ya?" kata Chaeyoung sambil tersenyum manis.

Dino membalas senyuman Chaeyoung.

Din, gue rindu senyuman lo yang mirip beruk.

"Chaeng, lo kenapa kemaren nggak ada ngomong ama gue?" tanya Dino

Chaeyoung menelan ludahnya.

"Gue takut kita canggung Din," jawab Chaeyoung. "Dan.." omongan Chaeyoung terputus karena pesanannya datang.

"Here's your order and wait, you know him?" tanya bartender tadi

"Yes, he's actually my boyfriend." jawab Chaeyoung

Bunuh aku Chaeng, bunuh aku..

"You guys are made for each other, don't lose her." bartender itu tertawa lalu pergi

"My boyfriend? Ngode lo minta balikan keras banget, bisa ngerobohin bendungan waduk Jatiluhur." kata Dino lalu tertawa

"Aduh simpanse peliharaan gue kok garing amat." kata Chaeyoung ikut tertawa

Dino mengusap kepala Chaeyoung yang masih ketawa, "Aduh majikan gue kok cantik amat."

Chaeyoung tersenyum melihat tingkah laku Dino.

"Gue pengen tau orang idiot mana yang kepikiran buat gabungin ayam goreng ama waffle." kata Chaeyoung sambil memotong waffle-nya.

"Tau, selera makanannya aneh banget, tapi aneh-aneh gitu banyak orang yang suka." kata Dino

"Kek gue dong, selera cowok gue aneh tapi gue suka."

Sudah cukup Chaeng! You make my heart dugeun dugeun.

"Eh abis ini ke boardwalk kuy." kata Dino

"Ga ah, lo aja boardwalk di Seoul masih nyasar pas berdua ama Rocky, apalagi di sini." kata Chaeyoung

"Bodo, kan nyasar nya ama lo."

los angeles; seventwice ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang