Aku bersama kawan-kawan. Bergelak. Bersuka. After a good movie. Having great food. Pizza at Italiannies is a perennial favorite. Flirting with the goodlooking waiter. I was having an awesome time.
And then there he was. Sudah bertahun tidak menatap wajah itu. Dan masih begitu juga dia. Matanya masih redup. Bibirnya masih sempurna. He must still have his sixpacks underneath that tshirt. Dia berjalan dengan gagah berpimpinan tangan dengan seorang anak kecil memakai baju Minnie Mouse.
Aku memandangnya dari jauh tanpa berkelip. Kalau boleh, aku ingin menghentikan saat ini. Biarlah masa menjadi satu infiniti hanya dengan pandangan ini. Sebab aku tidak tahu bila lagi aku akan bertemu dia.
"Siapa yang kau pandang?"
"Let me just look at him." Ketika itu dia sudah hampir meninggalkan aku, seperti dia pernah lakukan satu masa yang lalu.
Dan bila dia sudah hilang dari pandangan, aku toleh kepada kawan yang bertanya.
"He was my fairytale. My dream come true."
Dan mungkin wajahku yang terlalu hiba membuatkan kawanku tidak bertanya lagi. Walaupun hiba itu kemudian ku tolak jauh di dasar hatiku dan seminit kemudian aku sudah bergelak-gelak lagi.
You were my fairytale, darling. You will always be my knight in shinning armour.