Chapter One

15K 315 1
                                    

Aku dan Grant menuju mobil sehabis mengambil buku raport Kayla. Nilainya baik, dan dia sangat berbakat dibidang matematika, seperti diriku tentu saja. Grant menutup pintu mobil lalu menyalakan mesin.

“ bisa kita mampir sebentar ketempat ibuku? Aku ingin mengundang mereka makan malam besok untuk merayakan kenaikan kelas kayla..” kataku sambil menaruh tasku di dashboard mobil

“ yepp, tentu saja..” kata Grant. Mesin pun dinyalakan dan kami melaju menuju rumah kediaman orangtuaku yang jaraknya cukup jauh dari sekolah Kayla. Aku akan masak besar besok malam, mengingat untuk merayakan kenaikan Kayla ke kelas 2 SD dengan nilai yang baik- dan terlebih lagi karena aku ingin berkumpul dengan kedua orangtuaku.

Sudah lama kami tidak berkumpul bersama. Grant tidak keberatan dia harus menghabiskan hari dengan kedua orangtuaku, mereka sayang sekali dengan Grant. Sebaliknya, orangtua Grant- jarang sekali berkumpul dengan kami. Mungkin kami akan mengunjunginya bulan depan, itupun kalau Grant mau.

Setelah menempuh 1 jam perjalanan, kami sampai dipekarangan rumah yang besar, ditumbuhi pepohonan dan didepannya berdiri rumah kecil yang diterasnya terdapat dua kursi goyang yang kosong. Aku buru-buru keluar dari mobil dan segera berlari menuju pintu tanpa mempedulikan Grant, tahu-tahu dia sudah ada disebelahku.

“terlalu semangat?” ejeknya, aku hanya meringis lalu mencium pipinya meminta maaf meninggalkannya. Aku menekan tombol bel disamping pintu lalu berdehem sambil menunggu pintu dibuka. Tak lama kemudian pintu dibuka dan aku lihat ibuku tersenyum ketika melihatku dan Grant

“mom!” ujarku langsung melompat kepelukannya, dia juga mengajak Grant kedalam pelukannya dan sebelum kami semua melepaskan diri, ayahku datang dengan suaranya yang cerah ceria memeluk kami semua. Aku tertawa dan Grant juga.

“ ah, senang sekali rasanya melihat kalian lagi!” kata ayahku sambil mendorong kami masuk kedalam, ibuku menutup pintu. Aku dan Grant berdiri diruang tamu, yang sama sekali tidak berubah semenjak aku meninggalkan rumah. Sofa abu-abu kesayanganku masih ada disitu, lengkap dengan televisi tua dan speaker yang sama seperti dahulu.

“ maaf kami sudah lama tidak datang kemari..” kata Grant. Ayahku mengibaskan tangannya dan mengajak kami keruang keluarga. Aku duduk disofa lamaku dan memandang sekeliling. Masih sama seperti dulu juga. Foto keluargaku saat aku masih kecil, saat aku diwisuda dan sebagainya masih ada disana- terpajang dirak dan didinding. Grant duduk disebelahku, diikuti ayahku yang duduk disofa single dekat kami dan ibuku duduk dipangkuan tangan sofa ayahku.

“ tidak masalah,” kata ayahku, “bagaimana tour mu, Grant? Aku melihatnya beberapa hari yang lalu ditelevisi dan kelihatannya sukses..”

“ ya memang lumayan sukses! Untuk tour berikutnya, kalian harus datang ya..” katanya. Ibu dan ayahku serempak mengangguk.

“ mmm mom, dad.. kami kesini mengundang kalian makan malam besok..” kataku langsung. Ayah dan ibuku tersenyum melihatku, “kalian bisa datang?” tanyaku. Mereka mengangguk.

“ thankyou! Ini akan berarti sekali untuk kami dan kayla..” kataku senang

“ sudah lama sepertinya kami tidak melihat kayla.. dia ada dirumah sekarang?” tanya ibuku

“ yeah, dia sedang ada les dirumah.. karena itu kami tidak bisa lama-lama disini..” kataku

Ayah dan ibuku bangkit pelan pelan, disambung dengan aku dan Grant. Akhirnya setelah berpamitan dan mengundang mereka, aku dan Grant ijin untuk pulang karena teringat Kayla yang sendirian dirumah hanya dengan guru lesnya.

======================================================================

Begitu sampai rumah kulihat kayla sudah membereskan buku-buku sehabis lesnya dan guru lesnya sudah mau beranjak pulang. Guru lesnya pun meminta ijin pulang lalu meninggalkan kami bertiga. Kayla selesai mengepak bukunya kembali kedalam tas. Aku menaruh tas dan jaketku disofa, Grant berjongkok membantu kayla meresleting tasnya.

“ kalian darimana?” tanya kayla saat dia sudh meggantung tasnya didekat ruang makan

“ habis dari rumah nenek dan kakek..” jawab Grant lalu mengajak kayla duduk disofa bertiga bersama kami semua.

“ ohya, ini raportmu..” kataku sambil merogoh tasku mengambil buku raportnya. Kayla terlihat bersemangat, lalu langsung membukanya. Grant ikutan melihat sambil mengelus kepala Kayla.

“ lihat, kau pintar dimatematika..” kata Grant

“ aku memang suka..” jawabnya senang lalu menutup raportnya lagi

“ oh ya sayang, besok nenek dan kakek akan datang kemari untuk makan malam dengan kita..” kataku, kayla bersorak gembira. Dia suka kalau ayah dan ibuku datang kerumah. Ibuku suka sekali membawakan Kayla sekotak kue buatannya yang sangat disukai Kayla.

“ jadi, besok kita belanja baju oke?” kataku lagi, kayla bersorak lagi. Grant dan aku tertawa melihatnya

“ Grant, kau tidak apa besok dirumah saja? Atau kalau kau mau, kau bisa ikut berbelanja bersama kami..” kataku. Grant mengibaskan tangannya dan menggeleng, “aku baik baik saja.. Chris dan yang lain mungkin akan datang untuk bermain playstasion..” katanya. Aku memutar bola mataku. Mereka memang suka bermain kemari untuk bermain playstasion bersama. Walau Grant sudah berkeluarga sekalipun, dia masih tidak mau menghilangkan kebiasaannya yang seperti anak kecil bermain.

“ oke..” kataku tersenyum, “nah kayla, sekarang segera pergi mandi sebelum acara favoritmu dimulai..” kataku. kayla suka menonton spongebob. Sebelum dia menonton, aku mewajibkannya untuk mandi dulu agar sehabis dia selesai menonton bisa langsung segera makan dan sebagainya. Kayla turun dari sofa lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Aku berpindah duduk disebelah Grant. Aku menyenderkan kepalaku dibahunya, dia mengelus ngelus rambutku.

“ kau sudah besar masih saja bermain playstation..” kataku

“ tidak ada batasan umur dalam hal bermain..” jawab Grant, aku tertawa kecil

“ kau bisa belikan kami makanan saat kau pulang besok?” tanya Grant

“ kau tahu aku selalu membelikan makanan untuk kau dan teman temanmu..” jawabku

Grant mengecup keningku dan memelukku erat. “ aku sayang padamu..” katanya

“ aku juga sayang padamu…” kataku. kami berdua menghela nafas.

“ sehabis belanja, kau mau aku membantumu didapur besok?” tanyanya

“ ajak sekalian Jonathan dan semuanya..” kataku lagi

“ mereka boleh ikut makan malam?” tanya Grant terkejut. Aku jarang sekali mengajak Chris, Jonathan dan Don makan malam- apalagi bersamaan dengan kedatangan orangtuaku besok.

“ yepp!” jawabku, Grant terlihat senang dengan keputusanku

“ aku akan memberitahu Chris dan yang lain..” ujarnya sambil merogoh handphone disakunya

“ dengan satu syarat!” kataku, Grant berhenti mengetik pesan

“ tidak ada yang membawa Kane dan Bubs kerumah ini!” kataku. setiap mereka main kerumah, binatang peliharaan mereka selalu membuat kotor rumah. Aku suka pada Kane dan Bubs, tapi ibuku alergi binatang- dan kalau mereka membawa binatangnya besok, aku yakin alergi ibuku akan kumat.

“ semoga mereka mau..” kata Grant pelan sambil melanjutkan mengetik []

Second GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang