Chapter Two

7.4K 241 0
                                    

Aku dan Kayla sudah ada dipertokoan besar dekat dengan rumah kami. Pertama aku mendahulukan kepentingannya dulu, jadi kami pergi ketoko baju anak-anak. Kayla ingin terlihat cantik, selalu, didepan kedua orangtuaku- karena kayla tahu ayah dan ibuku sangat menyayanginya. Aku duduk sebentar sambil menenggak air mineral yang baru kubeli tadi dan kubiarkan Kayla berlarian memilih baju, sepatu atau apapun yang dia sukai.

Aku melihat orang yang baru datang dan aku terkejut. Olivia. Dia teman lamaku, sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Aku berdiri lalu melambaikan tangannya, olivia melihatku lalu buru-buru berlari dengan tentengan penuh ditangannya dan dia memelukku. Aku bisa melihat dia membawa suaminya dan kedua anaknya.

“ Olivia, sudah lama sekali aku tidak melihatmu!”

“ oh, Sabrina.. mungkin ini pertama kali kita bertemu semenjak selepas sma!”

Kami berdua tertawa. Suaminya datang dan menjabat tanganku, memperkenalkan namanya. Tom. Lalu kedua anaknya menjabat tanganku malu-malu. Yang kecil bernama Kian dan yang agak besar bernama Jeremmy. Keduanya laki laki dan mirip seperti Tom. Tom dan kedua anaknya lalu meninggalkan kami untuk berbincang karena kedua anaknya sudah tidak sabar ingin membeli baju dan celana.

“ bagaimana kabarmu! Aku melihat Grant di Atlanta kemarin bersama kedua anakku! Oh, Grant and Friends hebat sekali! Anakku dan suamiku, juga aku penggemar beratnya..” olivia antusias menjelaskan. Aku hanya tertawa mendengarnya.

“ kami baik.. Grant dan yang lainnya ada dirumah, berkumpul.. biasalah anak lelaki..” kataku tidak menjelaskan kalau mereka sebenarnya sedang bermain PS seperti anak kecil. Olivia mengangguk dan menaruh barang-barang belanjaannya dilantai.

“ lihat dirimu Sabrina..” katanya sambil memperhatikanku, “tidak ada yang berubah sama sekali..” katanya. Aku tertawa dan menggeleng mendengarnya. “kau masih berwajah ceria, cantik dan…” sebelum olivia menyelesaikan kalimatnya, kayla datang membawa beberapa baju dan gaun ditangannya juga dia menenteng satu kotak sepatu.

“ mom, coba lihat apa yang kubawa..” katanya lalu menaruh semua barangnya dipangkuanku. Aku melihat baju yang dia pilih dan semuanya bagus. Tapi ini terlalu banyak.

“ oh, olivia.. ini anakku, kayla namanya..” kataku tersadar lalu mengenalkan kayla kepadanya. Kayla dengan senyumannya yang lebar menjulurkan tangannya kearah olivia, olivia tertawa sedikit lalu menjabat tangannya

“ namaku kayla.. aku 7 tahun..” katanya mengenalkan diri

“ halo cantik.. aku teman ibumu, namaku olivia..”

“ hai olivia.. senang bertemu denganmu..”

“ ng, sayang.. baju ini banyak sekali…” kataku sambil memilih milih baju mana yang harus dibeli

“ aku suka semuanya mom..” katanya sambil duduk disebelahku dan membuka kotak sepatu, siap mencoba sepatunya. Dia memilih sepatu berwarna merah terang dengan pita besar didepannya, modelnya seperti flat shoes.

“ itu bagus dikakimu..” kata olivia sambil melirik kayla yang sudah mengenakan sepatunya. Kayla melirik sepatunya, dia berdiri dan berjalan.

“ ya, ini bagus..” katanya tersenyum kearah olivia, “mom..aku mau yang ini..” katanya

“ sepatu- ya. Tapi baju ini..” kataku masih belum bisa berkomentar. “ pilih dua saja ya..” kataku

“ mom..”

“ kayla sayang, bajumu masih ada yang baru..” kataku memotong. Aku menyerahkan semua baju dan gaun yang dia berikan kepadaku. Dia dengan langkah gontai mengambilnya lalu berjalan kearah kasir untuk memilih dan membayar.

Second GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang