Sabtu pun tiba, Grant dan aku mengantar kayla kerumah maria. Grant terperangah saat melihat halaman depan rumah kayla.
“ memang besar sekali..” ujarnya, aku mengangkat kedua alisku sambil mengangguk
Sehabis mengantar kayla, aku dan Grant keluar mencari makan siang bersama. Kami menemukan tempat dimsum baru disekitar rumah maria. Suasanya tenang dan tidak banyak pelanggan, tapi aku suka tempatnya. Kecil dan agak redup. Kami memesan makanan dan aku memilih makanan yang akan kami rebus sendiri. Grant sibuk memasukkan sayuran, daging dan bakso kedalam panci. Aku mulai mengambil sayuran yang sudah matang dan menaruhnya dimangkukku dan mangkuk Grant.
“ hmm..” ujarku sambil mengunyah bakso
“ ini enak..” Grant mengangguk. Kami makan lama sekali disana, dan barulah sadar kalau kami sudah seperti ingin mati kekenyangan. Kami masuk mobil lagi tapi tidak langsung jalan. Grant bersandar dikursi, terlihat sangat kekenyangan dan aku berusaha mengatur nafasku karena perutku benar-benar buncit.
“ waw..” ujarku, Grant mengangguk mengerti
“ masi ada beberapa jam lagi, mau kemana kita?” tanyaku
“ aku tahu kita harus kemana..” ujarnya. Dia lalu menyalakan mesin mobilnya dan berjalan, kearah pinggiran dan aku tahu kami akan pergi kepantai. Begitu sampai, Grant memakirkan mobilnya dipesisiran dan kami berdua keluar dari mobil. Angin kencang langsung menerpa wajah kami.
“ ayo, kita naek ke mercusuar sebelum matahari terbenam..” katanya sambil meraih tanganku. Aku tersenyum senang. Menara mercusuar merupakan tempat dimana Grant melamarku dulu. Awalnya kami hanya sedang jalan-jalan dipantai dan tahu-tahu Grant mengajakku keatas. Kami menaiki tangga mercusuar yang panjang dan barulah kami sampai diatas.
Aku melongok dan melihat lelautan luas yang terpampang indah dari atas sini. Grant memelukku dari belakang. Suara burung camar, angin dan desiran ombak bersatu padu mengisi kesunyian kami. Aku bisa melihat orang-orang masih berselancar atau hanya sekedar duduk berjemur disana.
“ indah sekali..” kataku, Grant mengangguk dan menaruh dagunya dipundakku
“ ini tempat kesukaanmu kan?” tanyanya
“ aku suka disini. Anginnya, suasananya dan yang paling menarik kau bisa melihat lelautan yang terbentang luas dari sini dengan jelas..” ujarku. Grant memutar tubuhku dan menatapku.
“ aku tidak bisa menjelaskan seberapa besar aku melihatmu senang disini..” aku tersenyum. Aku mengalungkan tanganku dilehernya.
“ terimakasih..” ujarku. Grant mendekatkan wajahnya kearahku dan menciumku. Aku menekan tubuhku kearahnya, Grant memelukku lebih dalam lagi. Kami dengan enggan menjauhkan bibir kami satu sama lain lalu tersenyum. Grant melihat kearah lautan luas lalu berseru, “oh lihat! Mataharinya..” Grant menunjuk kearah lautan dan bisa kulihat matahari mulai turun perlahan lahan. Aku suka sekali melihat sunset seperti ini. Aku memeluk Grant senang saat melihatnya, lalu perlahan matahari mulai tenggelam dan suasana jadi agak gelap.
“ wow, isn’t that beautiful thing?” gumamku
“ nope..” kata Grant. Aku menegakkan kepalaku melihatnya
“ kau lebih indah daripada matahari itu..” ujarnya sambil menciumku sekali lagi.
=========================================================================
- GRANT'S POV-
Hari ini Sabrina sakit. Aku yang harus mengurus semuanya. Saat dia bangun, dia merasa tidak enak badan dan pusing. Kudengar dia mual-mual dikamar mandi. Aku membangunkan Kayla dan menyuruhnya untuk sarapan. Kayla sudah duduk dimeja makan bersamaku sambil sarapan sereal dan minum jus jeruknya.
