12. Girlfriend

1.8K 187 28
                                    

Krystal POV

Sejak tadi, kami hanya saling diam merasa canggung. Baik aku atau amber masih memilih diam dan tidak saling memandang. Sementara itu tangan kami justru saling terkait, saling menggenggam.

"aish.. tidak bisakah kita berhenti berdiam-diaman begini?" akhirnya amber berucap dan memprotes.

Aku hanya mengulum senyum mendengar dia sedikit menggerutu seperti itu. Aku masih saja memandang keluar jendela. Amber kemudian menarik daguku hingga berhasil menatapnya. Aku hanya memasang wajah berpura-pura bingung dan penuh tanya. Aku suka melihat wajah bodohnya itu.

"jangan seperti itu!" dia sedikit berteriak sekarang.

"kau yang jangan seperti itu, Bodoh.." ucapku dan dia hanya menampakkan wajah bodohnya.

Aku mengarahkan telunjukku dan membuat amber melihat kesana. Sedang berjalan pelatih kim bersama keponakannya menuju ke arah kami, dan lihatlah apa yang terjadi dengan wajah Llama bodohnya ini. Aku tarik hidung mancungnya dengan kuat.

"auch!" dia berteriak dan berusaha membuatku berhenti melakukannya.

"pabo." Ucapku dan melepaskan tanganku dari hidungnya saat pelatih kim sudah dekat dengan kami.

Dia berkata bahwa kita akan segera tiba di stasiun dan menyuruh kami untuk bersiap-siap. Kulihat Kai hanya melihat kami dengan tatapan tidak suka. Aku yakin dia sangat kesal soal hal yang sebelumnya. Dia sudah jauh-jauh menjemputku di rumah dan aku malah pergi bersama Jessica eonni dan Amber.

Pelatih Kim kelihatan kesulitan mengajak Kai untuk pergi dari tempatnya berdiri sekarang. Amber mulai berdiri dan membantu mendorong Kai yang masih menatapku dengan intens. Aku menarik tangan Amber untuk duduk, menghindari hal yang tidak diinginkan. Kemudian sedetik kemudian pelatih Kim akhirnya berhasil membawa Kai pergi dari sini.

"lihat si kecap itu, curi pandang ke kamu."

"kecap?"

Amber menyilangkan tangannya di depan dada. Lalu menatapku dengan tatapan seolah berkata 'masa sih kau tidak tau artinya kecap?'

Aku hanya tertawa sendiri menyadari arti dari panggilan yang Amber lontarkan untuk Kai. Si Llama bodoh ini selalu punya panggilan untuknya yang sulit kuhindari untuk tertawa. Aku menggeleng melihat Amber yag masih belum mau beranjak dari posisinya.

Kuputuskan untuk bangun dari tempat dudukku dan mengambil koperku dari bagasi atas dan menurunkan tas amber juga. Peringatan bahwa kereta akan segera sampai telah terdengar dan lihatlah dia, masih saja menekuk wajahnya yang sudah jelek itu.

"Palli! Kita ke gerbong mereka, sudah mau sampai."

Amber tetap di posisinya.

"palli Stupid!"

Aku mulai menarik tangannya untuk bergerak bangun. Tapi tenagaku tentu tidak sebesar miliknya sehingga aku bahkan tidak bisa membuatnya bergerak sedikitpun. Aku menghempaskan tangannya merasa kesal. Aish. Terserah dia sajalah!

"terserah kau, aku akan pergi duluan." Aku bergerak untuk pergi dari tempat ini.

Baru beberapa langkah yang kuambil, aku merasakan Amber menarik pinggangku dan mengangkatku hingga kurasakan badanku sedikit melayang sebelum dia melemparku kembali ke tempat dudukku sebelumnya. Really?! Kekuatan macam apa itu?! Dan lagi kasar sekali Si Bodoh ini!

"apasih kau ini?! Aku mau kesana!" aku sedikit berteriak padanya tidak perduli meski kulihat ahjumma dan ahjussi yang di beolakang sana mulai melihat kami.

Lovey VolleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang