Krystal POV
Kenapa dengan gadis itu? Aku selalu menunggunya tiap kali ia ada latihan basket, tapi aku yang setia ini ternyata tidak dibalas olehnya. Bodoh. Sebenarnya baru kali ini amber meninggalkanku pulang sendirian tanpanya. Aku bahkan dari tadi berharap ia duduk di tribun menungguku seperti yang biasa kulakukan ketika menontonnya latihan di lapangan basket, tapi harapan hanya jadi harapan.
"Awas Krystal!" Teriak semua teman club ku ketika bola berwarna kuning,putih dan biru melambung dan yah.. Sakit. Hai bola voli? Terimakasih mencuri ciuman pertamaku.
Author POV
Krystal limbung setelah wajah cantiknya menghantam bola berbobot 350gr itu. Mudah-mudahan si cantik ini tidak akan kehilangan wajah cantiknya. Seseorang dengan cepat berlari ke arah krystal dan mengangkat tubuhnya alias menggendongnya.
Semua orang panik melihat krystal yang pingsan di lapangan voli dimana tempat ini adalah tempat yang paling disukai krystal. Mereka semua tentu bertanya-tanya, kenapa si ratu voli ini sampai kehilangan fokusnya dan alhasil terkena bola itu? Malang. Kata itu saja yang mereka pikirkan bila melihat krystal tadi. Mereka semua mengekor pemuda yang membawa krystal menuju ke ruang kesehatan.
"Kalian kembali berlatih saja. Aku akan jaga krystal di sana." Ucap pemuda itu ketika melihat sekerumunan manusia kini membuntutinya.
Sementara anggota volley club dari sekolah krystal itu hanya mengangguk tanda mengerti dan mulai bubar kembali ke lapangan. Mereka menghembuskan nafas lega mendengar perintah dari pemuda itu, setidaknya krystal aman kan?
---
Beberapa jam kemudian setelah pemuda itu mengantar krystal ke ruang kesehatan, krystal belum juga bangun. Pemuda ini menatap wajah cantik krystal mencuri kesempatan mengamati wajah si bidadari lebih lama. Wanita yang paling memikatnya ini semakin hari memang semakin memikat.
Pemuda ini mengelus pipi lembut milik krystal dan tersenyum penuh arti. Ia mencondongkan tubuhnya menuju ke wajah krystal hendak menciumnya. Sedikit lagi ia berhasil mengambil ciuman krystal di bibirnya sampai sebuah tangan menarik kerah baju voli nya dan menyeretnya keluar dari ruang kesehatan.
"What are you doing with her huh?!" Teriak orang itu.
"Apa? Aku hanya menjaganya." Jawab si pemuda.
"Hei kim jongin.. Aku sudah cukup lama berdiri di ambang pintu melihat gelagatmu yang mau menciumnya. Mesum!" Maki orang yang tadi berhasil menarik kerah pemuda yang bernama kim jongin atau kai tadi.
Sementara dua orang ini masih berdebat dengan masing-masing dan masih berusaha terlihat menjadi 'yang paling benar', krystal mulai membuka matanya mendengar teriakan yang membuat dirinya terbangun dari pingsannya yang lebih dari 2 jam. Yeah bahkan semua club atau ekskul yang ada di sekolahnya pun telah bubar.
"Amber..."
Krystal POV
Kepalaku sangat pusing ketika membuka mataku. Yang pertama kali kusadari adalah aku ada di ruang kesehatan, sendirian? Kejam nya mereka padaku.
Huft.. Ingatanku masih cukup baik untuk memutar kejadian dimana bola kuning-putih-biru itu melambung dan mengenai kepala ku. Entah aku pingsan karena bola itu terlalu keras menghantam kepa bagian depanku, atau karena shock saja. Entahlah.
"Hei kim jongin.. Aku sudah cukup lama berdiri di ambang pintu melihat gelagatmu yang mau menciumnya. Mesum!" Suara ini? Dengan siapa si Llama bodoh itu berbicara?
Tunggu.. Kukira dia sudah pulang lebih dulu. Aish dimana jam disekitar sini. Ya Tuhan! Aku berteriak dalam hati ketika melihat jarum jam menunjukkan pukul 4:17, emm selama itukah aku pingsan.