#5 See you later?

148 35 6
                                    

"What's up, uncle."

Brittany menggeser kursi di sampingnya yang langsung berhadapan dengan pamannya. Pagi ini Mac memberitahu nya bahwa Mr. Ray memanggil Brittany ke dalam ruangannya.

James berdeham, "Well, kemajuan yang sangat pesat, Brittany."

Brittany mengerinyit heran, "What do you mean, uncle?"

"Kau sudah berani tampil di depan kamera. Itu bagus, Britt. Dan kau tahu, kita mendapat hampir tiga puluh ribu penonton dalam semalam."

Brittany membelakakan matanya, "Benarkah!?"

James mengangguk, "Ya, itu benar."

Tiba-tiba James mengeluarkan dua lembar kertas kecil dari laci nya, lalu menyerahkannya pada Brittany.

"Datanglah kesana."

Brittany menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang pamannya berikan untuknya. Rasanya ia ingin berteriak lagi sekarang.

"Oh my god! You're the best uncle in the world!"

Brittany memeluk pamannya dengan sangat erat. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih pada pamannya.

"Jadi, kau senang?" Tanya James.

Brittany mengangguk senang, "Sangat."

James tersenyum, "Baiklah kalau begitu. Sekarang, kembali lah bekerja supaya kau bisa pulang lebih awal, Britt."

"Oke. Sampai nanti, uncle."

Brittany berjalan keluar dari ruangan pamannya. Ia mencari keberadaan Mac karena hariini Brittany masih mendapat tugas bersama Mac.

"Brittany!"

Mendengar namanya di panggil, Brittany menoleh, ternyata itu Mac. "Hei, Mac. Aku baru ingin mencari mu."

"Follow me."

Mac menarik lengan Brittany supaya Brittany mengikutinya dengan cepat. Brittany mengerinyit heran karena Mac terlihat sangat terburu-buru sampai menarik Brittany seperti itu. Sebenarnya, apa yang terjadi?

"What's going on, Mac?" Tanya Brittany.

"Lihatlah."

Brittany terkejut bukan main melihat apa yang terpampang di hadapannya. Sebuah foto, foto nya bersama Shawn yang di cetak dengan ukuran besar dan dihiasi bingkai foto yang sangat indah terpajang di dinding. Meski di samping foto tersebut banyak foto orang lain bersama artis lainnya, namun Brittany merasa sangat terkesan.

"Oh my god, Mac! Ini sungguh gila." Brittany menggelengkan kepalanya tanda ia masih tidak percaya.

Mac tertawa, "Ya, kau benar-benar gila, Britt. Kita mendapat keuntungan yang cukup besar karena mendapat banyak penonton dalam semalam."

"Tapi itu berkat dirimu, Mac." Brittany menatap Mac.

Mac mengerinyitkan matanya, "Benarkah begitu? Kurasa tidak, Britt."

"Well, ingat, aku hanya menggantikanmu karena suaramu, right?"

"Tidak tidak. Tapi kerjamu memang bagus, Britt. Harus ku akui itu. Kurasa kau bisa lebih sering tampil di depan kamera." Ujar Mac.

Brittany mengangguk, "Kuharap begitu, Mac."

"C'mon, masih banyak yang harus kita kerjakan."

Brittany mengangguk senang, ya, dia harus cepat menyelesaikan pekerjaannya supaya bisa pulang lebih awal. Mereka berdua berjalan meninggalkan tempat tersebut menuju meja mereka masing-masing.

The Interview [S.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang