#6 The night

185 32 4
                                    

"Mac, cepatlah."

Brittany berdecak sebal karena Mac sangat lambat dalam menyelesaikan tugasnya. Brittany melirik jam dinding sejenak, satu jam lagi ia harus segera sampai disana. Tapi, bagaimana mungkin jika Mac saja belum menyelesaikan tugasnya dengan baik? Brittany harus mengganti pakaiannya karena ia tidak mungkin datang mengenakan pakaian hitam nya.

"Okay, done. Sekarang selesaikan urusanmu supaya kita bisa berangkat. Aku akan ke ruangan Mr. Ray." Ujar Mac.

Brittany mengangguk, "Baiklah, Mac."

Brittany berjalan ke arah loker miliknya untuk melihat apakah ada setidaknya satu pasang baju yang bisa ia pakai malam ini atau tidak. Setelah sampai dan membukanya, Brittany hanya menemukan short jeans dan long sleeve. Untunglah Brittany masih menyimpannya. Ia mengambilnya lalu berjalan menuju toilet untuk berganti pakaian.

Di dalam toilet, Brittany tak henti-hentinya memekik tertahan karena ia sungguh tidak sabar untuk keluar dari gedung ini. Sungguh ia ingin berteriak sekarang dan memberi tahu dunia bahwa ia akan bertemu idola nya satu kali lagi! Bukankah itu sangat menyenangkan? Mendapat kesempatan kedua untuk bertemu pria itu, pria yang sangat Brittany kagumi tanpa harus melaksanakan pekerjaan. Hanya sebatas seorang fans yang bertemu idola nya. Astaga, membayangkannya saja membuat wajah Brittany memerah. Setelah ia merasa siap, ia berjalan keluar untuk mencari Mac, karena Mac akan menemani nya malam ini.

*************

"Can I see your ticket, Miss?"

Seorang pria bertanya pada Brittany, Brittany mengangguk kemudian menunjukkan tiketnya.

"Kau bisa melewati jalur kanan untuk acara meet and greet yang dilaksanakan sepuluh menit lagi."

"A-apa!?" Brittany membelakakan matanya. Haruskah ia melakukan itu? Bagaimana reaksi Shawn setelah melihat Brittany masuk ke dalam lalu berfoto dengannya?

"Karena ini adalah gold ticket, jadi kau bisa berfoto bersama Shawn."

"B-baiklah, terimakasih."

Dengan langkah ragu, Brittany mulai berjalan menuju tempat yang dimaksud. Beberapa orang dihadapannya sedang mengantri untuk berfoto. Brittany menerka-nerka apa yang akan terjadi jika Shawn melihat dirinya. Brittany menggigit bibir bawahnya guna menghilangkan rasa gugup yang menjalar di tubuhnya. Rasanya sama persis saat ia melaksanakan Interview pertama kali bersama Shawn.

"Next."

Brittany terdiam, sekarang saatnya, ia mendapat antrian paling belakang dan yang tersisa hanyalah dirinya seorang diri. Kepalanya penuh dengan rangkaian kata yang harus ia sampaikan kepada Shawn supaya tidak ada kecanggungan. Tapi, bagaimana caranya? Apa yang harus ia katakan pada Shawn? Apa yang harus ia jawab jika Shawn bertanya padanya sedang apa ia disana?

"Nona, sekarang giliranmu."

Suara seorang wanita membuyarkan lamunan Brittany, "B-baiklah." Ujar Brittany.

Ia mulai memasuki ruangan yang disediakan, lalu ia dapat melihat sesosok malaikat berdiri di hadapannya, membelakanginya sembari memegang ponsel. Nafas Brittany tercekat saat melihatnya. Sungguh rasanya Brittany ingin berlari karena ia sangat malu apabila Shawn mengetahui jikalau Brittany adalah fans nya.

Brittany menghela nafas, mencoba mengembalikan kesadaran Shawn bahwa Brittany ada di belakangnya sekarang.

"H-hey."

Saat Shawn menoleh, Brittany rasanya kehilangan oksigen secara tiba-tiba.

"B-brittany, is that you?"

The Interview [S.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang