"Finally, the missing man is coming!" Nico merentangkan tangan, menyambut kedatangan Bima.
Bima tertawa dan memberikan pelukan lalu tepukan di punggung Nico.
"Hai Bro!" sapa Dewa yang mirip dengan Nico. Dia langsung berdiri dan memeluk Bima setelah Nico.
"Hai Bim" sapa Juna yang terlihat segar dan putih mulus.
Bima duduk di sebelah Juna dan bertukar salam dengan jabat tangan dan jotosan kecil di pundak. Juna memang bukan tipe touchy seperti Dewa dan Nico. Dia punya sedikit masalah dengan touchy kepada lelaki sejak mereka SMP. Dulu dia bisa bercanda lepas namun tidak semua menganggapnya sebatas pertemanan dan akhirnya memiliki perasaan pada Juna.
Juna akhirnya berhenti untuk touchy dengan lelaki, awalnya hanya teman - teman tapi kemudian dia jadi terbiasa tidak touchy dengan sepupu-sepupunya. Mereka tidak keberatan karena tidak ada yang naksir ke wajah setengah korea Juna yang cantik itu.
"Jadi, mana yang punya acara? Belum datang?" tanya Bima saat tidak melihat si pengirim SMS tadi sore.
"Katanya sebentar lagi. Baru pulang dari rumah pacarnya" Jawab Juna
"Bicara soal pacar, kemana saja kamu 2 bulan ini Bim?"
Bima menyeringai, "Miss me, eh?"
Nico tertawa "My girls missed you"
"I miss this red liquid" Bima menuang anggur ke gelas dan menyesapnya penuh perasaan.
"So?" tanya Nico tidak menyerah.
Bima memutar gelasnya perlahan, dia melihat tiga sepupunya yang menunggu dengan penasaran. Bima mendesah, dia tidak bisa menghindar.
"Aku sibuk"
"Sekretarismu tidak mengatakan begitu" kata Nico
"Kamu seperti Reza saja, menghindar terus kalau di tanya soal pacarnya." Kata Juna
"Si Andy itu? Dia masih pacaran dengan orang yang sama?" tanya Dewa tidak percaya.
"Yap. Kalau di hitung dari SMA, 8 tahun mereka pacaran."
"ck-ck-ck-ck... hebat juga si Andy itu" kata Dewa takjub "Aku penasaran seperti apa dia"
Bima sudah senang saat perhatian sepupu - sepupunya berpindah darinya ke pacar misterius Reza namun kelegaannya menghilang dengan kalimat Nico.
"Aku juga penasaran seperti apa wanita yang membuat Bima tidak minum anggur selama 2 bulan. A good girl, I suppose"
Dewa tertawa, "Oh god. Kasihan sekali wanita itu. Apa dia tahu kamu brengsek Bim?"
"Tentu saja dia tahu." kesal Bima. Dia memang brengsek tapi dia bukan seorang pembohong.
"Jadi wanita ini wanita baik, tahu kamu brengsek tapi masih mau bersamamu, wanita itu tergila-gila padamu ya?" tanya Juna
Bima tertawa mengingat sikap Andini padanya. Wanita itu jauh dari klasifikasi 'tergila-gila'. Dia Kitten yang suka mendesis galak, cerewet, suka mengatur-ngatur dan mengesalkan. Namun perlahan kucing kecil itu mulai menerima kehadirannya dan jadi menggemaskan, sampai dua hari yang lalu.
Malam itu ,seperti biasa, Bima menumpang makan malam di tempat Andini. Ponsel Andini yang biasanya tenang menyanyikan lagu 'first love - Utada Hikaru'. Andini langsung melompat dari kursinya dan berlari masuk ke kamar. Dia baru keluar setengah jam kemudian dengan ekspresi sumringah yang membuat Bima tidak tahan untuk bertanya.