Waktu dulu,
Kita datang berdampingan.
Dengan sebaiknya pengharapan.Bahwa ikhtiar dengan keikhlasan.
Tak akan berkhianat pada hasil yang ditakdirkan.Meski kita dulu,
Dengan hati yang penuh gurauan.
Nafsu yang kadang tidak tertahankan.Membuat satu hingga seribu kebodohan.
Kesalahan yang mungkin tidak termaafkan.Namun sejak dulu,
Kita bersama mengukir sejarah.
Dengan keyakinan yang satu arah.Bahwa tiada hal lain yang kita sembah.
Selain Sang Maha Satu, Allah azza wa jalla.Hingga sedari dulu,
Kini kita bersama sebagai teman.
Membentuk sebuah persaudaraan.Sampai perpisahan menjadi awal perjalanan.
Hati tawaduk menjalani kehidupan.Kisah kita sejak dulu,
Renungkan dan ingatlah selalu.
Detik menuju menit, kita mengubah waktu.Bahwa semua kenangan yang berlalu.
Kita bersyukur pada hidup ini,yang hanya satu.
01/07/17
Just hope you like it! myazr_

KAMU SEDANG MEMBACA
Imaji
PoesíaCoba lihat situasinya. Jika dia cukup bodoh untuk meninggalkanmu dalam luka. Maka buatlah dirimu cukup pintar dengan merelakannya. Karena nyatanya, orang yang kita cinta, adalah yang lebih sering meninggalkan luka. Peak #64 Copyright©2017 Hak cipta...