= Qil =
Tema: MaretBulan ini, adalah bulan yang akan sangat berkesan bagiku. Yah, walau aku tidak tahu pasti apa benar-benar mengesankan atau tidak. Aku hanya mencoba menghitung waktu yang terus berjalan, menunggu hari itu tiba.
Aku sungguh tidak sabar, jantungku terus berdetak dengan cepat. Bahkan malam itu suara jangkrik pun tidak terdengar, seolah membiarkan suara detak jantungku memenuhi seluruh pendengaranku.
Tanggal 3 Maret. Tanggal dimana aku dan dia resmi menjalin kasih dan juga merupakan tanggal dimana aku terlahir di dunia ini.
Saat hari itu pun tiba. Jantungku berdetak tidak karuan, kaki dan tanganku berkeringat dingin, hatiku terus bergejolak antara takut, senang, sedih dan gelisah.
Kulirik arloji ditanganku, pukul 09.47. Aku semakin tidak sabar, segera kuremas ujung bajuku dengan kuat. Tiba-tiba terdengar nada dering telepon dari dalam tasku. Segera kuraba isi tasku, lalu mengeluarkan benda yang sedari tadi berdering. Ibu menelponku.
"Halo?"
"Halo anis, cepat pulang nak. pe–pesawat kakakmu terjatuh, ke–ke dalam lautan nis, kak– " Aku seketika menjatuhkan benda yang terus terhubung dengan suara Ibu.
Perlahan, aku memutar tubuhku. Tanganku gemetar, bahkan seluruh tubuhku juga. Aku memandang bangunan megah yang berjarak tak jauh dari ku. Aku sungguh tak percaya jika hati ini tidak goyah, namun nyatanya hatiku goyah.
Dia. Kakakku, sekaligus kekasihku yang telah menemaniku beberapa bulan ini. Memang, aku tahu ini tidak benar. Merajut kasih dengan saudara kandung sendiri itu dosa. Jelas kami berdua tahu, tapi kami melanggarnya.
Namun, tuhan adalah pembuat skenario terbaik. Ia memberikan petunjuknya dengan cara seperti ini. Karenanya, Percayalah bahwa perpisahan yang sebenarnya adalah kematian.
KAMU SEDANG MEMBACA
WNC 1st Anniversary
Short StoryKokok Ayah Ayam memulai sebuah hari. Membangunkan Ibu Ayam dan semua anak-anaknya. Satu persatu mereka keluar dari kandangnya. Berkeciap riang menyambut pagi yang baru. Ada yang bergerak ke sana kemari, ada yang bermain bersama saudaranya, ada pula...