= Nurul =
Tema: Maret"Udah sana tidur. Bunda mau berduaan sama ayah."
Ira pura-pura cemberut mendengar usiran bundanya. Namun tak urung ia melaksanakan perintah bundanya itu, lagi pula ia memang butuh untuk menyingkir sebentar dari hadapan kedua orangtuanya yang benar-benar romantis bagaikan pasangan baru menikah itu.
Beberapa menit lagi, hari akan berganti. Berganti menjadi hari dan tanggal kapan kedua orangtuanya menikah dua puluh tujuh tahun lalu. Di bulan Maret, saat musim semi.
Ira mengintip dari celah pintu kamarnya. Terlihat ayah dan bunda masih betah duduk berpelukan di atas sofa ruang tengah. Begitu ia mendekat, ternyata ayah dan bunda sudah memejamkan matanya, tidur. Sementara di atas pangkuan mereka terdapat album photo pernikahan mereka yang terbuka.
Ah, romantisnya.
Dua menit lagi, hari akan berganti. Dengan langkah pelan, Ira kembali memasuki kamar dan mengambil barang-barang kejutan untuk ulang tahun pernikahan kedua orangtuanya itu.
Ira meletakan kue di atas meja tepat di hadapan keduanya dengan perlahan. Begitu pula dengan hadiah yang sudah ia siapkan.
00.00 WIB.
Baiklah, sudah saatnya.
Ira mengambil album photo pernikahan kedua orangtua dengan pelan dan menyimpannya di meja–sebelum akhirnya membangunkan kedua orangtuanya itu.
"Ayah, bunda."
Diam. Ayah dan bunda masih terlelap dalam tidur. Aneh, biasanya ayah dan bunda akan langsung bangun bahkan hanya dengan bisikan.
Ira meneguk ludah dengan susah payah. Ia berjongkok di depan kedua orangtuanya. Memandangi wajah pucat dan menggenggam erat tangan mereka yang sudah dingin.
Di hari ini, di bulan Maret ini, di musim semi ini, di peringatan sejarah hidup mereka. Keduanya telah berpulang pada pelukan Ilahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WNC 1st Anniversary
Historia CortaKokok Ayah Ayam memulai sebuah hari. Membangunkan Ibu Ayam dan semua anak-anaknya. Satu persatu mereka keluar dari kandangnya. Berkeciap riang menyambut pagi yang baru. Ada yang bergerak ke sana kemari, ada yang bermain bersama saudaranya, ada pula...