"Mau gua tembak ga lu?"
"Hah? Maksudnya?"
" Lo, mau gua tembak gak ?"
"Hm..hm..jangan dong, nanti gue mati"
"Door!"
Jujur, sejak kejadian itu, enggak tau kenapa, jantung ku suka deg deg ser kalu deket-deket Nara. Jangankan deket-deket, liat dia aja dari jarak 10m, udah bikin hati tiba-tiba lemes. Apalagi sejak saat itu juga setiap malam aku terserang kegelisahan. Gimana enggak? Nara itu sahabatku, tepatnya sahabat ajaibku. Kenapa begitu? Soalnya manusia yang bernama Nara Satyadyaksa itu manusia dingin imigran dari kutub utara yang nyasar di negri tropis yang beruntungnya berparas rupawan sehingga dia diterima di habitat ini dan aku, aku salah satu cewe beruntung atau sial yang jadi temen deket cewe manusia itu. Pasalnya, aku harus kuat-kuat nahan dumelan yang udah kesumat kalo ngadepin orang itu. Omongan irit, tingkah jengkelin nyaris nyebelin, muka lempeng, ngomong suka ngelantur dan sekarang suka bikin jantung ku gak sehat.
"Ajarin gue ini"
Tiba-tiba aja Nara dateng dengan hawa yang tak terdeteksi seperti manusia bumi menghancurkan pagiku yang cukup indah karena akhirnya aku gak telat masuk sekolah.
"Ck, ganggu aja. Ajarin apalagi si?".
"Kimia"
Aku menggelengkan kepala tanda menyerah, cukup!. Manusia imigran ini sangat-sangat tolol jika berurusan dengan Kimia.
"Gak ngaruh, gak guna dan lebih baik gak usah"
"Gua pengen bisa"
"Gak akan bisa"
"Ko lu gitu si?"
Jika sudah begini, aku yang tidak bisa menjawab pertanyaannya. Kuputuskan untuk membantunya walupun sebenarnya mengajarinya 1000 kalipun, Nara tetap bodoh dengan pelajaran ini.
"Lu harus hafal dulu sama Biloks yang udah ada ketetapannya, kaya O itu Biloksnya 2, terus H Biloksnya 1, kaya gitu, nanti kalo udah hafal akan lebih enak ngerjainnya."
Nara mengangguk-ngangguk kepala, entah itu pertanda mengerti atau dia hanya berpura-pura mengerti. Tapi, jika dilihat dengan bagiamana dia mengisi tiap Biloks dengan angka yang benar, sepertinya dia mengerti.
"Kemarin, Kahna jadi kerumah lo?"
Sambil mengisi soal dia menanyakan hal yang bikin kemarin aku BT dan kesel banget sama imigran kutub ini. Gara-gara dia, akhirnya Kahna tau rumahku.
"He em."
"Belajar bareng?"
"Bukan belajar bareng, tapi ngajarin"
Nara menganggukkan kepalanya lagi
"Ck, lu tuh kenapa si, pake acara ngasih tau rumah gue ke dia. Kalo dia datang terus ke rumah gimana?"
"Yah sambutlah. Repot banget"
"Ish..."
Kahna itu cowo yang bisa dibilang most wanted nya sekolah ini. Dia kapten futsal yang bawa tim futsal sekolah ini jadi juara tingkat Nasional, bukan hanya itu, dia juga adalah keponakan dari Pak Yusuf, dimana Pak Yusuf itu salah satu ustadz dan kepala sekolah disini, beliau juga punya pondok pesantren, tepatnya di daerah Bogor yang cukup terkenal, dan Kahna salah satu lulusan dari PonPes tersebut. Ganteng, Agamanya kuat, kapten Futsal, nikmat mana lagi coba yang didustakan. Gak heran kan, dia jadi cowo famous di sekolah. Sayangnya, Kahna juga terkenal Playboynya hal itu yang buatku memandang dia dengan point minus.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICES
Ficțiune adolescențiKenapa semua orang gak percaya sama yang namanya persahabatan antara seoarang perempuan dengan seoarang laki-laki? pasti mereka selalu nganggep kalo gaka ada yang namanya persahabatan murni antara dua spesies itu. Disini aku ingin membuktikannya, ba...