Behind The Secret || taehyung [✔]

[Special] Flashback

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
| Behind The Secret |
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~ [Special Flashback] ~

Pada malam kematian Yujin.

Yujin berdiri di atas jembatan layang dekat rumahnya dengan pinggang yang disandarkan di pagar jembatan yang lebih rendah dari punggungnya itu. Semilir angin malam berhembus, menerbangkan anak-anak rambutnya. Ia merapatkan jaketnya lebih rapat, kepalanya celingukan mencari batang hidung seseorang. Matanya berkali-kali mengarah pada layar ponsel di tangannya, berharap ada pesan dari seseorang yang saat ini sedang ia tunggu kehadirannya. Tetapi setengah jam berlalu dari janji pertemuannya dengan orang itu, orang itu juga belum kunjung datang.

Yujin membalik tubuhnya. Menumpukan kedua lengannya pada pagar jembatan. Pandangannya mengarah ke bawah, pada jalanan lalu lintas yang sudah sepi. Oh, tentu saja, ini sudah lewat tengah malam. Tidak mungkin kalau jalanan ini masih ramai. Tetapi Yujin menyukai kesunyian ini. Karena pada saat inilah ia bisa bertemu dengan orang yang ia tunggu kehadirannya saat ini, pacarnya.

Memiliki pacar sesama publik figur itu sulit. Ia harus bersembunyi untuk bertemu pacarnya demi tidak ketahuan oleh para netizen maupun wartawan. Terlebih lagi hubungan mereka berdua tidak diakui oleh publik. Baiklah, ia menyadari sikapnya agak menyebalkan sebagai seorang model terkenal, sehingga membuat banyak orang tidak suka dengannya, dan yang pada akhirnya tidak setuju kalau ia berpacaran dengan orang itu. Tetapi ia membiarkan saja, toh mereka sama sekali tidak tahu tentangnya. Lupakan tatapan sinis para netizen. Yang terpenting baginya adalah, dengan bersama orang itu, ia merasa bahagia.

Sebuah mobil Hyundai-KIA silver tampak melaju dari arah selatan, mobil itu berhenti tepat di bawah jembatan layang, lalu lelaki yang duduk di balik kemudi mobil keluar. Yujin tersenyum. Tangannya terangkat, melambai pada pacarnya itu.

Taehyung tidak membalas lambaian tangan itu---atau Yujin mengira kalau lelaki itu tidak sempat melihat lambaian tangannya, karena lelaki itu segera bergegas menaiki anak tangga, menghampirinya. Wajah Yujin masih amat ceria ketika lelaki itu tiba di atas jembatan dan melangkah mendekatinya, tetapi perlahan air mukanya berubah saat akhirnya ia melihat wajah kebas Taehyung. Tak biasanya Taehyung menghampirinya dengan tatapan seperti itu.

Taehyung berhenti tepat di depan Yujin. Biasanya lelaki itu akan tersenyum lebar padanya, mengangkat tangannya, melambaikan tangan menyapa gadis itu, lalu mengacak puncak rambut gadis itu. Tetapi kali ini berbeda. Taehyung tidak tersenyum lebar ketika berhenti di depannya. Taehyung mengangkat tangan, tetapi bukan untuk melambaikan tangannya menyapa gadis itu, melainkan menunjukkan sekantong plastik yang berisi bubuk-bubuk putih yang berada di tangannya.

Dan saat melihat plastik itu di tangan Taehyung, tatapan Yujin berubah tanpa ekspresi.

Tatapan Taehyung mengarah tepat pada manik Yujin dengan tajam. “Aku menemukan ini di dalam mobilmu.”

Tatapannya lalu berubah marah, kecewa, murka, namun tampak berkaca-kaca. “Apa ini?” tanyanya dengan suara tertahan.

Yujin balas menatap Taehyung tanpa ekspresi. “Kau sudah tahu jawabannya, Taehyung. Aku tidak perlu menjawab lagi.” sahutnya, dengan suara datar.

Taehyung menurunkan tangannya. “Tetapi aku membutuhkan penjelasan, Jung Yujin.” katanya. “Kenapa? Kenapa kau menggunakan barang ini?”

Yujin mengalihkan pandangannya dari tatapan Taehyung, ia benci berbicara serius dengan lelaki itu, apalagi ini melibatkan emosi dan perasaan.

Taehyung langsung meraih kedua bahu Yujin, meremas bahu gadis itu hingga buku-buku jarinya memutih, hingga kulit pualam gadis itu memerah. “Jawab aku, Yujin!”