Part 5

188 8 0
                                    


"Sudah bangun?" tanya Luna ketika ia melihat Henry.

"Sudah," jawab Henry.

Luna berdiri di depan meja dapur. Luna mengiris daging ayam fillet di atas talenan. Setelah itu, Luna memasukan beras ke dalam wadah rice cooker, lalu menuangkan air agak banyak. Luna sedang membuat bubur ayam untuk Henry.

"Ada yang perlu aku bantu?" tanya Henry.

"Duduklah," jawab Luna.

Selama menunggu bubur ayam matang, Luna mandi. Henry tetap duduk di meja dapur sambil mengecek ponselnya. Pasti adiknya mencarinya.

"Ah, bubur ayamnya sudah matang!" ucap Luna setelah keluar dari dalam kamar mandi.

Luna menuang bubur ayam ke dalam mangkuk bersih. Setelah itu, Luna memberikan satu mangkuk bubur ayam itu untuk Henry, lalu satu mangkuk lagi untuk dirinya sendiri.

"Hari ini kamu tidak perlu masuk kerja," ucap Luna.

"Kenapa? Aku sudah sehat," ucap Henry.

"Kamu butuh istirahat! Bagaimana kalau kamu pingsan saat sedang bekerja?" tanya Luna.

"Aku ingin berada di dekatmu," ucap Henry.

"Apa? Kamu gila ya? Kesehatanmu jauh lebih penting! Mau aku antar pulang ke apartemenmu tidak? Atau, kamu bisa beristirahat di rumah ini," ucap Luna.

"Aku tidak mau pulang. Aku ingin berada di sini saja. Aku tidak ingin melihat ayah tiriku. Aku tidak ingin melihat kekacauan di apartemenku," ucap Henry.

"Baiklah, kamu istirahat ya! Sebentar lagi aku akan berangkat. Karena di luar gerimis, aku akan mengendarai mobil. Kalau kamu ingin masak, di kulkas ada beberapa bahan makanan. Kamu juga bisa menelepon restoran menggunakan telepon ruumahku. Pakaianmu yang kemarin sudah aku cuci menggunakan mesin cuci. Kalau kamu mau mandi, pakai saja pakaian kakakku yang lainnya saja. Dia tidak membawa semua pakaiannya," ucap Luna.

"Iya," ucap Henry.

Luna mengambil kunci mobil yang ada di dalam laci dekat meja televisi. Setelah itu, Luna memakai sepatu dan langsung masuk ke dalam mobilnya.

***

"Luna," panggil Takuya saat berpapasan di depan ruang karyawan.

"Ada apa?" tanya Luna.

"Happy birthday!" ucap Takuya.

"Apakah manager masih ingat tanggal ulang tahunku?" tanya Luna.

"Apakah benar kamu berulang tahun hari ini? Hari ini tanggal 8 September kan?" tanya Takuya.

"Ya, hari ini memang tanggal 8 September. Terima kasih atas ucapannya," ucap Luna.

"Baiklah, aku pergi dulu ya! Selamat bekerja," ucap Takuya.

Luna masuk ke dalam ruang kerja karyawan. Carla sudah tiba sedikit lebih awal dari pada dirinya. Luna langsung duduk dan menyala Carla.

"Hai Carla," ucap Luna.

"Luna, happy birthday!" ucap Carla.

"Thank you," ucap Luna.

"Omong-omong, kemana Henry?" tanya Luna.

"Oh, dia sedang sakit. Tidak masuk hari ini," ucap Carla.

"Pantas saja," ucap Carla.

"Ada apa?" tanya Luna.

"Ah, tidak ada apa-apa," ucap Carla.

Luna menyalakan komputer, lalu meletakan ponselnya di atas meja kerjanya. Begitu juga dengan Carla yang sama-sama sedang menunggu komputer menyala.

He is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang